"Mir, Mira!"
Guncangan di pundak kanannya membuat Mira perlahan membuka mata. Dia menggeliat ketika cahaya matahari membuat pandangannya terganggu. Mira lalu mengerjap beberapa kali, berusaha menyesuaikan cahaya yang menerpa indera pengelihatannya.
"Ra?"
"Iya, bangun cepet."
Mira mengangguk kecil, kemudian menoleh ke sebelah kanan ketika merasakan bahunya terasa berat. Dan Mira langsung teringat kalau semalam dia terkunci di gudang bersama Chika.
Mira lalu kembali menoleh ke arah Ara dan melebarkan kedua matanya. "Lo ke mana aja anjir?!" ucapnya pelan agar tidak membangunkan Chika yang masih tertidur pulas.
"Sorry, gue lupa kemaren." Pura-pura Ara, juga dengan nada yang pelan.
"Gila lo emang."
Keributan-keributan di sekitarnya membuat Chika merasa terganggu, perlahan dia bangun sembari mengucek-ucek kedua matanya yang masih terasa berat. "Kak, udah pagi, ya?"
"Hm, lo gapapa 'kan, Chik?"
Chika menggeleng. "Gapapa, kok." Dia lalu membalas tatapan Mira dan tersenyum manis.
Mira ikut tersenyum, membuat Ara yang sedari tadi menyaksikan hanya bisa mendengus pelan.
Beberapa detik Chika dan Mira hanya diam sembari saling menatap satu sama lain, tapi detik berikutnya Chika mengernyit ketika menyadari ada yang berbeda dari wajah gadis itu.
"Kak? Muka kamu pucet. Kamu sakit, ya?" Tangan Chika terulur untuk menyentuh pipi Mira.
Memang sejak bangun tadi Mira sudah merasa kalau kepalanya pusing dan sedikit mual. Mungkin karena semalaman dia tidur di lantai yang dingin dan tanpa berselimut apapun. Mira lalu menggeleng untuk menjawab pertanyaan Chika dan kembali tersenyum.
"Gue gapapa," ucap Mira sembari meraih tangan Chika yang masih berada di pipinya dan menggenggamnya erat.
Decakan Chika terdengar. "Jangan bohong, kamu udah janji gak akan bohongin aku lagi."
Mira terdiam sejenak. Melihat tatapan serius gadis itu membuat dia mau tidak mau mengangguk pelan. "Pusing."
"Ish tuh kan, harusnya kemaren kamu pake aja hoodienya. Gak usah dikasih ke aku."
"Gapapa, mending gue yang sakit daripada harus ngelihat lo sakit."
"Jangan mulai deh."
"Mulai apa? Gue serius."
"Ehem! Ibu-ibu, maaf nih, yang di sini juga manusia loh bukan patung."
Celetukan Ara membuat dua orang itu menoleh. Dan detik itu juga Chika baru sadar kalau ternyata ada Ara juga di sana. Dia lalu mencibir dengan kedua mata sinis. "Gara-gara lo sih, Kak Mira jadi sakit kan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Akrasia | Chika-Mira [END]
FanfictionTiga bulan berlalu, dan Mira baru sadar kalau Chika itu ternyata cemburuan banget. Tiga bulan berlalu, dan Chika baru sadar kalau Mira itu ternyata posesif banget. Sequel of Untitled | Chika-Mira CERITA INI HANYA KARANGAN DAN FIKSI SEMATA. JADI TOLO...