Akrasia | Chika-Mira [END]

Part 12

/Kamira❤️/

Chik, gue gak bisa nganterin lo pulang

Minta jemput Pak Jono aja ya

Chika baru saja selesai merapikan barang-barangnya dan begitu dia membuka ponsel, dua pesan dari Mira tadi sudah terpampang di sana. Dia mengernyit penasaran, kalau sekedar urusan eskul pasti gadis itu akan memintanya untuk menunggu.

Kamu mau ke mana?

Setelah membalas pesan itu, Chika segera mengalungkan tasnya ke bahu dan berdiri. Lalu menunggu Gita yang sedang sibuk memasukkan buku ke dalam tas, gadis itu tampaknya sedikit kesusahan karena tangannya masih terasa sakit.

Dan Chika yang menyadari itu langsung menaruh ponselnya ke dalam saku dan membantu Gita. "Oh iya, buku geografi lo mana, Git? Biar nanti gue catetin."

"Gak usah, Chik, gapapa," jawab Gita tidak enak.

"Udah gapapa, mana sini buku geografi lo?"

Karena tidak kunjung merespon, tangan Chika akhirnya bergerak sendiri mencari buku-buku yang sudah berada di tas Gita dan begitu dia menemukan buku tulis bersampul merah, dia langsung mengambilnya dan memasukkan benda itu ke dalam tas.

Dan Gita hanya membiarkan saja, percuma terus-menerus menolak. Chika pasti akan selalu memaksa. Beberapa hari ini sejak tangannya terluka, gadis itu terus-menerus membantunya melakukan kegiatan yang sementara ini tidak bisa dia lakukan. Salah satunya mencatat materi yang sudah guru jelaskan.

Setelah selesai, keduanya kemudian berjalan beriringan keluar kelas. Sesekali menjawab sapaan orang-orang yang mereka lewati.

Chika kembali meraih ponselnya begitu merasakan saku rok yang dipakai bergetar.

Ada kerja kelompok di rumah temen

Oh oke, hati-hati nyetirnya

Iyaa

Chika tidak lagi membalas pesan Mira, dan memilih untuk mencari kontak Pak Jono. Rasanya sudah lama sekali Chika tidak meminta jemput pada supirnya itu. Setelah meminta Pak Jono untuk menjemput, Chika kemudian kembali memasukkan benda itu ke dalam saku. Tidak nyaman juga kalau terus-menerus bermain ponsel sembari berjalan.

"Lo pulangnya gimana, Git?"

"Naik ojek online."

Chika langsung menghentikan langkah kakinya dan berputar menghadap Gita yang kini sedang menatapnya bingung. "Kenapa?"

"Bareng gue aja. Lo serumah sama Muthe, 'kan?"