23
Hampir lupa. Kalo faktanya, aku bukan siapa-siapa di hidupmu~
"Berapa bang seluruhnya?" Tanya Chaca pada pedagang didepannya.
"Lima belas ribu neng"
Chaca mengangguk, ia merogoh saku seragamnya dan langsung membulatkan matanya "Duit gue pergi kemana?" Tanyanya dalam hati.
"Woy cebol, lama banget sih Lo?!" Bentak seorang siswa yang berdiri mengantri dibelakang Chaca.
"Bentar, gue lupa naro duit" ucap Chaca jujur.
"Kalo kere gak usah bel-"
Bugh,,,
Satu tendangan tepat mengenai perut cowok yang tadi membentak Chaca hingga hampir terjatuh dan mengenai meja makan.
Chaca langsung membalikkan badannya dan sontak menutup mulutnya saat melihat Chiko mengepalkan tangannya terlihat marah "Chiko!" Jerit Chaca.
Chiko tak mendengar ucapan gadis pendek itu, lalu menarik paksa kerah cowok tadi "Ulangi apa yang Lo bilang tadi? Gue belum denger secara jelas" ucap Chiko dengan nada dingin.
Chaca langsung berlari untuk melerai karena tak ada satupun yang berani melerai mereka "Chiko?! Stop!" Bentak Chaca menarik lengan Chiko.
Cowok yang memiliki tinggi badan enam centimeter lebih tinggi dari Chaca itu tak mau mendengarkan ucapan gadis disampingnya itu. "Chiko! Lo kenapa sih? Dia jelek-jelekin Silfi?huh?" Tanya Chaca.
Sontak Chiko melepaskan cengkeramannya dan menghadap ke Chaca, hingga membuat gadis itu langsung melepaskan tangannya pada lengan cowok itu "Lo gila apa goblok sih?" Bentak Chiko.
"Lo yang gila! Dateng-dateng langsung nendang anak orang! Kalo ada masalah diomongin kan bisa? Emangnya dia ngelakuin apa ke Sil-"
"Lo punya otak kan? Dipake!!jangan cuma dibuat pajangan!" potong Chiko lalu menghadap ke cowok yang mulai pucat wajahnya karena ketakutan itu.
"Kalo lo ngehina milik gue lagi, jangan harap Lo bisa nafas dengan tenang" Tegas Chiko memperingati cowok itu lalu langsung melenggang pergi setelahnya.
"Cowok itu kenapa sih? Aneh!" Kesal Chaca lalu pergi begitu saja menghiraukan banyaknya tatapan yang memandanginya dengan tatapan yang Chaca sendiri tak tau apa artinya makannya malas untuk menghiraukan nya.
****
Hari ini cukup berat bagi seorang gadis yang duduk kedua kalinya disebuah ruangan yang biasa disebut ruang eksekusi itu.
Chaca mengayunkan kakinya kesal.
Disamping kanannya, Rian yang tengah duduk menyender di kursinya. Dan disamping kirinya, Rizal yang tengah melipat kedua tangannya santai seakan-akan tak akan terjadi apa-apa."Kalian bertiga lagi?!" Ucap seorang guru yang baru membuka pintu ruangan yang tadinya hening itu.
"Ck, kalo masuk salam pak jangan langsung teriak-teriak kayak gitu!" Ketus Chaca kesal.
Bagaimana tak kesal, sebenarnya ia tak ada hubungannya dengan masalah dua cowok disampingnya itu. Namun entahlah kenapa dirinya begitu ceroboh.
Tadi waktu setelah balik dari kantin, Chaca hendak menyusul Dian di perpustakaan namun sebuah suara yang mencuri perhatian membuta Chaca tak berfikir dua kali dan langsung menuju kesumber suara.
Disebuah lorong sepi menuju kebun belakang sekolah, Rian dan Rizal tengah baku hantam. Tentu saja Chaca langsung melerainya. Pantas saja Rian tak ada dikelas, itu pikir Chaca.
Namun, seorang guru yang tengah berkeliling melihat nya dan langsung digiring keruang BK tanpa mau mendengarkan penjelasan dari Chaca.
"Disini saya gurunya! Jadi gak usah ajarin saya! Paham" ucapnya lalu duduk didepan Chaca dan dua cowok yang babak belur dibagian mukanya.
"Iya pak" ucap Chaca mengalah."Oke, bapak sekarang yang tanya. Chaca, kamu gak bosen dihukum sama bapak?"
"Bosen pak, makannya biarin saya keluar ya?" Rayu Chaca.
"Rayuan kamu gak mempan Chaca!" Ketus Guru itu.
Chaca memanyunkan bibirnya "Tapi pak, saya gak ada hubungannya sama masalah dua orang gila disamping saya ini! Niat saya cuma ngelerai mereka bukan buat masalah!" Balas Chaca.
"Benar itu Rian?"
"Enggak, dia yang buat saya berantem!" Ucap Rian membuat Chaca sontak menginjak kakinya keras.
"Enggak pak it-"
"Yang diucapkan Rian bener pak!" Tegas Rizal dengan nada cueknya.
Chaca menengokan kepala keraah Rizal "Gue punya masalah apaan sih sama elo?" Ucap Chaca juga menginjak kaki Rizal dan bukannya sakit, cowok itu hanya tersenyum miring untuk menanggapi nya.
"Oke, kali ini berhubung bapak lagi bahagia, jadi kalian berdua cuma bapak kasih poin"
"Berdua?" Beo Chaca.
"Hem, kamu sama Rian"
Brak! Chaca memukul meja didepannya "Gak adil banget sih bapak? Kalo mau ngasih poin harusnya sama Rizal juga dong pak!, Saya kan udah bilang! Yang punya sekolah ini tuh bapaknya bukan Rizal!" Bentak Chaca.
Rian yang tadinya hendak melangkah pergi langsung berhenti berbeda dengan Rizal yang sudah keluar dari ruangan yang mulai panas itu.
"Siapa kamu ngebentak saya? Keluar kamu dari ruangan saya?!" Bentak guru itu.
"Saya gak ngeben-"
Ucapan Chaca menggantung begitu saja takala tangannya ditarik paksa oleh Rian untuk keluar ruangan. Chaca menurut dan langsung menghempaskan tangan Rian dari lengannya setelah keluar dari ruang BK.
"Lo!, Kalo gak mau masuk BK! Gak usah bikin masalah!" Tegas Chaca.
"Siapa yang bilang gue gak mau masuk BK?"
"Terserah!" Ucap Chaca kesal lalu langsung berjalan cepat meninggalkan Rian yang masih berdiri didepan tembok samping pintu ruang BK.
Langkah cepat Chaca terhenti takala sebuah kaki menghadangnya disebuah tangga menuju kelasnya "Mau apa Lo?" Ucap Chaca dengan nada kesal.
Untung saja bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, jadi suasana tak terlalu ramai "Gue mau Lo" ucapnya menurunkan kakinya dari tembok.
"Gak jelas Lo!" Seru Chaca langsung melewati begitu saja salah satu cowok yang Chaca benci--Rizal.
Rizal memegang lengan Chaca hingga gadis bertubuh mungil itu berhenti kembali "Lo budek?! Gue mau elo" ucap Rizal.
Chaca tertawa renyah lalu langsung menghardik begitu saja tangan Rizal "Halu Lo!" Ketus Chaca langsung melanjutkan langkahnya menuju kelas.
Hayo kenapa Chiko berantem dikantin? Comment yuk,,,
Jangan lupa votte, dan kasih saran juga biar aku bisa benerin yang menurut kalian salah .
Aku sayang kalian💕 Tanpa kalian, aku bukan siapa-siapa,, love you all😍💕
See you next part yaaaa... Jangan bosen lah ya ketemu aku terus.. Hehe
Salman
sellaselly12
KAMU SEDANG MEMBACA
CHACA (ENDING)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!🔥 CERITA SUDAH ENDING DAN PART MASIH LENGKAP ❤️🥀 Chaca, gadis pendek berambut sebahu dengan poni tipis ala Dora, pecinta es krim coklat dan barang-barang berwarna pink,Ceria dan sangat friendly. Tahun pertama SMA meman...