——————FLASHBACK——————
"Halo, Gita?"
Masih dengan kerutan di dahi Gita menjawab. "Kenapa, Chik? Tadi bukannya lo mau tidur?"
Tadi dia sedang asik-asiknya menonton film di laptop, tapi tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan nama Chika di sana.
Gita masih setia menunggu Chika yang kali ini terdiam beberapa detik. "Chik?"
"Git, ada yang mau gue omongin."
"Apa?"
Entah kenapa tiba-tiba jantung Gita berdetak kencang, dia penasaran tapi dia juga merasa takut. Tidak biasanya Chika menelpon semalam ini, pasti hal yang akan gadis itu bicarakan adalah hal yang sangat penting.
"Soal jawaban gue."
Gita terkesiap, detak jantungnya semakin kencang. Meskipun merasa takut, tapi dia tetap berusaha untuk tetap tenang.
"Jadi?" tanya Gita sembari mengigit bibir bawahnya gugup.
Telinga Gita dapat mendengar helaan napas panjang Chika.
"Gue nyaman sama lo, Git. Gue juga sayang sama lo."
Chika kembali terdiam, dan hal itu justru malah membuat Gita menjadi semakin tidak tenang. Walau dalam hati dia merasa senang akan ucapan Chika barusan. Tapi Gita tidak mau terlalu percaya diri dahulu, karena dia belum tau apa jawaban gadis itu sebenarnya.
"Tapi gue cuman nganggep lo sahabat. Gak lebih."
Deg!
Senyum tipis yang sedari tadi terpatri di wajah Gita seketika luntur begitu saja. Sebelumnya dia sudah siap dengan jawaban apapun yang akan Chika ucapkan, tapi tetap saja dadanya terasa sesak ketika mendengar langsung seperti sekarang.
"Maaf. Gue gak mau nyakitin lo, tapi daripada nanti lo lebih sakit gara-gara gue gak bisa sepenuhnya cinta sama lo, mending gue bilang perasaan gue yang sebenernya sekarang."
Gita membuang napas panjang, dia lalu memaksakan untuk tersenyum, walaupun Chika pasti tidak akan bisa melihat itu. "Iya, gapapa kok, Chik. Gue ngerti."
"Jangan jauhin gue, Git. Gue gak mau lo jauhin gue gara-gara ini. Kita masih bisa sahabatan kayak biasanya."
"Iya, Chik. Gue gak akan jauhin lo kok."
"Makasih ya, Git."
"Hm."
Sejenak keduanya hanya terdiam, bingung harus membicarakan apalagi. Rasa canggung juga yang tiba-tiba menyelimuti mereka.
Gita mengusap wajahnya kasar, ada air mata yang dia tahan di pelupuk matanya, menahan agar air mata itu tidak jatuh sekarang. Gita tidak mau Chika tau kalau dia memang sepatah hati itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akrasia | Chika-Mira [END]
ФанфикTiga bulan berlalu, dan Mira baru sadar kalau Chika itu ternyata cemburuan banget. Tiga bulan berlalu, dan Chika baru sadar kalau Mira itu ternyata posesif banget. Sequel of Untitled | Chika-Mira CERITA INI HANYA KARANGAN DAN FIKSI SEMATA. JADI TOLO...