Chika merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, pandangannya menatap lurus ke arah langit-langit kamar. Tatapannya kosong, pikirannya melayang pada dua orang yang selama satu minggu ini terus-menerus berusaha mendekatinya.
Satu minggu berlalu dan Chika masih sangat ragu, dia takut jika langkah yang dia ambil adalah langkah yang salah. Terlebih lagi, pasti akan ada yang tersakiti dari keputusannya nanti.
Entah sudah berapa kali dia menghela napas panjang, mungkin sekarang adalah salah satu momen terberat dalam hidup Chika. Dia tidak mau menyakiti siapapun, tapi dia juga tidak bisa terus terjebak di antara dua pilihan seperti sekarang. Chika sudah lelah terus-menerus dihadapkan pada keributan-keributan yang Mira dan Gita ciptakan.
Drtt
Drtt
Getaran ponselnya yang berada di atas nakas membuat perhatian Chika teralih. Tanpa menoleh, tangan kanannya bergerak meraih ponsel itu. Lagi, helaan napasnya terdengar begitu melihat nama Gita tertera di sana. Sama halnya dengan Mira, gadis itu akhir-akhir ini sering sekali mengiriminya pesan. Meskipun hanya sekedar mengingatkan makan atau mengucapkan selamat tidur.
/Gita/
Chik
Udah tidur belum?
Baru mau
Kenapa?
Oh gapapa kok
Tidur aja kalo gitu
Selamat tidur
Hm, lo juga
Setelah itu tidak ada balasan lagi. Chika menurunkan ponselnya dan kembali menatap langit-langit kamar.
Sebenarnya dia belum ingin tidur, bahkan rasa kantuk juga tidak dia rasakan sama sekali. Chika membalas seperti tadi hanya agar Gita berhenti mengiriminya pesan. Untuk saat ini Chika masih berada di fase tidak ingin dihubungi oleh siapapun. Dia masih butuh waktu sendiri.
Chika lalu bangun dan duduk di tepi tempat tidur. Sejenak dia hanya menatap lantai, sebelum kemudian memilih berdiri dan bersiap untuk keluar kamar.
Tapi baru dua langkah Chika berjalan, ponselnya yang dia letakkan di atas kasur kembali berbunyi. Kali ini lebih lama daripada tadi.
Chika berdecak pelan, dia lalu berbalik dan meraih ponselnya yang masih berdering. Kali ini nama Mira yang terpampang di sana. Dengan wajah datar dia mengangkat panggilan telpon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akrasia | Chika-Mira [END]
FanfictionTiga bulan berlalu, dan Mira baru sadar kalau Chika itu ternyata cemburuan banget. Tiga bulan berlalu, dan Chika baru sadar kalau Mira itu ternyata posesif banget. Sequel of Untitled | Chika-Mira CERITA INI HANYA KARANGAN DAN FIKSI SEMATA. JADI TOLO...