어둠 속의 폭풍 (74)

264 62 4
                                    

"Seseorang pergi dan tak akan mungkin kembali. Takdir orang tentang kematian adalah sebuah kepastian."

(Author **** POV)

Sang penggerutu tidak akan pernah belajar. Berlaku pada wanita yang dia tatap sebagai istri barunya. Alasan kenapa dia anggap seperti itu, dia melihat sifat beda meski wajah dan tubuh itu sama.

"Yang benar saja. Ini bukan seperti kau yang biasa." Melihat sekelilingnya begitu sepi dengan begitu banyak buku. Perpustakaan pribadi milik sang istri, sekarang di gunakan dengan alasan untuk memainkan alat musik piano. Dari sini dia merasakan aura tidak mengenakkan dari sana. Aura seorang wanita yang tidak bisa ditebak sekarang.

Kim Jung Kyung, dia nampak berbeda. Tidak seperti biasanya, segalak-nya seorang istri tetap saja mencintai  suami. Jung Kyung memperlihatkan sikap lain yang lebih tepat sebagai pembenci seorang suami. Ini hari ketiga sebelum pelantikan, dimana separuh warisan akan jatuh ke tangannya dan separuh lagi ke anaknya yang besar. Sebenarnya dia ingin membuat Seokjin mundur dengan suka rela. Rencana ini tetap berjalan, dalam dukungan hal ini ide sang istri memiliki penunjang besar.

Pergi meninggalkannya dengan pintu dia tutup pelan sebelum ada yang marah. Benar saja bersamaan dengan cahaya hilang dari celah kayu suara tuts piano membuat melodi mengejutkan. Wanita itu menunduk dengan bibir bergumam pelan dimana kedua tangan itu bergerak menimang tuts piano di atas. "Sialan, aku rasa terlalu baik aku membiarkan dia lepas." Dalam lirih dan serak, nafasnya memburu seperti kehausan untuk melakukan penghabisan.

"Bajingan hahahaha..." Kasar dan sarkatik. Membuat wajah seorang wanita yang kerasukan mendongak dengan tatapan mata kejamnya. Dia tertawa bagaikan seorang wanita gila, masih waras jika saja tubuhnya tidak kosong melompong seperti sekarang. Tong kosong bunyi nyaringnya, dia sendiri ingat akan pepatah itu. Kemudi ada di tangannya, dia akan menang dengan lingkungannya sekarang. Sehingga terlalu besar potensi dia untuk bisa melakukan balas dendam.

Kedua mata terpejam dengan suara tertawa keras. Dentingan musik mengerikan bagaikan lagu Mozart. Lagu mengerikan dan semua orang belum tentu mau mendengarnya. "HAHAHAHA! TERUS LAKUKAN. AKU TIDAK PEDULI HAHAHAHA, BAJINGAN!" Cara bicara kotor. Dia masih menikmati gerakan tangan cepat membuat musik. Dentingan piano itu membuat suasana semakin buruk, iblis keluar dari persembunyiannya. Mendengar lagu kematian alunan kesukaan mereka.

"Siap atau tidak aku akan membuat pertunjukan untuk kalian." Ada banyak bunga mawar putih di sekitarnya. Sengaja di taruh agar lebih menyukai baunya. Bau-bau akan ketakutan manusia, tak ada kesempatan yang ada tipu muslihat. Kedua mata memerah seolah dia adalah pemenang segalanya. Pertentangan dua dunia seperti terabiakan, bunga yang jatuh bukan akhir segalanya tapi ini adalah dimana wanita itu memainkan musik klasik secara menggila.

"Aku akan menang." Lirih dalam berkata. Sikap dan bisikan padanya jauh dari kata buruk. Sebuah karya akan menghilang dan butuh waktu. Di luar sana semakin kentara merinding menggerogoti tubuh manusia sampai menggigil. Sama seperti seorang pria yang duduk dan mencoba berbincang dengan seorang dokter yang telah melakukan pekerjaannya. Hawa aneh sekarang ada di dalam ruangan ini, rumah adalah istana tapi kesan itu kini menghilang.

Ada banyak berkas mengenai catatan penting. Mengenai segala hal berkaitan dengan harta, warisan juga rumah. Data penting yang tidak akan bisa hilang kalau disimpan dengan baik, terlihat sangat pusing dan pucat jika berhadapan dengan seorang dokter yang menatapnya diam curiga.

"Kau tampak kacau tuan Hwang, tak seperti biasanya. Bahkan minuman Vodka saja kau sekarang tidak menyiapkannya di depanku." Kecurigaan nya datang sejak beberapa hari. Dia juga jarang marah akan tetapi mata gelisah dengan kantung mata seperti panda. "Kau kurang tidur dan belum tentu kau dapat sembunyikan ini." Timpalnya dengan menikmati seduhan teh hangat hijau buatan pembantu rumah tangga pria di depannya.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang