42. Jogja Punya Cerita (VIII)

1K 182 113
                                    


Siang itu, selepas dari Hutan Pinus Mangunan, keempat belas muda mudi itu menuju ke Pasar Beringharjo, setelah sebelumnya mampir ke hotel untuk berkemas sebentar. Membelikan buah tangan untuk rekan dan keluarga di Jakarta. Pasar yang juga cocok untuk wisata kuliner karena makanannya yang beragam dan ramah di kantong.

"Malam malam makan mie kuah. Salam ya buat mama mertuahh,"

Jackson melemparkan finger love ala ala idol Korea pada Hyeri yang langsung disambut injakan kaki yang keras oleh gadis berambut pendek tersebut. Hyeri langsung pasang wajah judesnya.

"Diajarin siapa sih lo jadi seneng gombal gembel?"

Sorakan heboh mewarnai kedai kecil tempat mereka berkumpul untuk makan siang itu. Jackson yang kini jadi bulan bulanan Hyeri sama Seulgi yang gemes karena tingkahnya.

"Pasti lo diajarin Jaebum kan?? Ngaku lo!" kata Seulgi sambil bantuin Hyeri gelitikin Jackson.

"Ahahaha iya ampuun woy geli!!"

Jackson ketawa sampai nangis karena gak tahan gelinya akibat kanan kirinya digelitikin Seulgi sama Hyeri.

"Ugi, lo tau gak tinta apa yang gak akan pernah luntur?" tanya Jaebum tiba tiba, membuat Seulgi langsung berhenti gelitikin Jackson.

"Hah?? Tinta permanen kali," kata Seulgi.

"Salah dong," kata Jaebum sambil mesem mesem gak jelas. "Yang bener tuh, tintaku padamuhhhhh."

"Huweeeeek.."

"Anjir buayanya keluar," kata Seulgi sambil elus dada.

"Bum, lo tuh bisa serius dikit gak sih sama satu cewek? Gombal gembel mulu deh heran," kata Jinyoung.

"Iya tuh kayak Jinyoung makanya, hatinya cuma buat satu cewek padahal banyak cewek cantik yang ngejar ngejar dia," kata Suzy ngeledek, melirik Naeun dengan tatapan jahil.

Yang disindir pura pura gak denger. Malah asyik rebutan brem sama Ilhoon. Sedangkan Jinyoung yang udah diledekin sana sini cuma senyum kalem padahal hatinya gak tau deh.

"Siapa tuh cewek beruntung yang mendapatkan hati akang Jinyoung?" tanya Jisoo sambil tersenyum meledek.

"Paling juara tuh Kai tau, masih aja setia sama Nyai padahal tau sendiri kan Nyai galaknya kek singa pms," timpal Namjoon.

Kai yang tiba tiba jadi bahan pembicaraan cuma melongo. Karena sedari tadi ia hanya makan dengan tenang, sesekali ngobrol dengan Sehun atau Naeun yang ada di dekatnya.

"Apaan?"

Yang lain jadi saling berpandangan, satu persatu menatap Kai dengan curiga. Setelah itu beralih pada Krystal yang duduk di pojokan dan asyik dengan hpnya. Karena tumben sekali seorang Kainandra Alvero jadi pendiam dan tidak mengganggu Krystal.

"Tumben lo kalem Kai, biasanya aja ikut somplak trus ganggu Krystal," kata Naeun yang duduk di sampingnya.

"Ya gak papa, ya kali gue kudu somplak tiap waktu. Sekali kali gue pengen jadi manusia normal," kata Kai kembali sibuk pada bakwan jagungnya, tak mempedulikan tatapan heran yang lain.

Sehun yang tahu akan situasi mereka berdua, hanya menghela nafas panjang. Melirik Kai dan Krystal, ia menggeleng pelan. Toh mereka sudah dewasa, Sehun yakin mereka bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

Sedangkan Wendy yang duduk tak jauh dengan Krystal, mencolek gadis itu. "Lo sama Kai berantem, Tal?"

"Bukan urusan lo," kata Krystal datar, tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

Wendy hanya diam. Walaupun dalam hati agak dongkol, tapi ya sudahlah. Mungkin mereka butuh waktu untuk menenangkan diri.

"Abis ini kita langsung ke stasiun apa gimana?" tanya Ilhoon.

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang