Part 23

2.5K 302 125
                                    

Warning: sedikit mengandung kata-kata kasar.

Warning: sedikit mengandung kata-kata kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita putus!"

Tepat setelah mengatakan itu, Chika langsung berbalik badan dan berjalan cepat meninggalkan tiga orang yang berdiri di sana.

"Enggak. Chika! Gue bisa jelasin." Mira sudah bersiap akan mengejar, tapi dia teringat kalau sedari tadi dia bersama dengan Oniel. Mira lalu menoleh ke arah gadis itu. "Niel, sorry gue gak bisa anterin lo balik," ucapnya kemudian mengejar langkah Chika dengan cepat.

Dan sekarang hanya tinggal Oniel dan Vivi yang masih berdiri diam di sana, kedua orang itu saling bertatapan selama beberapa detik, sebelum kemudian Vivi memilih untuk mengejar langkah kaki Chika dan Mira.

Awalnya Chika hanya berjalan cepat, tapi menyadari Mira mengejarnya, dia lalu memilih untuk berlari dengan masih meneteskan air mata. Dadanya terasa sesak setelah mengatakan kalimat yang refleks keluar bibirnya tadi. Perasaannya campur aduk, dan dia tidak tau apakah ucapannya tadi benar atau salah. Yang jelas saat ini Chika benar-benar kecewa pada gadis itu.

Dia keluar dari dalam mall, banyak pasang mata menatap heran ke arahnya. Bersamaan dengan itu, sebuah taksi berhenti di depan setelah mengantarkan seorang penumpang, tanpa banyak berpikir Chika langsung membuka pintu taksi dan meminta supir yang sedang kebingungan itu untuk berjalan meninggalkan mall.

Mira baru saja sampai di luar saat taksi yang ditumpangi Chika pergi, dia lalu mengumpat pelan sembari mengusap wajahnya kasar. Dengan segera Mira berlari menuju parkiran mall untuk mengambil mobilnya, tapi baru saja dia sampai di sana. Vivi sudah berdiri tepat di sebelah mobil dengan tatapan tajam dan ekspresi datar tertuju pada gadis itu.

Tidak memperdulikan Vivi, Mira kemudian berjalan mendekat. Untuk sekarang, pikirannya hanya fokus pada Chika. Tapi baru saja tangannya meraih gagang pintu mobil, tubuhnya sudah tertarik ke belakang disusul dengan satu tamparan keras mendarat di pipi mulus gadis itu. Dia meringis pelan lalu membalas tatapan Vivi dengan tatapan yang tidak kalah tajam.

"Lo brengsek banget anjing!" ucap Vivi dikuasai emosi dengan menarik kerah baju Mira.

Sedangkan Mira hanya diam dengan napas tersengal-sengal. Pipinya terasa perih dan panas, mungkin tamparan Vivi barusan meninggalkan bekas.

"Denger ya, Mir. Kalo lo benci sama gue, lampiasin ke gue. Gue emang pernah salah selingkuhin lo dulu, tapi gak usah ikut-ikutan selingkuhin Chika juga bangsat!"

Mendengar itu Mira langsung mendorong kasar tubuh Vivi agar menjauh, kedua matanya menatap nyalang pada gadis itu. "Gue gak selingkuh anjing! Lo kalo gak tau apa-apa gak usah ikut campur!"

Setelah mengatakan itu dia lalu kembali berjalan masuk ke dalam mobil, meninggalkan Vivi yang masih dikuasai emosi.

Setelah mengatakan itu dia lalu kembali berjalan masuk ke dalam mobil, meninggalkan Vivi yang masih dikuasai emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akrasia | Chika-Mira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang