24

3.2K 239 0
                                    

24

Kuturuti langkah kaki ini bergerak~

Saat ini Chaca tengah mengetuk-ngetukkan kepalanya menggunakan bolpoin yang ada ditangannya.

Sesekali ia melirik ke samping dimana Rian yang tengah tertidur pulas padahal seorang guru tengah menerangkan pelajaran didepan sana.

Tak lupa, ia juga memandangi tunangannya yang tengah fokus memperhatikan, wajahnya sangat serius dan terlihat semakin tampan menurut Chaca jika dilihat dari samping seperti itu.

Bahkan tanpa sadar Chaca tersenyum simpul saat mengingat jika cowok yang sangat ia cintai itu tak pernah memiliki perasaan kepadanya "Kapan elo bisa suka sama gue?" Guman Chaca tanpa sadar.

"CHACA!!" bentak seorang guru yang kerap disapa buk Luthfi itu.

Chaca mengerjapkan matanya kaget "Kamu! Saya panggil dari tadi! Gak punya telinga ya?!" Tanyanya dengan nada tinggi.

Chaca meringis "Maaf buk, suara ibu kekecilan jadi saya gak denger deh" sahut Chaca sebari menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali itu.

"Ck, ibu denger tadi pagi kamu terlambat? Kenapa bisa?" Tanya Bu Luthfi yang sekarang tengah berdiri disamping Rian.

"Itu buk, saya tadi pa-"

Lagi-lagi Chaca hampir terkejut dengan gerakan tiba-tiba Rian yang bangkit dari tidurnya."Dia telat gara-gara saya" ucap Rian datar namun terdengar tegas.

Chaca memukul lengan Rian "Enggak buk, saya kesiangan tadi pagi. Terus gak sengaja ketemu dia" jelas Chaca takut jika Chiko nantinya salah paham.

Dugaannya salah besar, Chiko bahkan tak meliriknya sama sekali. Cowok itu menatap lurus ke papan tulis.

Nafas Chaca melega takala suara bel panjang berbunyi bertanda waktunya pulang ke rumah.

"Ibu gak mau tau ya! Kamu jangan sampai terlambat lagi!" Ucap Buk Luthfi lalu melangkah menuju depan kelas tanpa mau mendengarkan jawaban dari Chaca.

Semua murid langsung ricuh dan mengemasi semua barang-barang mereka, tak terkecuali Chaca. Gadis itu memasukkan alat tulisnya kedalam tas pink miliknya.

"Anak-anak tunggu dulu jangan pulang! Ibu ada pengumuman!!" Seru Bu Luthfi dengan suara memenuhi segala penjuru kelas.

Chaca menghentikan aktivitasnya, begitupun teman-teman Chaca. Hanya satu orang yang tak peduli dengan ucapan buk Lutfhi. Dia, Rizal--cowok itu telah hilang dari tempatnya setelah bel berbunyi.

Tak ada yang melarang nya, toh sekolah juga akan menjadi milik cowok itu.

"Ck, kenapa gak sebelum bel sih buk?" Kesal salah seorang siswi yang duduk tepat didepan buk Luthfi.

"Tari! Ini penting makannya ibu sampaikan ke kalian! Ibu juga sibuk masalahnya!" Ucap buk Lutfhi.

"Ya udah buk, cepetan saya udah ditunggin pacar saya nih" ucap seorang siswi yang duduk tepat didepan Cahca.

Ingin sekali Chaca menjambak rambut kuning ayamnya itu "Gak sopan!" Decit Chaca dengan bibir yang ia majukan kesal.

"Baiklah! Satu Minggu kalian bakalan melaksanakan ujian, jangan lupa belajar! Tapi-"

"Tapi apa lagi sih buk ah! Nanti pac-"

"Heh rambut kuning! Elo yang bikin tambah lama bego!" Bentak Chaca tak tahan.

Gadis didepannya itu memang sangat tak sopan dengan guru, mungkin karena dia anak orang kaya. Terlihat dari dandanannya dan juga barang-barang brand luar negeri miliknya.

Chaca tak iri, hanya saja gadis itu terlalu menyombongkan diri dan pamer akan kekayaan yang dimiliki keluarganya. Chaca tak suka itu.

"Heh! Tunangan yang gak diakui! Tau apa Lo tentang gue?" Bentak gadis itu menggebrak meja milik Chaca.

Chaca memegangi dadanya karena kaget, Rian hanya meliriknya lalu menatap kearah lain setelahnya.

"Diam!!" Bentak buk Luthfi tegas.

Semua murid diam, begitupun gadis berambut kuning itu "Baiklah! Lima hari dari sekarang kalian bakalan ada kunjungan wisata dan tempat nya sudah ditentukan, kalian tinggal bayar administrasi nya saja. Siapa yang gak ikut, temui ibu di ruang guru! Bakalan ada tugas tambahan buat yang gak ikut! Terimakasih!!" Ucap Buk Luthfi cepat lalu pergi begitu saja setelahnya.

Setelah buk Luthfi keluar kelas, semua murid didalam kelas langsung ikut keluar untuk pulang ke rumah masing-masing, begitupun dengan Chaca.

Gadis itu menghentikan langkahnya takala sebuah tangan menyeretnya kebelakang hingga hampir tersungkur "Lo apa-apaan sih?" Sewot Chaca.

Gadis yang setau Chaca bernama Vivi itu tersenyum miring lalu menyibakkan rambut kuning nya "Lo lupa? Urusan kita belum selesai!" Bentak Vivi mendorong bahu Chaca menggunakan jarinya.

Chaca juga tersenyum miring mengikuti senyuman yang diberikan Vivi kepadanya "Gue capek, lanjut besok aja! Lagian, katanya elo ditungguin pacar Lo, kasian dia nunggu Lo lama! Son-"

"Heh! Lo gak kenal bokap gue siapa?" Serunya tepat didepan muka Chaca.

"Gak usah maju-maju, nafas elo bau! Lagian telinga gue masih berfungsi kok" ketus Chaca mendorong tubuh Vivi, seperti Vivi mendorong tubuh nya tadi.

"Dasar cewek gak tau diri!" Bentaknya lalu hampir saja menampar pipi mulus Chaca.

Chaca memejamkan matanya tak berniat menghentikan nya.

Hingga beberapa centimeter menyentuh kulit gadis berambut sebahu itu, sebuah tangan menahan lengan Vivi. Chaca membuka matanya, didepan seorang pria yang sangat ia kenali.

"Rio? Lo belum pulang?"

"Lo cewek kan? Gak usah pake kekerasan!" Ucap Rio dengan nada dingin, lalu setelahnya Vivi pergi begitu saja.

Chaca menepuk pundak Rio "Wihh,, ternyata ketos disini galak ya?" Goda Chaca.

Rio tersenyum hangat "Kalo ada yang nyakitin elo tuh dibales aja" ucap Rio melangkah beriringan dengan langkah Chaca yang kecil.

"Lagian tadi tuh gue juga salah, sekalian biar gue ngerasain ditampar ta-"

"Tapi kalo dibiarin terus, Lo bakalan kaya Rina!" Ucapannya dengan nada meninggi.

Chaca menghentikan langkahnya setelah beberapa anak tangga yang ia turuni "Rina? Namanya gak asing? Dia siapa?" Tanya Chaca dengan muka yang ia dongakkan agar bisa melihat wajah Rio.

"Sorry gue kelepasan" ucap Rio lalu langsung berlari begitu saja meninggalkan Chaca yang masih tak mengerti apa arti ucapannya tadi.

Chaca menggidikkan bahunya tak mau tau apa yang dimaksud Rio, lalu menuruni tangga dengan langkah santai.

***

Bagaimana menurut kalian part ini?

Jangan lupa vottment ya...

~~Rina siapa yaa??

Klik bintang nya yaa.

See you next part..

Salman
sellaselly12

CHACA (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang