36

1.1K 113 13
                                    

Bab 36


Jika dikasih kesempatan untuk bertemu dengan dirimu dimasa lalu, apa yang akan kamu katakan padanya?

Me : maaf :v

Chaca menurut, didepannya ada sebuah restoran yang lumayan terkenal. Chaca membuka helmnya "Nanti kemaleman, masih jauh juga 'kan dari rumah"

Rian menatap tajam kearah Chaca "Gue laper, kalo lo mau balik duluan. Sana naik taksi atau lari juga gak papa. Lo 'kan suka joging" ucapnya sembari memasukkan masker yang tadi ia pakai kedalam saku celananya.

Chaca mendengus "Oke, gue tungguin lo sampe selesai makan" ucap Chaca sembari menaruh helm full face yang tadi ia pakai di atas motor tepat di sampingnya.

Rian melepas jaketnya lalu melemparnya kearah Chaca membuat gadis itu mengerutkan keningnya bingung menatap kearah Rian lalu jaket milik cowok itu bergantian "Pake, dingin!" ucapnya singkat lalu berjalan meninggalkan Chaca.

Lagi-lagi Chaca menurut, lagipula gadis itu juga sebenarnya memang kedinginan. Langit sore yang seharusnya berwarna jingga kini sedikit gelap dengan angin yang mulai berhembus kencang. Sepertinya hujan akan turun sebentar lagi.

"Mau makan apa?" Tanya Rian setelah Chaca duduk di depannya dan seorang pelayan datang menemui mereka.

"Ramen dua, yang satu pedes yang satu enggak. Minumnya lemon tea sama jus strawberry" ujar Rian membuat gadis mungil itu mendengus sembari memutar bola matanya.

Hening, tak ada yang memulai percakapan. Hanya suara riuh dari beberapa pengunjung lainnya. Chaca memilih memutar pandangannya sembari memainkan lengan jaket yang sangat kebesaran bagi dirinya.

Rian terkekeh membuat Chaca menghentikan aktifitasnya "Lo gila?" Chaca menggelengkan kepalanya.

Rian bangkit dari duduknya membuat Chaca semakin bingung "Mau kemana?" Tanya Chaca dengan pandangan yang mengikuti gerak tubuh cowok bertato itu.

Diluar dugaan, Rian meraih lengan Chaca lalu melipat lengan jaket yang kebesaran hingga tangan Chaca kelihatan. Chaca diam mematung hingga Rian selesai melipat kedua lengan jaket yang dipakai Chaca "Sama-sama" ucap Rian setelah duduk di tempatnya lagi.

Chaca terkekeh "Makasih" sahut Chaca.

Rian mengangguk singkat, lalu tak lama pesanan datang "Selamat menikmati" ucap pelayan yang tampak sangat cantik itu.

"Ri, mba nya cantik ya" ucap Chaca setelah pelayan itu pergi kembali.

Rian melirik sekilas "Biasa"

"Dasar gak normal, kalau boleh tau tipe cewek idaman bagi lo kaya apa?"
Cowok yang tengah sibuk mengaduk ramen didepannya itu menghentikan kegiatannya sejenak.

Lalu menatap Chaca tajam "Ck, ka-"

"Kaya lo"

Jawaban Rian membuat Chaca tertawa "Kenapa?" tanya Rian.

"Gak papa, pengen ketawa aja" sahut Chaca.

Rian kembali sibuk dengan ramen nya, cowok itu mengaduknya rata, lalu meletakkan mangkuk ramennya disebelah mangkuk milik Chaca membuat gadis itu terlihat bingung dan menatapnya dengan tatapan penuh tanya "Taro daun bawang sama sayur nya di mangkuk gue" Ucapnya.

Chaca bertambah bingung, Rian seperti sudah sangat mengenalnya. Chaca memang tak suka bawang-bawangan dan sayuran jadi dengan senang hati ia memindahkan semua sayur dan daun bawangnya ke mangkuk Rian.

"Tau darimana gue gak suka daun bawang sama sayur?"

"Bukan urusan lo"

Gadis bermata lebar itu mengangguk singkat lalu memindahkan kembali mangkuk berisi ramen milik Rian kepada sang pemilik. Setelahnya mereka sibuk dengan makanannya sendiri.

Belum selesai gadis itu menyelesaikan makannya, Chaca dikejutkan oleh kehadiran seorang cowok yang tiba-tiba duduk di sebelah gadis yang terlihat bingung itu "Lo, ngapain disini?"

Cowok yang memakai hoddie biru muda itu melirik Chaca sekilas enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh tunangannya itu "Ngapain nyuruh gue kesini?" ucapnya menatap Rian.

"Anter Chaca balik, gue ada urusan" Chaca terkejut dengan ucapan Rian.

Cowok bermata tajam itu bangkit dari duduknya, disusul Chaca "Gue ikut lo!" timpal Chaca.

"Gak!" Sentak Rian.

Chaca memandangi lengannya yang dicekal oleh Chiko "Makanan udah gue bayar" setelahnya, Rian benar-benar pergi meninggalkan Chaca dan Chiko.

Gadis itu kembali duduk dengan kesal "Lepasin gue bego!" sentak Chaca.

Chiko tersenyum miring "Kenapa?"

"Pake tanya kenapa lagi, gue mau ngejar Rian lah! Ogah gue sama lo, nanti di tinggal di pinggir jalan!" jelas Chaca.

Lagi-lagi Chiko tersenyum miring lalu melepaskan genggamannya dari tangan Chaca "Lo gak sadar, Rian udah buang lo! Gue cuma mungut"

Ucapan Chiko membuat Chaca menggeram kesal "Lo pikir gue mau di pungut lo?!"

"Fine, pulang sendiri! Asal lo tau, gue kesini juga terpaksa. Kalo bukan karena ayah gue yang nyuruh, gue gak akan susul lo kesini"

Chaca membulatkan matanya "Om Ari tau gue disini?"

"Menurut lo?"

Gadis itu bangkit dari duduknya "Ayo balik cepetan!"

Tanpa menjawab ucapan Chaca, Chiko bangkit dari duduknya lalu berjalan didepan Chaca. Sedangkan gadis itu berjalan mengekor hingga mereka sampai didepan sebuah mobil berwarna merah yang cukup asing bagi Chaca "Mobil siapa?"

"Penting gue jawab?" Sahut Chiko, Chaca menggidikkan bahunya sekilas lalu langsung memasuki mobil.

"Jaket siapa?" tanya Chiko melirik sekilas lalu langsung menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran restoran.

"Rian, kenapa?"

"Buluk"

Chaca memutar bola matanya malas, ucapan Chiko memang terlampau pedas. Untung saja Chaca sudah kebal "Tumben gak jalan sama Silfi?"

"Lo kira kalo gue mau jalan harus lapor ke lo dulu?"

"Ya seenggaknya sih iya"

"Sadar diri! Lo pikir lo siapa?"
Lagi, Chaca hanya menghembuskan nafasnya kasar lalu memilih membuang mukanya menatap jendela mobil yang terbuka.

Gadis itu kembali mendengus saat Chiko menutup kaca jendela "Lo gak liat gue lagi nikmati angin?" ucap Chaca menatap Chiko yang tengah fokus menyetir.

Chiko melirik kearah Chaca sekilas "Mobil gue, terserah gue!" ucapnya.

Gadis itu mengangguk sebal lalu memilih memejamkan matanya dengan wajah menghadap kearah jendela yang tentu saja tertutup rapat.

Hingga sampai sekarang, Chaca belum mengetahui akan berakhirnya hubungan Silfi dengan Chiko.
Lagipula gosipnya belum menyebar dan Chiko belum mengatakan hal itu pada Chaca. Balik lagi, Chiko tak pernah mengaggap Chaca adalah sosok penting bagi dirinya.

©©©©©©

See you next part

Jangan lupa vote dan coment nya aku tunggu..

Salman
Sellaselly12

CHACA (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang