31Ketika aku menceritakan kisahku padamu dan menyuruhmu merahasiakannya, harusnya kamu diam saat semua orang ingin mengetahui kisahku. Bukan malah menceritakannya diam-diam di belakangku~
Angin beriup semilir menerpa anak rambut seorang gadis yang mengepang dua rambutnya yang tengah duduk disebuah bangku yang mengahap langsung ke pemandangan dinawah sana.
Dia Chaca, gadis itu tengah menikmati hangatnya susu coklat kesukaannya dengan suasana yang sedikit berbeda.
Bibirnya tersenyum dengan mata yang menyapu seluruh pemandangan didepannya.
Gadis berponi tipis itu memang lebih suka duduk diam dibandingkan berjalan-jalan mencari spot foto untuk di ungguh di media sosial, seperti kebanyakan teman-temannya.
"Lagi apa?" Tanya seorang cowok yang tanpa permisi duduk di samping Chaca.
Gadis itu hanya meliriknya lalu langusng membuang mukanya, acuh "Gue nanya, lo gak budek dan bisu kan? Jawab!" Ucapnya dengn nada seperti biasanya. Selalu ada bumbu nge-gas.
Chaca mamandang cowok di sampingnya itu dengan tatapan malas "Pertanyaan elo tuh Retorik baget tau gak?! Gak perlu jawaban juga lo udah tau kalo gue lagi duduk" ketus Chaca.
Chiko, cowok itu melipat kedua tangannya didepan dada. Lalu menghembuskan nafasnya kasar "Gue putus sama Silfi" adunya pada gadis yang terkesan tak peduli namun dalam hati, ia bersorak gembira.
Falsback on,,,
Terlihat, seorang cowok yang tengah menggendeng sorang gadis dengan dandanan menor itu berhenti tepat disamping gedung hotel yang terdapat sebuah taman kecil.
"Gue mau putus" ucap Chiko cepat tanpa basa-basi.
"Ma-maksudnya apa?"
"Lo budeg? Gue mau putus, sorry"
"Aku masih gak paham"
"Lo terlalu banyak mencampuri hidup gue, makin ribet. Jadi mending kita putus"
"Gak, aku gak bisa"
"Gue gak nanya elo, tadi tuh pernyataan. Dan itu bersifat mutlak dan gak bisa dibantah" ucap Chiko.
Silfi menggengam tangan Chiko "Oke, sorry. Aku gak akan usik Chaca lagi. Tapi pleas jangan putusin aku"
"Sorry, gue lebih milib Chaca daripada elo. Dia terlalu berharga buat gue sia-siain"
"Terus, buat apa kita pacaran selama hampir dua tahun ini?"
"Kita cuma pacaran, wajar kalo diantara kita minta putus"
"Tapi alasan kamu tuh gak logis, aku cantik, populer, kaya raya. Apa lagi yang kurang dari aku?"
"Lo kurang tulus, lo terlalu bangga sama penampilan elo sampe lupa kalo manusia gak bakalan bisa sempurna"
"Tap-"
"Gak ada tapi tapian, keputusan gue udah bulat. Dan mulai detik ini, kita udahan" ucap Chiko lalu melangkah pergi meninggalkan Sifi yang menggeram sebal.
Flasback off
"Gak nanya" ucap Chaca ketus.
"Jadi sekarang giliran elo"
Sontak, Chaca menghadapkan kepalanya kearah Chiko dengan tatapan bingung "Giliran ngapain?" Tanya Chaca dengan nada ragu.
"Jauhi Rio"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHACA (ENDING)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!🔥 CERITA SUDAH ENDING DAN PART MASIH LENGKAP ❤️🥀 Chaca, gadis pendek berambut sebahu dengan poni tipis ala Dora, pecinta es krim coklat dan barang-barang berwarna pink,Ceria dan sangat friendly. Tahun pertama SMA meman...