19. Suzy, Ayo Move On!

1.2K 188 66
                                    

"Zy, lo masih marah sama gue?"

Cewek itu gak peduli sama Jinyoung yang bolak balik ngintilin dia. Padahal dia lagi nyapu dan Jinyoung malah bikin lantainya tambah kotor.

Suzy gak pernah semarah ini sama Jinyoung sebelumnya. Tepatnya ketika tau pasal alasan putusnya Jinyoung sama pacarnya.

Kalau memang Suzy sahabatnya, kenapa Jinyoung malah curhat dan cerita semuanya sama Naeun? Bukan sama dia. Memang terlihat sepele, tapi jujur aja itu menyakiti hati Suzy.

Apa Jinyoung gak percaya sama dia?

"Minggir deh lo! Gak liat gue lagi nyapu?!?" baru kali ini Suzy berteriak galak penuh emosi. Jinyoung pun sedikit kaget saat mendengarnya.

"Gue minta maaf. Harusnya lo denger penjelasan gue dulu dong, Zy.."

"Gak penting, Ji. Udah lah jangan ganggu gue dulu please.."

Jinyoung menghela nafas lemah.

"Yaudah, lo mungkin masih butuh waktu buat sendiri. Gue gak bisa cerita sama lo karna gue takut lo berpikir semuanya salah lo dan akhirnya lo nyalahin diri sendiri." Jinyoung mencoba menjelaskan.

"Gue cuma gak mau lo kepikiran."

Suzy gak jawab. Sampai akhirnya Jinyoung ngacak rambutnya sebentar dan pergi karena masih harus kerja.

Begitu Jinyoung keluar, Suzy membanting sapunya. Dia kesel. Kenapa sih semarah apapun dia sama Jinyoung, justru berakhir dia yang nangis. Sama kayak sekarang.


"Lo kenapa?"

Suzy kaget. Langsung mengelap air matanya begitu Sehun keluar dari kamarnya karena ada suara ribut ribut. Dia langsung ngambil sapunya lagi.

"Gak kok. Gue gak papa."

"Lo nangis?" tanya Sehun menyelidik.

Cowok itu langsung mendekati Suzy. Dan benar saja, begitu berhadapan langsung, kedua mata Suzy udah bengkak.

Sehun menghela nafas panjang. Dia akui masih merasa sakit hati karena cewek ini. Tapi melihatnya menangis, membuatnya tak tega juga.

Dan Sehun paling benci melihat cewek yang dia sayang menangis karena cowok lain.

"Lo gak kerja kan hari ini?" tanya Sehun yang dibales gelengan oleh Suzy.

"Ayok kita jalan. Gue gak suka liat lo nangis gini."












***








Suasana di dalam mobil Sehun terasa hening. Hanya sayup sayup musik yang terputar dari audio mobilnya.

Iya, mereka masih canggung. Akibat insiden tolak menolak beberapa waktu yang lalu.








Suzy baru keluar dari kantornya ketika sebuah kejutan menantinya. Sehun tiba tiba saja menjemputnya, padahal cowok itu gak bilang apapun sebelumnya.

"Lo kesini mau jemput gue apa gimana nih?"

"Iyalah jemput lo. Emang siapa lagi." kata Sehun membuat Suzy terkekeh.

"Ya siapa tau lo punya cewek terus ceweknya kerja disini. Soalnya kemaren pas ada cewek nyamperin lo di kosan tuh cewek kayak gak asing. Gue kira sekantor sama gue, tapi enggak ya?"

Sehun cuma tersenyum dan bukain pintu mobil buat Suzy.

"Gak lah, itu cewek emang naksir gue tapi gue gak suka."

"Kenapa? Cantik kok."

Lagi, Sehun cuma senyum. Langsung bawa mobil ke tempat tujuannya. Rumah makan super mewah, yang bahkan Sehun udah reservasi buatin candle light dinner super romantis khusus buat Suzy.

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang