나는 죽고 싶다 (65)

250 62 18
                                    

"Siapa itu? Aku bahkan bisa mendengar suara bisikan nya. Ingin lari apakah bisa? Sementara mereka menggunakan kemampuan yang bisa dikatakan jauh dari manusia normal lakukan."

(Author ***** POV)

Wastafel itu mengeluarkan airnya, beradu dan membersihkan sisa sabun diatas piring di sana. Yoongi merasa perutnya sudah kenyang dan matahari mulai tenggelam untuk memberikan jatah pada bulan dan menjadikannya sebagai raja malam. Suara yang dominan dengan dentingan cucian membuat melodi sendiri di dapur.

Selama ini dia mampu melakukannya sendiri, akan tetapi..... Tangannya berhenti bergerak ketika melihat cairan merah keluar dari lubang kerannya. Cairan kental dan seperti darah, bagaimana tidak itu bukan sesuatu yang dinamakan halusinasi. Dia terkejut saat aliran tersebut menjadi deras, ada suara bisikan disana hingga membuat Yoongi menjatuhkan piring nya. Suara pecah dan berserakan dimana-mana membuat namja itu masih fokus dengan apa yang terjadi di depannya.

Seolah cairan darah itu memenuhi wastafel dan membuat semua banjir. Kumpulan cairan itu tumpah hingga membeleber.

"Tolong aku...."

Suara seorang wanita menakutkan, membuat bulu kuduk seorang manusia indigo itu berdiri. Nafas tercekat dengan pandangan mata melirik ke samping mencari sosoknya. Nafas semakin sulit masuk dan keluar ketika sebuah tangan mulai mengusap lehernya melalui jari dan kukunya. Semakin terasa, bisikan itu semakin kuat, ada aura menakutkan di sampingnya dan membuat Yoongi melihat senyuman seorang wanita dengan mata putih buta nya. Wajah menghitam dengan rambut panjang berantakan.

"Aku tahu kau bisa melihatku." Akhirnya dia menampakkan dan tak lagi memburam, semakin membuat manusia itu ingin buta sekarang. Penampakan itu memberikan aura melekat penuh kebencian dan hantu pengganggu. Sial, kedua tangan Yoongi tak mampu bergerak hingga dia melihat bagaimana lehernya bergerak sendiri mendongak ke atas. "Jangan ganggu aku setan, kau tidak berhak mengganggu manusia." Peringatan itu hanya dianggap sebagai angin lalu, setan tak peduli akan hal itu sama seperti dirinya yang kebetulan mendapatkan tempat dimana dia bisa hidup berdampingan dengan mereka yang bisa bernafas.

Anehnya kenapa semua jimat yang dia pasang tidak berfungsi, apakah karena ada hal lain hingga membuat kertas dengan mantra suci itu tidak bisa mengatasi masalahnya? Yoongi ingin mengambil garam suci di kantung nya tapi seakan tahu bagaimana makhluk itu menjatuhkan tatapan ke arah kantung celananya. "Kau bukan manusia biasa dan bau tubuhmu penuh doa. Kau seperti dukun tapi anak muda, menarik sekali dan aku sungguh ingin-"

"Tidak akan pernah aku ijinkan kau menggunakan rumahku sebagai tempat tinggal!" Tegas Yoongi sekali lagi, sampai hantu di depannya terdiam dengan senyum mengerikan di bibirnya. Berusaha dengan keras untuk membuat gerakan kecil itu saja tak mampu, dimana seluruh badannya terasa kaku tak bisa bergerak. Hantu itu mendekat mencoba untuk menindas manusia didepannya tapi sedikit sulit memang karena dia punya pondasi sendiri untuk bertahan. "Tetap saja kau hanya manusia dan meski kau bisa melihatku hidupmu juga tidak tenang. Karena ada banyak hantu tertarik perhatian padamu." Dia mengatakan sedikit hal yang tak Yoongi tahu soal tak pasti.

"Aku tahu itu dan apa urusannya denganku. Kalian hanya mengganggu dan aku tidak peduli." Yoongi mencoba untuk tidak kalah dalam persaingan ini, dimana lehernya semakin di tekan keras dan semakin sesak, susah mengambil oksigen. Hantu itu seperti sosok yang mencoba mengadu domba dan membuat propaganda, dia hanya menjulur lidah untuk menakuti manusia di depannya. Jijik dan bau itu yang ada di dalam pikiran Yoongi saat ini. Air semakin naik dan wastafel terus menyala jika tidak dimatikan listrik bisa menyambar dirinya karena saklar yang kongslet.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang