Part 11

2.6K 320 75
                                        

Matahari sedang tidak begitu terik, dan pagi ini di kelas Chika sedang berlangsung jam olahraga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari sedang tidak begitu terik, dan pagi ini di kelas Chika sedang berlangsung jam olahraga. Semua murid sudah menunggu di pinggir lapangan, tapi sejak tadi guru laki-laki itu tidak kunjung datang.

Di salah satu bangku panjang, Chika sedang duduk sembari mengibas-ngibaskan tangan di sekitar leher. Di sampingnya, Gita juga tengah duduk dengan menatap ke arah depan. Sesekali melirik ke arah ruang guru, siapa tau tiba-tiba guru yang sudah mereka tunggu-tunggu tengah berjalan ke mari.

Hingga beberapa menit kemudian salah seorang siswi perempuan terlihat berlari kecil menghampiri mereka. Gadis itu terdiam sejenak untuk mengatur napas. Sebelum kemudian berbicara.

"Pak Anton gak masuk, katanya bebas mau ngapain aja yang penting gak ganggu kelas lain."

Sorakan langsung terdengar mengisi lapangan yang luas ini. Begitu juga dengan Chika yang langsung berdiri dari duduknya, bersiap untuk kembali ke kelas. Tapi baru saja dia akan melangkah, pergelangan tangannya tiba-tiba ditahan oleh Gita.

"Lo mau ke mana?"

"Ke kelas," jawab Chika sembari menunjuk arah kelas.

"Mending di sini aja, bosen di kelas terus."

"Tapi kalo di sini cuman duduk-duduk doang, bosen."

"Di kelas juga duduk doang."

"Kan sambil main hp."

Setiap jam olahraga, Chika tidak pernah membawa ponselnya karena dia takut jatuh. Chika melirik sekilas pergelangan tangannya yang masih setia berada di genggaman tangan Gita, tanpa berniat melepas dia hanya membiarkan saja. Karena menurutnya itu wajar, Muthe juga sering menggandeng tangannya.

"Di sini aja, please. Nah itu tuh." Gita menunjuk bola basket yang berada di dekat ring. "Ada bola basket, mending main aja biar gak bosen."

Chika terdiam sejenak untuk berpikir sebelum kemudian mengangguk, menuruti permintaan Gita. "Ya udah."

Ekspresi bahagia langsung tercetak di wajah gadis itu, dia lalu menarik tangan Chika dan membawanya mendekat ke arah bola basket tadi.

Gita mengambil bola itu kemudian mendribble-nya dengan mundur beberapa langkah. "Coba rebut."

Chika tersenyum tengil. "Oh, lo nantangin gue?"

"Iya, ayo cepet rebut."

Tanpa banyak bicara lagi, Chika langsung berlari kecil menghampiri Gita yang masih asik mendribble bola dengan lincah.

Dulu ketika SMP, Chika pernah mengikuti ekstrakurikuler basket, dan saat masuk SMA sebenarnya dia juga sudah masuk ke dalam ekstrakulikuler basket. Tapi hanya bertahan selama tujuh bulan saja. Chika akhirnya memutuskan untuk keluar karena dia tidak mau satu eskul dengan Mira yang saat itu baru saja berpacaran dengan Vivi, mantannya.

Akrasia | Chika-Mira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang