50. Jebakan Betmen

851 161 74
                                    


"Nasib nasib, kenapa juga sih harus ada aturan kayak gini? Siapa nih yang bikin?"

Kai membanting kain lap yang ia gunakan untuk membersihkan meja dengan kasar. Membuat duo rusuh, Jackson dan Ilhoon yang melihatnya jadi terkikik puas.

"Salah lo sendiri, lah. Bukannya kumpul malah asyik pacaran," kata Ilhoon.

"Tau dah yang baru punya pacar baru mah," sambung Jackson.

"Dah lah sono pergi aja lo berdua, jangan ganggu gue!" seru Kai sebel.

"Iyedah, gue emang mau pergi, kok." Ilhoon tertawa keras, lalu beralih menatap Jackson. "Futsal yok, Jack!"

Ajakan Ilhoon langsung saja membuat Kai melotot. Bisa bisanya mereka pergi futsal tanpanya. Tapi belum sempat ia melayangkan protes, Ilhoon dan Jackson sudah melenggang pergi.

Kai kembali membanting kain lapnya dan menggerutu tak jelas. Lagi, belum habis gerutuannya, dari lantai atas, berbondong bondong para kaum hawa turun ke bawah.

Enam kaum hawa yang mendiami kos ini secara kompak mendorong dorong Krystal yang sudah memasang wajah judes dan malasnya. Rambut Nyai es itu bahkan acak acakan seperti rambut singa karena sepertinya gadis itu baru bangun tidur.

"Nah udah tuh sono lo berdua bersihin dah kosan. Inget ya, harus sampe kinclong!" kata Naeun menyodorkan sapu dan kain pel pada Krystal.

"Gue bisa bersihin sendiri, gak usah lah ada makhluk aneh itu!" Krystal mengikat asal rambutnya, melemparkan tatapan tajam pada Kai yang sibuk membersihkan debu debu di sofa dan sampah yang berserakan di ruang tengah.

"Eh mana bisa! Yang ngelanggar peraturan kan kalian berdua, ya kudu dihukum berdua lah!" seloroh Seulgi yang disambut cengiran tertahan oleh Hyeri dan Jisoo.

"Udah ya bersihin yang bener, yuk anak anak kita jalan jalan mumpung hari Minggu." Wendy ikut nimbrung, langsung berjalan keluar diikuti anak anak cewek lainnya.

Meninggalkan Krystal dan Kai dalam keheningan dan suasana mencekam di ruang tengah tersebut.

Jika biasanya pertemuan keduanya diwarnai kerecehan dan gombalan Kai, yang tentu saja akan dibalas dengan makian pedas oleh Krystal, maka kali ini keduanya justru larut dalam suasana bisu.

Kai masih sibuk mengumpulkan sampah, sedangkan Krystal mulai menyapu lantai yang kotor akibat acara kumpul malam Minggu. Entah mengapa kosan kali ini terasa sepi. Anak anak cewek semuanya keluar, jalan jalan sendiri.

Sedangkan anak anak cowok yang Kai tahu, hanya Ilhoon dan Jackson yang pergi futsal. Sehun yang hari ini pulang ke rumahnya sendiri, sedangkan yang lainnya entah menghilang kemana.

Suasana di antara mereka benar benar canggung. Hening, seakan tak ada yang berminat untuk memecah suasana.

Hingga deheman kecil Krystal memenuhi ruangan tersebut. Membuat Kai melirik sedikit, namun kembali melanjutkan pekerjaannya tanpa mau menatap gadis itu.

"Selamat ya, katanya lo udah punya pacar." Krystal membuka suara, dengan nada datar, tanpa menatap lelaki berkulit tanned itu.

Mendengarnya, Kai tak menjawab. Tak punya keinginan untuk menoleh sedikit pun. Hanya menghela napas panjang, menghempaskannya dengan kasar.

Melihat Kai yang sama sekali tak merespon, Krystal berdecih kecil. Berusaha mengeraskan hatinya, namun gagal.

Nyatanya, justru air matanya turun tanpa diperintah.

Pertama kalinya, semenjak mengenal makhluk bernama lelaki, seorang Krystal Amalia Putri menangis! Oleh manusia bernama Kainandra Alvero.

Krystal terisak, yang awalnya pelan, lama kelamaan berubah menjadi isakan keras dan kencang. Gadis itu kini bersimpuh di lantai, tak peduli akan pakaiannya yang jadi kotor akibat debu yang baru saja ia sapu jadi menempel semua di badannya.

"JELEK AJA BELAGU BANGET LO, MALIKA!" teriak Krystal masih dengan isakannya.

Mendengar tangis Krystal, Kai jadi menghentikan kegiatannya. Ia terkejut begitu menoleh, sudah mendapati Krystal yang bersimpuh dengan kondisinya yang mengenaskan.

Rambut acak acakan, pakaian kusut, wajah yang memerah dan basah air mata, tak lupa kedua matanya yang punya kantung mata tebal. Benar benar tak mencerminkan seorang Krystal, seorang model majalah terkenal yang biasanya selalu tampil cantik.

Kai menghela napas panjang, menghembuskannya berat. Menghampiri si Nyai mengenaskan itu dan berlutut di hadapannya.

Tanpa kata, Kai langsung menarik Krystal ke dalam pelukannya. Membuat Krystal justru semakin terisak keras, bahkan sampai memukul mukul punggung lebar Kai dengan keras.

"Jahat! Lo jahat, Kai!"

Kai diam saja, tak mengeluarkan protesnya kendati tubuhnya sudah sakit semua akibat pukulan ganas Krystal. Ia justru mengeratkan pelukannya, juga memberi sentuhan menenangkan pada puncak kepala gadis itu.

"Bisa bisanya lo giniin gue! Bisa bisanya lo jauhin gue dan malah punya pacar baru, di saat gue udah mulai sayang sama lo! Lo jahat banget!"

"Maafin gue, Tal. Gue gak bermaksud mempermainkan perasaan lo," ujar Kai sendu.

Jujur, hatinya ikut teriris pedih melihat gadis yang paling ia cintai, justru menangis karenanya. Ia tidak benar benar menghilangkan perasaannya Krystal.

Tentu saja, rasa itu masih ada dan tertanam sangat kuat.

Kai bukan tipikal lelaki yang gampang menaruh hati pada perempuan, kendati sifatnya terkadang genit dan sok akrab dengan perempuan. Jika ia sudah mencintai seorang gadis, ia akan menyerahkan seluruh hatinya tanpa tersisa.

Dan Krystal adalah perempuan beruntung itu. Yang menerima hati Kai seutuhnya tanpa syarat.

"Maaf gue harus lakuin ini, Tal. Gue kira lo gak akan sakit sampai segininya kalo gue jadian sama Jennie," kata Kai lagi, mengusap lembut air mata yang mengalir di pipi tirus gadis itu.

Namun tak lama, bibir Kai mengulas senyum tipis. Sorot matanya berubah menatap Krystal dengan gemas. Lama kelamaan, senyum tipis itu berubah menjadi cengiran jahil.

"Gue sama Jennie gak beneran pacaran, kok. Gue cuma lakuin itu atas ide Jennie, buat ngetes, lo bakal cemburu gak?" Kai terkekeh jahil.

"Jadi sekarang gue bisa tau perasaan lo yang sebenernya. Kalo ternyata, perasaan gue gak bertepuk sebelah tangan," lanjutnya.

Mendengar lontaran kalimat itu, Krystal membatu sesaat. Otaknya sibuk mencerna arti kata kata Kai, hingga ketika ia sudah bisa menangkap maknanya, tangannya dengan ringan langsung menghadiahi Kai pukulan di kepala.

"JADI LO NGERJAIN GUE?" teriak Krystal garang.

Bukannya mengaduh kesakitan, Kai justru tertawa geli. Apalagi melihat sisa sisa air mata Krystal yang mengering dan wajahnya yang kusut tak karuan.

"EMANG ENAK KENA JEBAKAN BETMEN! HAHAHAHA..."

BUGH!

Tentu saja, si Nyai tak akan tinggal diam. Semakin membabi buta dalam menghadiahi Kai pukulan tiada ampun. Ia baru berhenti ketika Kai kembali merengkuhnya ke dalam pekukan.

"Gue juga sayang sama Krystal Amalia Putri. Sayaaaaaang banget!!" ujar Kai clingy.

Namun bukannya membalas dengan makian pedas, namun sebuah kecupan ringan di bibir, adalah hadiah untuk Kai dari Krystal, si Nyai es.

Membuat Kai melongo sesaat menerima kecupan dadakan tersebut. Kai mengerjap, namun ketika menatap Krystal yang sedang tersenyum menatapnya, Kai jadi sadar bahwa ini memang bukanlah mimpi.

"Berarti hari ini, kita jadian, kan?"






































Siapa kangen aku???
Siapa kangen anak anakku??
Angkat tanganmu shaggy💃💃

Uwuwuuuu moment spesial untuk Kaistal nih wkwk

Mau dobel update gak nih??

Tembus 25 komen dlm 2 jam aku dobel up, 50 komen dlm 2 jam aku triple up😎

Hayook ah ramaikan wkwk

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang