21. Saingan Berat

1.1K 164 19
                                    



"Minum dulu, Krys!"

Krystal menerima minuman isotonik itu agak setengah hati. Sebenernya agak males, tapi dia haus mana udara lagi panas panasnya.

"Pulangnya gue anterin ya?"

Krystal dengan cepat menggeleng. "Gak usah deh kak, gue bisa pulang sendiri."

Sedangkan cowok tinggi di sebelahnya itu akhirnya cuma ngangguk. Gak mau maksa juga biarin senyaman Krystal aja.

"Lo gak papa pulang malem sendirian emang?" tanyanya lagi.

"Loh emang pemotretannya selesai malem?"

"Lo gak dikasih tau emang?"

Krystal menggeleng. Mendesah panjang. Dia paling males pulang malem soalnya ongkos gojeknya lebih mahal daripada kalo sore atau siang.

"Gue bawa mobil kok kalo lo mau nebeng mah."

"Ck, yaudah lah gampang kak nanti aja." kata Krystal cuek.


"Krystal, kak Minho!"

Dua orang itu langsung nengok ke sumber suara. Ternyata salah satu rekan kerja mereka yang menghampiri.

"Malem nanti diajak mas Jin makan bareng di luar. Ikut ya?"

"Selesai pemotretan?"

Rekannya itu mengangguk. Tapi Krystal jadi berpikir ulang. Bisa bisa pulangnya dia makin malem dong.

"Emang mau makan dimana, Hyun?"

Sohyun, temannya itu agak berpikir. Tapi abis itu mengendikkan bahunya. "Gak tau. Eh tapi katanya ditraktir kak Jin, jadi yaudah kita tinggal ikut aja."

"Kenapa? Jangan bilang lo gak bisa ikut." tebak Sohyun curiga.

"Kendaraan ke arah kosan gue agak susah, Hyun. Lagian kalo malem ongkosnya juga bisa dua kali lipat." kata Krystal.

"Yaelah. Minta kak Minho anterin tuh, dia pasti siap sedia. Iya kan kak?"

Sohyun menyenggol lengan lelaki jangkung bernama Minho itu sambil senyum senyum. Sedangkan Minho cuma ketawa kecil.

"Iya tar pulang bareng gue aja. Pokoknya harus ikut soalnya lo jarang ikut kumpul."

Krystal berdecak kecil. Sejujurnya selain perkara ongkos, dia juga malas. Dia bukan tipe cewek yang doyan kumpul sana sini. Dia lebih suka di kamarnya, berkutat dengan novel daripada ngobrol sama manusia.

Singkatnya, Krystal itu cewek introvert. Dia gak nyaman sama orang lain, berada di sekeliling orang apalagi yang tidak terlalu dikenal.

Tapi sayangnya, dia bekerja di industri hiburan. Sebagai model, tentunya dipaksa agar beramah tamah dengan orang tentunya untuk memuluskan karirnya. Jadi, mau gak mau dia harus bisa bekerja sama dengan sifatnya sendiri.

"Eh waktu breaknya dah abis. Ayo balik kerja lagi!"










***







"Jadi, lo udah gak sama kak Myungsoo itu ya?" tanya Sohyun.

"Enggaklah. Dari awal juga gue gak ada hubungan apa apa sama cowok itu. Dia brengsek." kata Krystal agak sewot.

"Brengsek gimana?"

"Dia itu mantan pacar temen sekos gue. Udah gitu, abis putus deketin temen gue lagi, yang satu kos juga. Pas gak digubris, malah deketin gue."

"Wah gila juga tuh cowok!" kata Sohyun ngeri. "Tapi emang cewek cewek satu kos lo itu cantik semua sih gue sampe minder kalo ke sana."

Krystal ketawa kecil. Sohyun bukan orang pertama yang bilang gitu. Setiap ada rekan kerjanya yang main ke kos, ada aja yang minta dikenalin sama anak kosan. Gak cowok gak cewek sama aja.

"Eh tapi kalo Kak Minho itu kayaknya cowok baik baik loh, Krys. Keliatan juga dia suka sama lo."

"Enggaklah, mana mungkin." elak Krystal.

"Sikapnya beda sama lo dibanding ke kita kita, loh."

Krystal senyum tipis. Menatap kaca besar di westafel hadapannya. Dia mesti benerin riasan matanya yang agak berantakan sebelum abis ini pergi ke kumpul bareng kru lain.

"Tapi bener deh, Krys. Kalo lo sama kak Minho jadian bakal jadi pasangan paling cetar mungkin ngalahin Anang Ashanty." oceh Sohyun lagi.

"Kak Minho itu royal juga sih. Dia baik banget sama kita temen temen dan kru. Apalagi kalo jadi pacarnya, tuh cewek beruntung banget kali ya."

Krystal cuma geleng geleng kepala, malas menanggapi.

"Lo itu ketara banget kayak lagi jodohin gue, deh."

"Enggak kok. Cuma pendapat pribadi." kata Sohyun. "Eh udah yok keluar, kayaknya kita udah ditungguin deh."

Krystal menatap pantulan dirinya sekali lagi. Membenarkan rambut panjangnya, dia menghela nafas panjang.

"Yah saking sempurnanya kak Minho, gue jadi insecure sendiri dideketin."












***







Kai lagi mabar sama Sehun di teras begitu sebuah mobil menepi. Parkir di depan gerbang kosnya. Awalnya dia cuek aja, toh udah biasa juga mobil parkir disitu. Tapi begitu tau siapa yang turun dari mobil, matanya melotot mendaďak.

"Lah si eneng sama siapa tuh?"

"Anjir! Sialan woy temsek jangan ambyar lo! Kalah kan kita!"

Sehun banting hpnya, kesel karena kalah gara gara Kai yang tiba tiba gak fokus. Biarin, suka suka paduka sultan. Besok pun dia bisa beli lagi.

Kai masih melongo. Memperhatikan Krystal yang turun dari mobil, dianterin sama sesosok cowok ganteng nan jangkung. Pake dibukain pagar segala. Bikin hati Kai panas mendadak.

"Heh napa sih lo?" tanya Sehun.

Cowok berkulit putih pucat itu mengikuti arah pandang Kai dan akhirnya mengangguk mengerti. Dia geleng geleng kepala.

"Anjayyy! Saingan lo berat, bray!" kata Sehun prihatin.

Kai mencebik. Maniknya masih menyalang. Menatap tak suka bagaimana cowok itu memperlakukan Krystal dengan manis.

Tiba tiba mengalunlah lagu Armada Band, Harusnya aku. Aduh, pas banget :(

Ternyata si kampret Sehun yang nyetel itu lagu. Bikin Kai makin galau.

"Tinggi, ganteng, wangi, tajir lagi. Ckck, lo kalah berapa langkah dah Kai."

Tiba tiba Jaebum dah nongol depan pintu. Melipat tangan di depan dada sambil menatap Kai melas.

"Sialan lo, Bum." umpat Kai.

"Ayo nak kau harus berusaha lebih keras." kata Sehun menepuk tepuk pundak Kai bak seorang bapak menasehati anaknya.

Kai mencibir. "Gegayaan lo. Lo aja ditolak mulu sama Suzy. Katanya ganteng tajir, tapi Suzy kagak mau tuh."

Jaebum yang denger langsung melotot. "HAH?? HUN, LO SUKA SAMA S-- HMMMPPHH!"

Jaebum belom sempet heboh udah dibekep duluan sama Sehun. Emang dasar si Kai ini ember bocor. Bisa keki kan dia kalo sekosan tau.

Sedangkan Kai masih menatap nanar Krystal. Cewek itu jalan masuk, sama sekali tak menghiraukan muka Kai yang udah memelas. Bahkan gak peduli pada Sehun dan Jaebum yang gegulingan ribut.

Kai tersenyum pahit.

"Dah aku mah apa atuh dibanding cowok itu.."





























tbc



Gaesss yang suka genk 95 ayok mampir ke work terbaruku. Judulnya 'Handsome Crazy Dorks; 95line'

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang