24. Mendadak Sadboi

1.3K 176 30
                                    




"Eh Wendy, ini beli kecapnya yang merek apa? Bangau aja ye enak nih."

"Gak gak mahal itu tar uangnya gak cukup. Beli abcd aja!" kata Wendy balikin kecap yang udah diambil Jackson ke raknya.

"Wen, beli cemilan dong." kali ini Ilhoon yang merengek seperti anak kecil.

"Iya nanti dulu kalo uangnya lebih."

Wendy memang harus bersabar kalo dapet giliran belanja bareng Ilhoon sama Jackson. Soalnya Wendy berasa momong dua bayi raksasa. Apalagi mereka selain banyak mau, banyak bacot, suka bikin heboh juga di tempat umum sekalipun.

Untung Wendy sabar. Apalagi jatah belanja mingguannya emang kebagiannya sama Ilhoon dan Jackson.

"Eh di tempat gue ada anak baru nih. Cantik banget dah. Pengen gue gebet tapi dianya dingin banget kayak kulkas." kata Ilhoon sambil melihat lihat rak kopi dan teh.

"Yaelah kadal! Baru putus kemaren dah nyari mangsa baru aja." sambut Jackson dengan nada ngeledek.

"Ya emang ngapa sih. Daripada hati ini sepi dan kosong." Ilhoon sok mellow. "Sekalian belajar move on gitu."

Wendy geleng geleng  denger percakapan kedua temennya itu. Emang ya kebanyakan cowok tuh gak bisa kalo sebentar aja hatinya kosong. Bawaannya kayaknya pengen cepet cepet gandeng yang baru.

Dia akhirnya sibuk menimang nimang mau beli good day apa neo coffe. Enakan good day tapi murahan neo coffe sih, lumayan juga beda harganya.

"Yaelah, masalah move on itu bukan berarti harus cari pelampiasan cewek baru. Mending sibuk perbaikin diri, kalo kata emak gue nih jodoh itu cerminan diri."

Ilhoon ketawa denger kata kata Jackson. "Waras lo Jack? Tumben ngomongnya bener."

"Yaelah kadal gurun! Gue ngomong serius nih!" sewot Jackson, beralih menatap Wendy meminta persetujuan. "Iya gak, Wen?"

"Hmmm."

Wendy angguk angguk aja. Akhirnya memutuskan buat beli neo coffe aja, karena selain murah siapa tau bisa dapet pc-nya Lucas.

"Eh gue mau cari parfum dulu nih. Tar gue susul ke kasir aja." kata Jackson yang langsung nyelonong pergi.

Tersisa Wendy yang sibuk memilih gula dan teh dan Ilhoon yang bantu dorong dorong trolly.

"Wen, cemilan dong!" Ilhoon kembali merengek.

"Ishh rewel sekali lagi gue gadai di kasir ya, Hoon!"





***






Jackson mengamati rak bertingkat tingkat di hadapannya dengan bingung. Dia pengen ganti parfum tapi bingung wangi yang enak apa. Soalnya bau parfum lelaki ya emang gitu gitu aja.

"Apa gue pake parfum cewek aja ya?" dia bermonolog.

"Ah tar dikira lekong lagi."

Pada akhirnya, dia mengambil parfum yang biasa dipakai, daripada bingung.

Cowok itu hendak kembali ke tempat Wendy sama Ilhoon sebelum sebuah suara menyapa gendang telinganya. Suara yang cukup familiar.

"Jackson?"

Begitu menoleh, Jackson harus dihadapkan oleh pemandangan yang menyesakkan. Namun, dia berusaha tersenyum.

"Eh, Youngji! Belanja juga?"

Iya, mantan pacarnya. Yang kini udah jadi istri orang.

Youngji mengangguk dan tersenyum. "Lama gak ketemu, Jack. Gimana kabarnya?"

The Absurd Genks ; 94lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang