17. Teman Zigot

1.2K 166 29
                                    

Juan Ilhoon Bagaskara.

Hari minggu yang cerah, dia bahkan tak ada niatan sedikitpun untuk bangun. Jackson yang menggedor gedor kamarnya mengajak olahraga pagi pun tak dihiraukan. Dia tak punya tenaga sama sekali walau hanya untuk sekedar duduk ataupun beranjak dari kasur.

Cowok itu melenguh. Menatap ponselnya setengah hati. Terlihat sudah ada 5 log panggilan sejak pagi dan dia tak ada niatan untuk menelefon balik. Padahal telefon itu dari kekasihnya di seberang pulau sana.

Ilhoon masih ingat jelas gimana dia hampir nangis karena ditinggal Yeeun, pacarnya buat merantau ke pulau Kalimantan. Iya, siapa sih yang rela ditinggal orang tersayangnya apalagi dengan jarak yang sebegitu jauh.

Dan malam tadi, dia mendapati sebuah fakta yang membuat dunianya hampir hancur. Pacarnya, di seberang sana terpergok selingkuh.






"Sayang, aku tidur duluan ya, ngantuk banget. Besok aku harus dateng pagi pagi terus ke lokasi pertambangan. Abis itu ke kantor buat presentasi, jadi bakal sibuk banget."

Malam itu, masih seperti biasanya. Mereka telfonan, bercengkrama, saling bercerita kegiatan mereka masing masing. Jam 9 malam ketika Yeeun bilang udah ngantuk, padahal Ilhoon lagi kangen banget.

"Yaudah istirahat sana. Aku matiin ya, goodnight."

Setelah mendapat balasan, Ilhoon berinisiatif mematikan telfonnya duluan. Namun entah mengapa, sialnya layar ponselnya sedikit blank dan di seberang sana Yeeun belum mematikan panggilan. Mungkin berpikir jika Ilhoon sudah mematikannya lebih dulu.

Cowok berahang tegas itu kembali menempelkan ponsel ke telinganya. Bermaksud ngomong sama Yeeun agar mematikan panggilan lebih dulu sebelum dia justru mendengar suara suara yang tidak seharusnya.

Suara seorang lelaki menggoda pacarnya dan Yeeun yang tertawa tawa. Setelah itu terdengar suara lenguhan dan kecupan menjijikan. Jam sembilan malam di kamar Yeeun.

Ilhoon langsung menutup telfonnya sebelum semakin sakit hati. Dia tak ingin membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Hatinya sudah terlampau sakit.










To : Teman Zigot

"Beliin gue seblak Teh Erna level paling pedes, Na. Gak pake lama!"


***








"Kenapa lo?" tanya cewek itu datar pas nganterin seblak ke kamar Ilhoon.

Namun ekspresinya berubah sedikit terkejut begitu melihat wajah kusut Ilhoon dan matanya yang sendu. Dia tahu, temannya ini lagi gak baik baik aja.

"Yeeun selingkuh, Na."

Detik selanjutnya Ilhoon sudah merangkak, menjatuhkan kepalanya di atas bahu Naeun. Sampai cewek itu merasakan bahunya sedikit basah.

Astaga.

Si tengil Ilhoon menangis gara gara seorang cewek. Naeun gak habis pikir.

Seumur umur Naeun mengenal temannya ini, baru tiga kali melihat cowok itu menangis. Pertama, ketika Naeun masuk rumah sakit gara gara Ilhoon telat datang dan akibatnya Naeun nekat menyebrang jalan sendiri dan terserempet mobil.

Kedua, ketika ditinggal kedua orang tuanya pergi ke luar negeri untuk bekerja dan dia dititipkan di rumah Naeun. Dan kedua kejadian itu terjadi saat mereka masih kecil, masih di sekolah dasar.

Dan yang ketiga sekarang, ketika dia dikhianati orang terkasihnya. Dan Naeun tahu seberapa besar rasa sayang Ilhoon pada pacarnya itu.

"Hoon, gue gak tau harus ngasih saran apa tapi yang jelas lo jangan sampai terpuruk. Ayo bikin dia nyesel udah giniin lo."

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang