Part 30

2.9K 350 72
                                        

"Ra, kalo nanti Chika makin marah gimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, kalo nanti Chika makin marah gimana?"

Ara berdecak, sudah kesekian kalinya Mira menanyakan pertanyaan yang sama.

"Enggak, Mir! Udah lo percaya aja sama gue. Mending sekarang lo masuk sana." Ara lalu mendorong paksa tubuh Mira agar masuk ke dalam gudang yang berada di belakang sekolah, bagian paling terpencil di sekolah dan jarang dilewati penghuni sekolah ini.

Mira pasrah, tanpa banyak bertanya lagi dia akhirnya menuruti perintah Ara dan masuk ke dalam. Sedangkan Ara langsung mengeluarkan ponsel dan menelpon Chika dengan tersenyum jahil.

Beberapa menit belum ada tanda-tanda panggilan itu akan dijawab, hingga kemudian terdengar suara dari seberang. Membuat Ara langsung merubah ekspresi wajahnya.

"Chika? Chik! Bisa tolong bantuin gue gak?!"

"Bantuin apa?"

"Plis, tolongin gue di gudang! Gue kekunci!"

"Ha?! Kok bisa sih?!"

"Panjang ceritanya, bantuin gue ya please! Cuman lo doang yang bisa bantuin gue, Chik."

"Emang Kak Mira gak ada?"

Kedua mata Ara kini beralih melirik Mira yang sedari tadi memperhatikan tingkahnya. "Mira— gak tau dah ke mana. Lagi siap-siap mau gantung diri kali, gara-gara lo gak mau maafin dia mulu."

Dan ucapan Ara itu membuat Mira melotot lebar.

"Apaan sih, gak lucu!"

"Udah cepetan tolongin gue, Chik! Di sini gelap banget. Gue gak bisa di tempat gelap, ntar gue sesak napas, uhuk." Ara berpura-pura batuk beberapa kali. Sengaja agar aktingnya terlihat semakin meyakinkan.

"Please, Chik. Kalo lo gak tolongin gue, gak tau dah besok gue masih bisa masuk sekolah apa kagak." Ara merubah nada bicaranya menjadi lirih dan putus asa.

"Iya udah iya, gue ke sana sekarang!"

Begitu panggilan itu diakhiri, tawa keras Ara langsung terdengar mengisi gudang sekolah yang sangat sepi ini. Dia benar-benar merasa puas karena sudah menipu Chika, memang gadis itu sangat mudah untuk dibohongi.

Sedangkan Mira hanya memutar bola matanya malas, ucapan Ara kepada Chika tadi benar-benar tidak masuk akal.

"Aduh capek banget, ini orang kenapa gampang banget ditipunya sih. Ati-ati, Mir, bilangin kalo dikasih permen sama orang jangan mau."

"Awas aja kalo dia malah makin gak mau maafin gue. Gue bunuh lo!"

"Dih. Lihat aja nanti, kalo berhasil lo harus beliin skin legend, gak mau tau!"

"Ogah!"

Ara lagi-lagi tertawa, ibu jarinya lalu menunjuk arah luar. "Gue tinggal ya? Jangan macem-macemin anak orang lu."

Akrasia | Chika-Mira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang