20

3.8K 249 19
                                    

20

Bingung aku sama kamu, mau di ngertiin tapi gak mau mengerti~

Jam yang ada didinding bernuansa putih itu menunjukkan pukul setengah satu malam, gadis berambut sebahu itu masih membuka matanya.

Bagaiman ia bisa tidur?, Sekarang ini ia tengah duduk di antara dua cowok yang Chaca kenali. Dia, Chiko dan Rian. Dua cowok yang membuat Chaca tak bisa menikmati tidur malamnya.

"Bang,, saya ngantuk nih. Saya boleh pulang lah" rengek Chaca sebari memohon kepada seorang polisi yang bisa di katakan cukup muda.

"Siapa suruh ikut balap liar? Nunggu Om Juan Dateng dulu, baru kamu boleh pulang" ucap polisi tadi yang tampak cukup akrab dengan Chaca.

"Ck, Bang Finooo,, gue ngantuk! Lagian yang ikut balap liar tuh bukan gue, tapi mereka berdua"

Fino, cowok 24 tahun yang tak lain adalah anak dari paman Chaca yaitu Rasya. Meskipun ayahnya seorang dokter namun Fino lebih suka menjadi seorang polisi.

Menurut cowok itu, polisi lebih membantu masyarakat dibandingkan dokter. Namun itu hanyalah alasan agar Fino tak mengambil jurusan kedokteran.

Lagipula ia tak ingin mengikuti jejak ayahnya yang menjadi dokter bedah.

"Sama aja Chaca!"

Chaca dibuat kaget saat Rian tiba-tiba bangkit dari duduknya "Gue gak punya orang tua! Gak guna gue nunggu" ucap Rian dingin.

"Kalian tuh ya! Masih muda, bukannya belajar malah nyari keributan! Duduk kamu!" Ucap Fino penuh dengan penekanan.

Chaca menarik lengan Rian agar cowok itu kembali duduk ditempatnya "Kalo gue belum bisa pulang, itu artinya elo juga gak bisa pulang!"

"Kalian tunggu disini dan jangan berani kabur, inget ini kantor polisi!, Saya mau liat yang lain" ucap Fino lalu pergi begitu saja meninggalkan ruangan dimana masih ada tiga manusia yang tak pernah akur duduk disana.

Chaca menyenderkan kepalanya ke senderan kursi yang ia duduki "Arggg,,, kanapa hidup gue jadi kayak gini sih?!" Erang Chaca tanpa sadar sebari memejamkan matanya.

"Jangan tidur, Lo berat! Nyusahin!" Ketus Chiko menyenggol lengan Chaca membuat gadis itu sontak menegakkan badannya kembali.

"Kya, gue nyusahin? Gak mikir siapa yang buat gue gak bisa tidur di kasur gue? Huh?" Ketus Chaca.

"Berisik!" Sahut Rian dengan nada khasnya-dingin.

"Lo juga! Ngapain elo Nerima taruhan gak guna itu? Liat kan gak ada yang menang dan gak ada yang kalah! Percuma tau gak! Gue jad-"

"Gak bisa tidur di kasur elo kan?" Potong Rian menatap mata Chaca tajam.

"Ck, siapa yang ma-"

Lagi-lagi ucapan Chaca dipotong oleh Rian membuat gadis Itu mendengus sebal dibuatnya "Kalo mau tidur, tidur aja! Gak usah berisik! Ada sofa, Lo gak buta kan?" Tegas Rian.

"Lo tuh ya! Kalo orang lagi ngomong itu jangan di potong!" Ketus Chaca.

"Ck, Lo gak bisa diem? Sono tidur. Dengan elo yang koar-koar gak jelas gak bikin elo tiba-tiba sampe di kasur elo!" Sahut Chiko.

Chaca bangkit dari duduknya "Mereka sengaja nyerang gue pasti!" Ketus Chaca berjalan menuju sofa yang tak jauh darinya lalu membaringkan badannya di sana.

Flasback on.

Suara derum mesin mobil membuat Chaca menggidikkan bahunya geli. Gadis itu duduk di ditepi jalan melihat orang-orang berisik didepannya untuk menyaksikan pertandingan.

Chaca mendengus sebal karena Chiko dan Rian benar-benar akan melakukan pertandingan konyol itu. Mata gadis berambut sebahu itu membulat sempurna takala telinganya mendengar suara sirine polisi.

Semua orang berlari berhamburan meninggalkan tempat balapan, Chaca bingung sendiri mau kemana. Gadis itu bangkit lalu menuju mobil milik tunangannya yang masih saja berderu tak memikirkan bahwa ada polisi yang kian mendekat.

Chaca mengetuk kaca jendela mobil tunangannya "Chiko! Ada polisi" ucap Chaca panik.

Chiko tak mendengar ucapan Chaca, cowok itu terlalu fokus dengan mobilnya. Chaca berlari menjauh lalu mengambil dua buah batu yang ada di tepian trotoar.

Berlari kembali menuju tengah-tengah jalanan "Kalian berdua! Benaran gak mau turun?!" Jerit Chaca semakin panik saat mobil khas seorang polisi mulai mendekat.

Pyaar..

Tanpa pikir panjang, Chaca melempar kedua batu itu ke arah mobil milik Chiko dan juga Rian membuat kedua empu itu langsung mematikan mobilnya masing-masing.

"Lo gila ya?!" Ucap Chiko dan Rian berbarengan.

"Kalian yang gila! Masuk ke mobil polisi sekarang!" Ucap seorang polisi yang memakai jaket kulit berwarna hitam.

Chaca melihat raut wajah Chiko dan Rian yang tampak biasa saja, berbeda dengan Chaca yang panik. Chaca berlari menuju tunangannya "Elo sih! Gue panggil-panggil gak denger" keluh Chaca.

"Berisik!" Ucap Chiko tegas.

"Tunggu apa lagi? Cepat masuk ke mobil! Dan segara hubungi orang tua kalian masing-masing!" Tegas seorang polisi tadi.

Chaca mengkerut kan keningnya "Bang Fino?" Panggil Chaca dengan nada ragu.

"Chaca?"

"Iya bang gue Chaca, gue boleh pulang gak?"

"Gak! Kamu juga masuk! Abang harus bersikap adil. Cepetan sekalian bawa dua temen kamu!"

Chaca mendengus sebal "Ck iya gue paham! Kalian berdua ikut gue!" Ketus Chaca.

Chiko berjalan mengikuti gadis bertubuh mungil itu sedangkan Rian masih berdiri ditempatnya. Membuat Chaca membalikkan badannya kembali

"Lo budek atau gimana sih?! Sini ikut!" Ucap Chaca kembali menuju Rian lalu menggendeng tangan Rian membuat cowok itu mengikuti langkah Chaca.

Flasback off

Chaca sudah memasuki alam mimpi nya, gadis itu juga tak sadar jika ayahnya sudah datang, lalu berbincang sebentar dengan Fino.

Juan langsung membawa putrinya pulang kerumah setelah berbincang sebentar dengan Fino. Laki-laki itu juga mewakili Ari karena laki-laki itu tak sempat datang.Chiko tak keberatan dan ikut saja.

Berbeda dengan Rian yang masih duduk tak berubah. "Kamu sudah menghubungi orang tua kamu?" Tanya Fino.

"Gue gak punya orang tua, Lo lupa?!" Ketus Rian

"Wali? Gak mungkin kamu hidup sendirian di dunia ini!"

"Sibuk!, Percuma mau nunggu sampe gue mati disini pun gak akan ada yang jemput gue!" Ucap Rian.

"Baiklah, kamu boleh pulang! Saya maafin kamu malam ini! Tapi ingat, saya gak ak-"

Rian bangkit tanpa mau mendengarkan ucapan Fino hingga selesai. "Oh iya, kalo mau jadi polisi, yang tegas! Jangan lupa tegakin hukum jangan sampe kalah sama duit!" Ucap Rian sebelum benar-benar menutup pintu dimana masih ada Fino di dalamnya.

***

Jangan lupa vottment yaa..

Chaca x Chiko
Atau
Chaca x Rian

Kalian pilih mana hayoo?

Comment next ya..

See you..

Salman
sellaselly12

CHACA (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang