26

3.4K 225 6
                                    

26

Senyum tak berarti seseorang itu bahagia. Bisa jadi dia tersenyum hanya untuk menutupi rasa sedihnya~


"Ternyata jalan-jalan juga capek ya?" Keluh Chaca sebari membaringkan badannya di kasur king Size miliki.

Baru saja gadis itu akan terpejam, namun sesuatu membuatnya terbangun "Oh iya, gue kan masih ada soal yang belum gue isi. Mau tanya ayah ah" ucapnya lalu berjalan menuju meja belajarnya.

Hanya membutuhkan beberapa detik bagi Chaca menemukan buku yang Chaca maksud, gadis itu keluar dari kamarnya sebari membawa tiga buku sekaligus.

Satu buku tulis, satu buku kumpulan rumus dan satunya buku soal "Ayah" ucap Chaca tepat didepan pintu kamar ayahnya yang terletak tepat dibawah kamarnya.

"Masuk aja Cha" sahut Juan dari balik pintu.

Tanpa diperintah dua kali Chaca masuk ke kamar Juan sebari meringis setelah melihat ternyata ayahnya itu tengah sibuk mengetik di laptop nya.

"Chaca mau apa?" Tanya Juan melepaskan kacamata bacanya.

Chaca duduk disamping Juan "Gak jadi deh, ayah lagi sibuk" keluh Chaca memeluk bukunya.

"Enggak, ayah gak terlalu sibuk kok. Kamu ada soal yang gak kamu ngerti?"

Chaca meringis "Hehe, iya. Barangkali ayah masih inget sama pelajaran anak SMA"

Juan mengangguk lalu mengambil buku yang ada di pelukan Chaca "Halaman berapa soalnya?"

"Bab tiga halaman seratus duabelas soal nomer empat. Tentang limit, Chaca gak terlalu suka limit" keluh Chaca sebari melihat ayahnya yang tengah sibuk mencari halaman dibuku soalnya.

"Jangan gitu, meskipun gak suka. Kamu harus tetep belajar supaya bisa"

"Ck, Chaca udah usaha tapi tetep aja gak bisa"

"Ayah kasih cara sekalian biar kamu tau ya" seru Juan lalu fokus kearah buku milik anaknya yang tengah bermain game di ponsel miliknya itu.

Chaca menghentakkan kakinya, takala game yang ia mainkan kalah "Males ah, kalah terus" kesal Chaca mengembalikan kembali ponsel milik ayahnya.

Juan tersenyum singkat mendengar keluhan anaknya tanpa menghentikan aktivitasnya "Ayah, kayaknya nanti malem Chiko gak pulang ke rumah deh" ujar Chaca.

Juan menghentikan kegiatannya "Kok bisa? Kemana dia?"

"Kangen Om Ari mungkin, kan udah lama juga Chiko gak pulang ke rumahnya sendiri" sahut Chaca asal.

"Kamu ikut ayah nanti malem!"

"Kemana?"

"Kekantor, ayah ada kerjaan nanti malem"

"Tuh, Chaca gak suka ikut ayah ke kantor. Chaca lebih suka dirumah sendirian daripada ngekor kayak anak kecil sama Ayah!" Kesal Chaca.

"In-"

"Gak ayah! Kalo Chaca di manja terus, kapan Chaca bisa mandiri? Ayah mau kan Chaca mandiri dan bisa jaga diri sendiri?"

"Kalo kejadian kayak dulu terulang gimana? Ayah gak mau!"

"Gak akan, lagian rumah sebelah kan udah ada yang nempatin. Jadi kalo Chaca teriak pasti dia langsung nolongin Chaca"

"Dion maksud kamu?"

"Iya, kak Dion. Chaca percaya kok kalo dia orang baik. Suka nolong juga, terus gak som-"

"Ayah gak suka kamu lebih-lebihin sifat orang yang belum tentu orang itu memiliki semua sifat yang kamu sebut" tegas Juan.

CHACA (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang