59. Malam Satu Suro

490 98 21
                                    


"Setelah bekerja keras seharian, aku pulang dan melihat istriku sedang memeluk anak kami. Aku tidak tahu mana yang lebih menakutkan, melihat istri dan anakku yang sudah mati, atau ada yang menyusup masuk ke apartemenku untuk menaruh mereka di sini."

PATT!!

Tepat setelah Hyeri menyelesaikan ucapannya, lampu kosan yang tadinya terang benderang mendadak mati. Keempat orang yang mengelilingi Hyeri tak kuasa menahan terikan mereka. Dikarenakan cerita menyeramkan Hyeri ditambah listrik yang tiba-tiba mati.

"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!"

"WOY ANJIR INI SIAPA YANG JAMBAK RAMBUT GUEEE?!?"

Teriakan Krystal terdengar paling menggema. Selain karena ketakutan, juga ditambah rambutnya terasa sakit karena seperti ada yang menarik rambutnya dengan keras.

"YA AMPUN MAK AMPUN! GUE BELOM TOBAT YA ALLAH, PLEASE JANGAN AMBIL GUE SEKARANG!"

Dalam kalut, suara Ilhoon merengek hampir menangis. Dia memang kadang terlihat garang, namun sebenarnya sangatlah penakut.

SPLASHHH!

Sedetik setelah rengekan Ilhoon, lampu akhirnya kembali menyala. Di ambang pintu, nampak Sehun dan Kai yang baru pulang menatap heran teman-temannya yang berada dalam posisi aneh dan dalam keadaan gelap pula.

Ada Wendy yang menjambak rambut Krystal dengan wajah ketakutan. Ada Ilhoon yang meringkuk di bawah sofa. Lalu, ada Seulgi yang asyik mengunyah pringles kesukaannya. Lalu Hyeri, sang pembaca cerita, menatap bingung teman-temannya yang ketakutan.

"Ngapain, sih?" heran Sehun.

Kai yang melihat raut wajah Ilhoon dengan gesit membuka kameranya dan memotret wajah aib Ilhoon yang meringis hampir menangis. "Hahaha, lumayan nih buat bikin meme."

"Alhamdulillah ya Allah, kirain mati lampunya bakal lama," ucap Wendy lega. Ia tertawa canggung ketika menyadari tangannya melayang ke kepala Krystal dan membuat rambutnya berantakan.

"Wen.."

"Ehehe, sorry Tal, gue gak sengaja," ringis Wendy melihat wajah bete Krystal.

"Gi, lo gak takut sama sekali ya? Daritadi kayaknya gak berenti ngunyah tuh mulut?" Hyeri heran melihat Seulgi yang sudah menghabiskan dua wadah pringles sendirian.

"Takut sih, tapi tanggung kan lagi makan. Sayang kalo berenti, ntar makannya gak nikmat lagi kalo gak langsung diabisin," jawab Seulgi enteng.

"Yeuu.. itumah lo aja, dasar perut gentong!" cibir Krystal.

"Diem lo mie lidi! Urus aja tuh badan lo yang kurus kerempeng!" balas Seulgi tak mau kalah.

"Heh! Pacar gue ini seksi lo katain mie lidi? Mata lo sehat, hah?" giliran Kai yang nyolot, tak terima pacarnya dihina.

"Diem lo pantat panci! Main serobot aja lo kayak pelakor!" sergah Seulgi pedas.

"Astaga, Gi, istighfar.. lo kenapa sih lama-lama mulutnya jadi ikut pedes gitu?" Wendy geleng-geleng kepala melihat adu mulut mereka, padahal baru saja beberapa menit yang lalu suasana masih mencekam.

"Salahin aja Krystal sama Naeun yang ngajarin mereka," Sehun ikut nyamber. Duduk meregangkan badannya yang terasa pegal. "Btw, yang lain kemana?"

"Naeun, Jackson sama Namjoon belom pulang, kalo yang lain di kamar." Hyeri yang menjawab.

"Lagian kalian ngapain sih, aneh banget. Malam satu suro gini malah cerita horror, gak takut lo pada?" cibir Kai.

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang