44
Suatu hari nanti kamu akan dihadapkan dengan hari dimana tak ada satupun orang yang memihakmu.
-
-
-
-
Happy reading ❤️❤️ jangan lupa untuk vottment ya ❤️❤️________
“Ini kan yang lo cari?!” Suara bas menggema kepenjuru ruangan yang memang tak terlalu luas itu.
Pintu kembali ditutup, Chaca menatap tejam kearah cowok yang mengenakan kaus polos berwarna hitam yang berjalan menghampirinya.
Setelah meletakan komik yang tadi ia baca, Chaca tersenyum tipis “Dari mana lo tau?” tanyanya.
Sebuah buku berukuran kecil berwarna pink berada di tangan Rian yang kini duduk di samping ranjang Chaca “Sandi”
“Ck, udah gue duga tuh cowok gak bisa jaga rahasia”
“Tapi Cha, lo gak bisa pake buku diary ini buat bukti kalo Dian gak bunuh diri”
“Kenapa? Orang tua Dian yang nyuruh gue buat nyari buku diary itu. Gue rasa buktinya cukup bu-”
“Buku diary itu kosong, cuma halaman pertama yang ada tulisannya. Itu ‘pun cuma biodata Dian”
Chaca menggigit bibir bawahnya, tentu saja Rio bukanlah lawan yang bodoh. Chaca mengepalkan tangannya kuat hingga buku kukunya memutih “Udah gue duga”
Rian duduk di kursi samping tempat tidur Chaca “Lo gak mikirin kondisi lo?”
Gadis itu menatap mata Rian tajam, lalu tersenyum tpis setelahnya “Dian sahabat gue, sahabat satu-satunya yang gue punya. Dan gue yakin, gue adalah penyebab Dian meninggal”
“Cha! Kematian Dian bukan lo penyebabnya!”
“Rina, dia juga gak bunuh diri. Dan lo tau itu!”
Rian bangkit “Gue balik”
“Rina, dulu dia juga sahabat gue waktu SMP. Setelah lulus kita pisah karna gue dibawa ayah tinggal di Jerman hampir setahun”
Ucapan Chaca membuat Rian berdiri memtung sembari menatap wajah gadis yang tampak pucat itu.
“Waktu di Jerman, gue pernah kecelakaan dan hampir kehilangan nyawa. Gue koma hampir tiga bulan, setelah bangun gue gak inget apa-apa. Dan gue gak tau kabar Rina!. Gue nyesel ninggalin dia waktu itu, gue nyesel gak angkat telfon dia malem itu. Dan semua orang masih nyuruh gue buat jaga kondisi gue?” lanjut Chaca.
“Jadi mau lo apa?”
“Ajarin gue boxing” Kata Chaca terdengar sangat jelas ditelinga Rian.Cowok itu kembali duduk lalu mengacak rambutnya kesal.
“Buat apa? Banyak yang jaga lo!” sahut Rian.
“Mau atau enggak” Suara Chaca terdengar menekan.
Rian menatapnya tajam “Enggak!”
“Oke, gue caari pelatih la-”
“Oke, setelah kondisi lo pulih. Gue ajarin lo boxing!”
Terlihat Chaca tersenyum penuh kemenangan, Rian terkekeh melihat wajah bahagia Chaca yang sudah sangat jarang gadis itu tampakkan.
“Gue mau lanjut baca komik, lo gak ada niatan buat pergi?” kata Chaca sembari mengambil komik yang tadi sempat ia baca.
“Enggak”
Chaca menagngguk lalu mulai membuka komiknya. Sebenarnya Chaca tak terlalu suka membaca buku ataupun komik.
Gadis itu hanya berusaha menghilangkan rasa bosannya.
Selebihnya hanya ada keheningan yang menyelimuti ruangan bernuansa putih itu. Chaca fokus dengan komiknya sedangkan Rian fokus menatap wajah Chaca yang tapak serius membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHACA (ENDING)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!🔥 CERITA SUDAH ENDING DAN PART MASIH LENGKAP ❤️🥀 Chaca, gadis pendek berambut sebahu dengan poni tipis ala Dora, pecinta es krim coklat dan barang-barang berwarna pink,Ceria dan sangat friendly. Tahun pertama SMA meman...