26. Girl's Talk (I)

1.1K 180 32
                                    


"Naeun, ngapain?"

Begitu masuk kamar Naeun, Suzy langsung ambil posisi tiduran di samping cewek yang lagi asyik mantengin laptopnya itu.

"Baru aja selesai video call sama mama." kata Naeun. "Lo tumben gak keluar, Zy. Biasanya ada aja gebetan lo yang ngajak jalan."

Suzy ketawa aja. Emang bener sih, soalnya emang biasanya dia jarang punya waktu kosong karena ada aja yang ngajak jalan atau sekedar nongkrong. Entah itu temennya, entah cowok yang naksir dia.

"Gue capek juga lama lama, Na." keluh Suzy.

Naeun langsung nutup laptopnya. Dia emang udah mencium bau bau Suzy mau curhat kalo udah glesoran di kamarnya. Tentu sebagai teman yang baik, Naeun mesti dengerin.

"Kenapa lagi? Dapet gebetan freak?"

"Gak gitu. Cuma capek aja gonta ganti gebetan tapi gak ada hubungan pasti." Suzy ketawa tapi langsung kena cubitan Naeun.

"Eh Maemunah! Yang bikin hubungan gak pasti kan lo! Lo yang gantungin mereka semua tapi lo yang capek gimana sih!" ujar Naeun gemes.

Suzy nyengir kuda bikin Naeun geleng geleng kepala heran.

"Ya lo tau lah gue masih gamon dari Jinyoung."

"Gaya lo gamon. Emang kalian pernah jadian?" tanya Naeun pedes bikin hati Suzy jadi cenat cenut.

"Naeun lo tega bener sihh.." Suzy berlagak mewek tapi Naeun malah ketawa.

"Ya lagian kenapa lo gak coba dulu sih ngomong sama Jinyoung kalo lo suka sama dia. Nungguin Jinyoung yang bertindak maju kayaknya lama deh, Zy."

Suzy diam. Melirik Naeun yang ngambil cemilan dari dalam tasnya.

"Gimana gue mau confess kalo gue tau Jinyoung sukanya sama lo, Na."

Suzy mendesah panjang. Nyatanya kata kata itu hanya bisa dia ucapkan dalam hati. Ia belum siap mengatakannya langsung walaupun sebenarnya ia sangat ingin.

Ia belum siap tersakiti lagi.

"Zy, kenapa lo gak coba terima Sehun sih? Gue liat dia serius loh sama lo. Usaha dia juga gak main main kan." kata Naeun lagi.

Suzy mengangguk.

"Justru itu, Na! Gue gak pengen nyakitin Sehun. Dia tuh terlalu baik buat gue."

"Iyasih, dia terlalu subhanallah buat lo yang astaghfirullah ya," ledek Naeun lagi.

"Ihhh Naeun gue lagi curhat serius nih!!" rengek Suzy.

Naeun ketawa. Abis itu nyuapin Suzy kacang atom yang baru ia buka bungkusnya.

Anak kos gak banyak yang tahu tentang kedekatan mereka. Tapi nyatanya, diantara anak cewek lain, Suzy paling deket sama Naeun. Naeun itu bagaikan tong sampah ceritanya Suzy. Begitupun sebaliknya.

Itulah kenapa, begitu tahu kenyataan bahwa Jinyoung menyukai Naeun, Suzy justru lebih merasakan sakit. Dari sekian banyak cewek, kenapa mesti Naeun?

Pun Suzy tak bisa menyalahkan Naeun karena bukan salahnya juga. Tapi, tetap saja rasa sakit di hatinya justru berkali lipat lebih besar.

"Terus sekarang lo pengennya gimana, Zy?"

Suzy diam berpikir. Sesekali mengunyah kacang atomnya tak bertenaga.

"Menurut gue, pertama lo harus menentukan pilihan. Entah lo mau move on atau mau coba confess, baru setelah itu lo bisa nentuin langkah selanjutnya." Naeun mengangguk angguk dengan ucapannya sendiri.

"Tapi kayaknya gue sama Jinyoung udah gak ada harapan deh, Na." kata Suzy pesimis.

"Kok gitu?"

"Inget gak pas kita main ToT malem minggu kemaren? Jinyoung bilang selamanya kita tetep sahabat. Dia juga bilang lagi suka sama cewek lain." Suzy melirik Naeun lagi.

"Masa dia ngomong gitu?"

Suzy berdecak kecil. Emang bener, Naeun ini gak peka banget. Padahal yang dimaksud Jinyoung kan Naeun sendiri.

"Lo sibuk apaan sih sampe gak perhatiin?!" Suzy gemes sendiri.

"Gak tau ya gue lupa juga sih waktu itu ngapain sampe gak tau."

Suzy meraih bantal donat milik Naeun dan memeluknya erat. "Apa gue coba move on aja ya?"

"Hm, lo udah ngomong mau coba move on seribu kali sama gue tapi pada akhirnya gagal juga, Zy." kata Naeun. "Lo kayaknya mesti ditolak dulu deh biar bisa move on beneran."

Kedua manik Suzy membelalak. "Hah?? Kok gitu sih, Na??"

"Soalnya kalo menurut pengamatan gue nih ya, kenapa lo gak bisa move on soalnya dalam hati lo sebenernya masih berharap kalo Jinyoung suka sama lo. Hati lo tuh masih terbayang bayang soalnya lo masih sembunyi dalam status sahabat."

Naeun garuk garuk rambutnya sendiri. Dia yang ngomong dia pun bingung sendiri.

"Lo paham gak gue ngomong apa?"

Suzy nyengir abis itu geleng geleng kepala. "Nggak, hehe.."

"Huftt.. gimana sih jelasinnya biar paham tuhh."

Suzy diam menunggu Naeun yang masih berpikir. Sebenernya dia juga pengen ngomong kenapa dia gak bisa confess ke Jinyoung ya alasannya karena Naeun, tapi dia gak sampai hati.

"Maksud gue gini loh, Zy. Lo coba confess dulu ke Jinyoung. Kalo diterima ya alhamdulillah, kalo ditolak itu artinya lo harus move on. Seenggaknya hati lo tuh tenang karena udah nglepasin perasaan itu. Nah, kalo udah gitu kan proses move on lo bisa lebih lancar. Iya, gak?"

Naeun menjentikkan jari dengan bangga. Merasa seperti pakar cinta profesional.

Suzy langsung tersenyum lebar dan bertepuk tangan heboh. Mengacungkan kedua ibu jarinya, membuat Naeun membusungkan dada bangga.

"Bener sihh. Tapi kenapa gue nanya perihal move on sama lo ya, Na? Padahal lo sendiri gamon."

Naeun langsung keselek denger omongan Suzy, padahal dia gak lagi makan apapun.

"Ishh.. sialan lo!"

Suzy ketawa renyah. "Lo masih gamonin kak Myungsoo?"

Naeun berdecak, mengibaskan tangannya dan tertawa remeh. "Gak lah! Gue lagi deket sama degem nih."

"Udah beneran selesai sama kak Jin?"

"Siapa tuh Jin? Jin iprit kali.." cibir Naeun sedikit emosi kalo inget gebetannya yang namanya Jin. Teringat insiden kucing sahabatnya yang bikin dia ngenes.

"Jangan gitu lahh. Gimana pun dia pernah mewarnai hidup lo bentar." Suzy ketawa.

"Gue kalo inget masih suka kesel ah." Naeun geram. "Gue lagi deket sama degem, semoga aja kali ini cocok dan gak banyak drama kayak sebelum sebelumnya."

"Degemnya kayak gimana tuh? Kenalin ke gue dong.."

"Ih ogah! Tar malah dia belok jadi suka sama lo lagi."

Keduanya tertawa. Setelah itu sibuk bercengkrama, meributkan lebih ganteng Aliando Syarief atau Verrel Bramasta dan berbagai topik absurd lainnya.

Perbincangan keduanya sebenarnya belum usai. Andai mereka saling jujur, tentunya keadaan tak akan serumit sekarang. Namun demi menjaga perasaan satu sama lain, mereka memilih diam.

Naeun bukannya tak tahu jika Jinyoung menyukai dirinya. Ia sangat tahu, kok. Tapi ia juga tahu, kalau Suzy menyukai lelaki itu. Pada akhirnya, ia lebih memilih berpura pura tak tahu apapun.

Walaupun sebenarnya, itu bukan keputusan yang tepat. Ia hanya tak ingin menyakiti siapapun.






















tbc





Double apdet dong wkwk

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang