46

1.1K 120 26
                                    

46

Sekarang banyak kalimat hinaan yang di kemas rapih dalam kalimat candaan :v

Unknow---
-
-
-
-
-
-
-
-

j.a.n.g.a.n   l.u.p.a    V.O.T.T.M.E.N.T y.a!!!!!!

Salam manis : sellaselly12

Happy reading semuanya :o
___________

Mobil yang dikendarai Chiko berhenti tepat didepan beberapa orang dengan wajah tanpa ekspresi.

Chaca masih memejamkan matanya seperti perintah Chiko. Sore menjelang malam yang seharusnya sunyi kini berubah sangat bising.

Suara derum motor dan klakson terdengar nyaring di penjuru hamparan rumput ilalang.

“Buka mata Cha” Chiko langsung keluar dari mobilnya setelah menyuruh Chaca membuka matanya.

Rian juga ikut menyusul Chiko, Chaca menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya setelah melihat banyaknya orang didepan mobil yang tengah ia duduki kini.

Satu wajah yang sangat familiar bagi Chaca berdiri di bagian paling depan dengan wajah datar, laki-laki yang seharusnya dirumah saat ini itu memakai jaket kulit berwarna hitam dengan celana hitam.

Pandangan mata Chaca terpaku pada laki-laki yang kerap di sapa Ayah oleh dirinya.

Juan, laki-laki itu mendekat kearah mobil dimana putrinya kini berada. Chaca langsung melepaskan sabuk pengamannya dengan tatapan mata yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi didepannya itu.

Juan membuka pintu mobil lalu membungkukkan tubuhnya agar sejajar dengan Chaca yang kini menatapnya penuh tanya “Ayah ngapain disini?”

Juan tersenyum lalu melepaskan jaketnya “Chaca ikut ayah, disini gak aman. Nanti ayah jelasin kalau udah selesai” Juan mengulurkan tangannya agar putrinya bisa berpegangan dengannya.

“Ayo” ucapnya sambil menganggukkan kepalanya.

Chaca meraih telapak tangan ayahnya, tangannya tampak sangat kecil didalam genggaman sanga ayah.

Gadis yang masih memakai seragamnya menatap pemandangan didepannya masih tak percaya lalu berganti menatap sanga ayah meminta penjelasan “Nanti ayah jelasin, ayah janji” Juan memakaikan jaketnya ke tubuh Chaca.

Mengangguk adalah respon yang tepat untuk saat ini. Juan membawa Chaca untuk masuk kedalam mobil berwarna hitam milik dirinya.

Memasangkan sabuk pengaman untuk Chaca lalu mengelus pucuk kepala sang anak “Disini aja, jangan kemana-mana. Jangan buka pintu apalagi keluar dari mobil. Chaca ngerti?”

Lagi-lagi Chaca hanya mengangguk sebagai respon. Tepat sesaat sebelum Juan menutup mobilnya, tangan mungil Chaca menahan pintu mobil, Juan kembali menundukkan tubuhnya “Kenapa gak telfon polisi aja?” Tanya Chaca.

Juan tersenyum lalu tangannya berayun seperti memanggil seseorang “Chaca kenal om Fino ‘kan?”

Chaca mengangguk “Kenapa?” sahut Chaca.

Pertanyaan Chaca seperti tak membutuhkan jawaban, seorang laki-laki yang memakai kaos dengan sablon gambar kartun didepannya. Laki-laki itu melepaskan masker dan topinya. Chaca terkekeh “Bang Fino ngapain disini?”

“Ini kenapa ayah gak lapor polisi”

“Bang jelasin!”

“Nanti aja Cha, setelah semuanya selesai” Fino menatap Chaca lalu tersenyum tipis. Ia kembali memakai masker dan topi hitam miliknya lalu beranjak pergi begitu saja.

CHACA (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang