1

10.9K 483 31
                                    

1

Peluk aku seperti aku memelukmu saat kamu terpuruk. Bisa?~

"Yah, Chaca gak mau berangkat bareng Chiko! Chaca udah gede, Chaca bisa berangkat naik sepeda sendiri!" Rengek Chaca dengan bergelayutan dilengan laki-laki paruh baya yang mengenakan jas dan berkaca mata disampingnya itu.

Laki-laki itu tersenyum, lalu mengelus kepala anak semata wayangnya, "Kenapa gak mau berangkat bareng Chiko sayang? Dia kan tunangan kamu" ucapnya membuat Chaca memanyunkan bibirnya.

"Ck, iya Chaca tau. Tapi kan ini hari pertama Chaca sekolah, gak enak kalo temen-temen baru Chaca tau kalo Chaca tunangannya Chiko" rengekannya lagi.

"Loh, bukannya kamu seneng? Dulu, kamu ngeregek minta dipindahkan sekolah biar bareng sama Chiko. Sekarang, kamu udah pindah. Kenapa harus malu?"

"Tau ah, ayah gak pengertian!" Cerca Chaca lalu berjalan menuju mobil berwarna silver yang didalamnya sudah ada seorang cowok yang memandang benci gadis kecil itu dari dalam mobil.

"Semoga betah di sekolah barunya ya sayang" ucap laki-laki paruh baya yang kerap disapa Juan itu sebari melambaikan tangannya seiring dengan Chaca yang mulai memasuki mobil hitam milik tunangannya itu.

Chaca, gadis pendek yang memiliki rambut hitam sebahu dengan poni tipis ala Dora, hidungnya mancung, kulitnya putih bening, matanya lebar dengan alis tebal dan bulu mata lentik, bibirnya yang kecil berwarna soft pink membuat gadis 17 tahun itu terlihat sangat imut.

Gadis itu juga memiliki sifat yang periang dan sangat friendly. Berbeda dengan cowok di samping nya yang terlihat sangat menyeramkan.
Chiko, cowok 18 tahun yang memiliki tinggi badan 177 centimeter itu memiliki dua mata elang yang sangat tajam pandangannya, hidungnya mancung dengan rahang tegas, rambutnya hitam agak kemerahan, alisnya tebal dengan kulit kuning Langsat.

Meskipun begitu, Chiko adalah cinta pertama Chaca dan tentu saja gadis itu sangat menyayangi Chiko dan sangat ingin jika Chiko akan menjadi suaminya kelak.

Namun, harapan itu mungkin sangat mustahil, Chiko sangat membenci Chaca. Apalagi setelah perjodohan diantara mereka, Chiko selalu tak menganggap Chaca sebagai tunangannya, cowok itu akan mengakui Chaca jika berada didepan keluarganya dan keluarga Chaca. Jika diluar keluarga, Chiko tak menganggap Chaca sebagai siapa-siapa. Bahkan lebih parahnya lagi, Chiko mengatakan sendiri jika cowok itu kini tengah memiliki kekasih.

"Nanti disekolah, jangan sampe ada yang tau kalo lo tunangannga gue! Ngerti?!" Ucap Chiko tegas dengan mata yang tetap fokus kearah jalanan kota Jakarta yang sangat berbeda dengan kota Bogor, tempat kelahiran Chaca.

"Lo tenang aja, gu-"

"Lo masih cinta sama gue kan?" Potong Chiko, gadis yang tengah memainkan ponselnya itu langsung memanyunkan bibirnya sebal.

"Kalo Iya kenapa? Kalo enggak kenapa?, Apa peduli elo?" Ucap Chaca naik pitam.

Bagaimana tidak naik darah, dengan entengnya Chiko menanyakan hal-hal yang menurut Chaca sensitif. "Lo tau kan kalo gue punya pacar?!"

"Iya Chiko, takut banget kayaknya kalo pacar elo yang katanya super duper cantik itu tau kalo gue tun-"

"JAGA OMONGAN ELO YA!!" Sentak Chiko, Chaca sedikit kaget akan hal itu.

Ia pernah dibentak oleh Chiko sebelumnya karena melakukan kesalahan, namun sentakan kali ini sedikit berbeda. Chaca sedikit merasa sesak di dadanya karena sentakan Chiko yang berarti bahwa Chiko memang sangat mencintai kekasihnya itu.

Chaca tersenyum dengan air mata yang sudah memenuhi pelupuk matanya "Stop disini!" Ucap Chaca.

"Lo pikir gu-"

"Gue gak akan ngadu ke Ayah kalo gue turun ditengah jalan, tenang aja!" Ucap Chaca seakan-akan tau apa yang akan Chiko katakan.

"Kalo sampe keluarga gue tau atau keluarga elo tau, apa jaminannya?"

"Terserah elo, turunin gue sekarang!"

Chiko menurut, cowok itu menepikan mobilnya "Oke"

°°°

Oke segini aja ya...
Next part?
Jangan lupa vottment
Nanti aku next oke..

Salman
sellaselly12

📌📌📌

CHACA (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang