"Kak Mira?"Di depan sana, Mira tengah berdiri dengan tangan kanannya terlihat sedang memegang ikat rambut Chika yang Vivi lemparkan tadi.
Gadis itu lalu berjalan mendekat dengan wajah datar dan tatapan dingin. Hal itu membuat Chika menelan ludah gugup.
"Kak—"
"Lo ngapain di sini?" Mira memotong panggilan Chika begitu saja. Gadis itu kini tengah menatap Vivi dengan tatapan sinis.
Sedangkan Vivi terlihat santai. "Gak ngapa-ngapain, gue cuman ngajak Chika olahraga bareng."
Mira berdecak kesal, jawaban yang gadis itu berikan tidak membuat dia merasa puas. "Gue kan udah bilang jangan deketin Chika lagi."
"Emang kenapa?" tanya Vivi mengernyit heran, dia merasa tidak ada yang salah dengan apa yang dia lakukan.
"Dia punya gue."
Mendengar ucapan Mira membuat gadis itu terkekeh pelan. "Ya terus kenapa? Gue juga cuman temenan sama Chika."
"Lo kira gue gak tau akal-akalan lo?"
Dia lagi-lagi mengerutkan dahi, tidak mengerti dengan maksud ucapan Mira yang kini masih menatapnya dengan tatapan dingin. "Akal-akalan apaan sih? Gue beneran cuman pengen temenan sama Chika."
"Halah bullshit. Dari dulu omongan lo juga gitu!" Mira mengertakkan gigi-giginya, tatapannya kini berubah tajam, menatap kedua mata Vivi yang kini ikut-ikutan sedikit terpancing emosi.
Sedangkan Chika yang berada di antara keduanya langsung panik, dia bingung harus melakukan apa sekarang.
Mira kemudian maju satu langkah, tangannya terangkat dan menunjuk tepat di depan dada gadis itu. "Gue peringatin sekali lagi. Jangan-pernah-deketin-Chika-lagi!" ucap Mira menekan setiap kata yang dia ucapkan.
"Kalo gue gak mau gimana?"
"Lo—"
Chika langsung meraih lengan Mira dan menariknya mundur. Kalau dibiarkan bisa-bisa dua orang ini akan terus-menerus beradu mulut. "Udah, Kak."
Dia beralih menatap Vivi dengan tatapan tidak enak. "Maaf ya, Kak."
"Ngapain minta maaf?!" tanya Mira menimpali.
Chika berdecak lalu kembali menatap Vivi yang kini tersenyum tipis. "Kak, kita ke dalem dulu ya," pamitnya kemudian menarik paksa tangan Mira agar gadis itu mau mengikuti langkahnya.
Helaan napas panjang keluar dari mulut Chika, dia yakin setelah ini pasti Mira akan melancarkan aksi marah-marahnya lagi. Dia tidak tau kalau Mira sudah berdiri di sana. Kalau tau Mira akan ke sini, mungkin Chika akan menyuruh Vivi agar cepat-cepat pulang.
Mira pasrah saja ketika tangannya ditarik Chika masuk ke dalam rumah, sesekali dia menatap ke arah belakang. Memandangi Vivi yang masih berdiri di sana dengan tatapan yang sama seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akrasia | Chika-Mira [END]
FanfictionTiga bulan berlalu, dan Mira baru sadar kalau Chika itu ternyata cemburuan banget. Tiga bulan berlalu, dan Chika baru sadar kalau Mira itu ternyata posesif banget. Sequel of Untitled | Chika-Mira CERITA INI HANYA KARANGAN DAN FIKSI SEMATA. JADI TOLO...