Malam hari yang sama seperti biasanya, Chika tengah duduk di atas kursi meja belajar. Tangan kanannya memegang pulpen, dan tangan kirinya sedang memegang coklat dingin yang baru saja keluar dari kulkas. Coklat pemberian Mira beberapa hari yang lalu.
Awalnya memang Chika malas untuk memakan coklat dari Oniel untuk Mira itu, tapi begitu melihat tidak ada camilan apapun di dalam kulkas, dia jadi tergoda untuk memakannya. Kalau sampai dia keracunan—gak mungkin lah ya kayaknya, Chika sudah membuang jauh-jauh pemikiran random itu. Dia yakin kalau coklat pemberian Mira—ingat, pemberian Mira, bukan Oniel—itu tidak ada racunnya.
"Akhirnya selesai juga," gumamnya sembari menaruh pulpen ke atas meja.
Chika lalu merenggangkan kedua tangannya yang terasa kaku. Bersamaan dengan itu, ponselnya bergetar, ada beberapa pesan yang tampak di layar. Dengan segera Chika memeriksa pesan-pesan itu. Tapi ada satu pesan yang menarik perhatiannya, pesan dari nomor yang tidak dia simpan.
/082526262837/
Ini Chika bukan ya?
Dahi Chika berkerut ketika membaca pesan dari orang yang tidak dia kenal itu.
"Siapa nih?"
Iya, ini siapa?
Ini gue Gita
Save back ya Chik
Bibir Chika membulatkan dengan kepalanya mengangguk-angguk kecil.
Oke
Kenapa Git?
Gapapa, pengen ngechat aja
Oh oke
Lo lagi ngapain?
Abis ngerjain pr mtk
Besok kan libur Chik?
Ya gapapa, mumpung gue gak mager ngerjainnya
Kalo lo sendiri lagi ngapain?
Lagi napas
Ha?
Iya, gue lagi bernapas
Lo juga pasti lagi bernapas kan?
Chika masih terdiam, otaknya masih memproses apa maksud Gita. Sebelum kemudian tawa kecilnya terdengar.
Anjir, baru paham
KAMU SEDANG MEMBACA
Akrasia | Chika-Mira [END]
FanfictionTiga bulan berlalu, dan Mira baru sadar kalau Chika itu ternyata cemburuan banget. Tiga bulan berlalu, dan Chika baru sadar kalau Mira itu ternyata posesif banget. Sequel of Untitled | Chika-Mira CERITA INI HANYA KARANGAN DAN FIKSI SEMATA. JADI TOLO...