추측하기 어렵지만 일어날 것입니다 (32)

454 98 60
                                    

"Jika kalian sendiri jangan berani memainkan sesuatu, pengundang mereka. Pakailah earphone kalian saat ada bisikan mengganggu, karena bisa jadi mereka ingin perhatian manusia. Menunjukkan bahwa mereka ada."

(Author **** POV)

"Tuan muda, saatnya anda minum obat." Pelayan itu datang, dia membawa nampan berisikan air, makanan dan obat dengan bulatan pil merah seberat seratus gram. Tidak pahit jika diminum tapi baginya akan tercekik di kerongkongan.

Merasa tak sedikitpun tuan mudanya menoleh dari jendela di depannya membuat pelayan yang berusia sekitar dua puluh lima tahun ini menatap sebal. Dia masih baru tapi disuruh menjaga di tempat dan ruangan sepi seperti ini. Anehnya dia digaji cukup besar hanya untuk bekerja disini, membersihkan ruang yang ternyata lebih kecil dari rumah besar tempat dia pertama kali diperkenalkan bibinya. Karyawan yang dibawa oleh orang dalam terbaik sepertinya.

Tak ingin meninggalkan kesempatan dan merugi, pada akhirnya dia mau menerima tanpa tahu sebenarnya harus seseorang yang tulus dan sabar menghadapi tuan muda ini.

"Tuan muda aku adalah pelayan baru disini, namaku Go Eun. Aku membawakan anda obat dan makanan. Tolong dimakan tuan muda agar bisa sembuh." Menaruhnya dengan perlahan sembari menampilkan senyum cantik di wajahnya. Dia sedikit penasaran seperti apakah rupa anak majikannya tersebut, dia hanya melihat punggung yang enggan berbalik menghadap ke arahnya.

Rasa penasaran sosok namja di depannya itu muncul saat dia mendengar ucapan bibinya bahwa dia adalah orang yang tampan bagaikan pahatan pangeran Yunani kuno. Termasuk beruntung karena bisa menjadi pelayan bagi orang yang digadang-gadang pewaris juga manusia dengan sejuta pesonanya.

Lantas membuat gadis lugu ini berdiri begitu saja tanpa tahu bahwa sebenarnya tuan mudanya menyimpan ketidaknyamanan dan sesuatu.

"Aku tidak mau." Suaranya nampak jelas dengan dia yang memainkan batu di telapak tangannya. Memutar seirama dengan gerakan jemarinya, bahkan dia sama sekali tidak menoleh ke belakang karena menurutnya hal itu tidak berguna. Gadis itu sedikit kaget ketika mendapatkan atmosfer dingin serta tidak menyenangkannya, apalagi dia masih baru. Dia berfikir bahwa karena belum ada pengalaman dia merasa segugup ini. Ngomong-ngomong dirinya mendadak suka dengan suara si tuan muda yang seperti menyimpan misteri jati dirinya.

Dengan lugunya dia membawa nampan itu lagi hanya untuk memberikan jarak dekat. Maksudnya baik agar si tuan muda tidak perlu mundur mengambil, berharap bahwa ini adalah cara baik untuk menunjukkan kinerjanya dia tidak masalah. Apalagi ada pikiran agar dia bisa di sukai oleh namja yang notabene anak tuannya alias orang kaya.

Mungkin terdengar licik, tapi di zaman sekarang banyak wanita lebih mementingkan uang pasangan ketimbang wajah pasangannya. Anggap saja ini cara jitu hanya untuk membuat diri sendiri kaya mendadak.

Karena hal itulah, membuat namja itu tidak nyaman. Masih menatap luar jendela tanpa minat, sementara tangannya masih sibuk bergerak. Cukup senang karena sinar matahari menghangatkannya walaupun tak seberapa.

"Tuan muda, tolong makan dan minum obatnya atau tuan dan nyonya marah. Aku mendapatkan tugas untuk merawat tuan serta mengabdi pada anda." Ungkapan itu dengan lembut, sembari dia menundukkan kepalanya. Menurutmu, apakah ini terlalu berlebihan?

Cara bicara pelayan disampingnya itu bahkan membuat si tuan muda Seokjin merasa tidak nyaman. Menoleh ke depan pelayan itu dengan tatapan dingin, tajam juga menelaah. Melihat ada gadis yang sebenarnya angkuh sedang menggoda dirinya. Memiliki artian bahwa apakah dia ingin menjadi permaisuri di istana?

Dalam sekali pandangan pun Seokjin tidak menyukainya walaupun cara kerjanya bagus. Dia hafal bagaimana tabiat kedua orang tuanya.

Jujur secara keseluruhan pemuda di depannya nampak sempurna, bisa digunakan sebagai ajang pamer tambatan hati di depan para penyendiri atau masih belum mendapatkan nyali mencari kekasih. Memang benar bahwa tuan mudanya adalah orang yang tampan juga pemilik bibir tebal sempurna. Mendadak dia merasa malu dengan dua rona pipi di wajahnya.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang