Chika mengerutkan dahi heran ketika menyadari Gita malah menghentikan motornya di parkiran sebuah pasar malam. Sesuai dengan ucapan Gita, Chika akhirnya menyetujui ajakan gadis itu. Tapi bukannya berjalan terus menuju rumah Chika, Gita malah membelokkan motornya ke tempat ini.
"Kok ke sini?"
"Gapapa, mampir dulu bentar," jawab gadis itu sembari melepas helm yang melingkar di kepalanya.
Chika mengangguk kecil, kemudian memilih turun dari motor. Pandangannya mengitari setiap sudut pasar malam yang ramai.
Di depan sana terdapat banyak sekali wahana yang bisa dimainkan oleh siapa saja, juga ada penjual yang menjajakan barang jualannya, dan ada anak-anak kecil yang asik berlari-lari ke sana-kemari, kejar-kejaran sembari tertawa lebar. Lampu-lampu warna-warni menambah indahnya kesederhanaan di pasar malam yang sepertinya baru didirikan ini.
Chika mengalihkan pandangannya kembali ke arah Gita ketika gadis itu memanggil namanya.
"Lo mau ke mana dulu?"
"Kan lo yang ngajak, gue ngikut aja."
Gita terdiam sejenak kemudian mengangguk sembari tersenyum manis. "Oke."
Dia lalu meraih tangan Chika dan menggenggamnya, membawa gadis itu untuk masuk ke dalam. Chika langsung terkesiap, dia melirik sekilas genggaman tangan itu sebelum kemudian membiarkan saja.
"Gue baru tau ada pasar malam di sini."
"Gue juga. Tadi pas di jalan pulang, gue gak sengaja lihat. Terus gue penasaran, ya udah gue ajak lo. Sekalian biar lo gak sedih-sedihan terus," jawab Gita tanpa menoleh.
Chika tersenyum, lagi-lagi di dalam hati dia bersyukur karena masih memiliki orang-orang yang selalu bersedia menemaninya. "Makasih, ya."
"Santai aja kali, Chik." Gita menghentikan langkahnya di tengah-tengah pasar malam. Tanpa melepas genggaman tangan mereka, dia lalu memutar tubuhnya menghadap Chika. "Lo mau naik bianglala gak?"
"Mau!" jawab Chika antusias, membuat Gita terkekeh pelan.
Dan di sini lah mereka sekarang, duduk berhadapan di dalam bianglala yang baru saja bergerak. Dengan mata berbinar dan senyuman lebar, Chika menatap arah luar. Pemandangan dari atas sini memang sederhana, namun benar-benar memanjakan mata. Walaupun hanya sekedar lampu-lampu jalan yamg dihiasi dengan kendaraan berlalu lalang, gedung-gedung tinggi menjulang yang terlihat terang, dan juga langit malam yang kini lumayan banyak di hiasi bintang-bintang.
Di sampingnya, Gita tersenyum. Daripada menatap luar, dia sedari tadi lebih memilih menatap wajah Chika yang kini terlihat sangat senang. Dan hal itu membuat dia merasa bahagia juga.
Tujuannya mengajak Chika ke pasar malam ini memang agar gadis itu bisa melupakan masalahnya sejenak. Gita senang melihat Chika yang saat ini tersenyum lebar, meskipun dia tau, di dalam hati pasti gadis itu masih belum baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akrasia | Chika-Mira [END]
FanfictionTiga bulan berlalu, dan Mira baru sadar kalau Chika itu ternyata cemburuan banget. Tiga bulan berlalu, dan Chika baru sadar kalau Mira itu ternyata posesif banget. Sequel of Untitled | Chika-Mira CERITA INI HANYA KARANGAN DAN FIKSI SEMATA. JADI TOLO...