Tiga bulan berlalu, dan Mira baru sadar kalau Chika itu ternyata cemburuan banget.
Tiga bulan berlalu, dan Chika baru sadar kalau Mira itu ternyata posesif banget.
Sequel of Untitled | Chika-Mira
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari sudah akan berubah malam, langit mulai berwarna orange. Tapi Chika masih berada di luar, gadis itu baru saja selesai menonton acara lomba PMR yang diikuti Muthe bersama Gita. Dan mereka sekarang sedang mampir sebentar di sebuah mall yang berada tidak jauh dari tempat lomba.
"Gila sih, Muthe keren juga ya." Chika membuka pembicaraan di sela-sela kegiatan makan mereka.
Gita menoleh kemudian mengangguk cepat. "Iya weh, gak nyangka gue. Kirain dia cuman bisa teriak-teriak doang," ucapnya sembari tertawa.
Tawa itu ikut menular ke Chika, dia ikut tidak percaya melihat sahabatnya itu ternyata bisa sekeren itu.
Setelahnya tidak ada lagi pembicaraan yang terdengar, Chika dan Gita sama-sama fokus pada makanan masing-masing.
Gita terlihat beberapa kali mencuri pandang ke arah Chika, dia sudah sangat yakin dengan perasaannya sekarang. Meskipun dia tau kalau kesempatan untuk mendapat gadis di hadapannya ini sangat kecil, tapi di dalam hati dia masih sedikit berharap. Karena dia tau, tidak ada yang tidak mungkin.
"Chik?"
"Hm?"
"Lo udah berapa lama pacaran sama Kak Mira?"
Chika mengangkat kepalanya begitu mendengar pertanyaan Gita, dahinya berkerut. Kenapa akhir-akhir ini orang-orang banyak yang bertanya mengenai berapa lama dia berpacaran dengan Mira?
"Empat bulan, kenapa?"
Gita menggeleng kecil dengan tersenyum tipis. "Gapapa, nanya doang."
Tapi detik berikutnya senyum itu luntur berganti dengan kernyitan heran, Gita tiba-tiba teringat akan sesuatu. Dia sudah satu bulan lebih berada di sekolah yang sama dengan Chika dan selama itu juga dia tergabung dalam eskul basket.
Gita jelas sering melihat Mira setiap sedang melaksanakan eskul, dan dia juga sering melihat gadis itu terlihat berduaan bersama Oniel. Bahkan anggota basket lainnya sering sekali menggoda dua orang itu, karena itu dia sempat kaget ketika tau kalau pacar kakak kelasnya itu ternyata Chika, bukan Oniel yang sering dia lihat bersama. Dan dia baru sadar akan hal itu sekarang.
"Bukannya Kak Mira deket sama Kak Oniel, ya?"
Gumaman pelan Gita itu terdengar samar, Chika sampai tidak bisa mendengar dengan jelas. "Ha? Lo ngomong apa?"
Gita langsung terkesiap, dia kemudian kembali tersenyum dan menggeleng beberapa kali. "Bukan apa-apa."
Tapi Gita tidak berani untuk mengatakan apa yang ada di pikirannya, dia lebih memilih untuk diam. Karena Gita takut salah, bisa saja dia yang salah dalam mengartikan kedekatan antara Mira dan Oniel.
Sedangkan Chika, gadis itu sepertinya memilih tidak ambil pusing. Dia mengangkat kedua bahunya tak acuh kemudian kembali melanjutkan makannya yang sempat tertunda.