다크 서클 (70)

275 56 2
                                    

"Bukan hati yang mengutuk. Tapi bibir mampu memberikan kata pahit. Bukan hati yang ingin menghancurkan seseorang, tapi sikap yang membuat semua remuk. Terkadang kita menyalahkan hati seseorang, hingga mengutuknya."

(Author ***** POV)

Namjoon melihat bagaimana debu neraka itu terbang ke atas langit. Beberapa potongan tubuh berserakan di atas tanah, semua ini terjadi karena Taehyung melakukan semua itu. Tubuh yang terluka penuh goresan dari cakaran beberapa bagian tubuhnya saja membaik seiring waktu. Taehyung menjatuhkan kedua lutut dengan lemas di atas tanah, dia menatap kosong di depannya. Membiarkan Namjoon berdiri tetap di sampingnya.

"Kau tidak apa V?"

Dia meremat pundak itu kuat, sengaja agar Taehyung refleks menoleh ke arahnya. Tapi mata itu melihat dengan tatapan hancur, lebur menjadi satu. Semua terjadi begitu kentara hingga nafas yang dia hirup tersenggal pelan. "Aku tidak tahu apa yang kulakukan. Tiba-tiba saja aku ingin membunuh makhluk itu begitu saja." Tangannya lemas tak mampu menyentuh senjata mengerikan itu. Bekas darah di ujung benda tajam nan mengkilap masih ada. Masih hangat dan cair disana.

"Sebaiknya kau istirahat, mungkin saja kau sedang tidak stabil." Ini hanya tebakan semata, suatu kebenaran selebihnya hanya Tuhan yang tahu. Taehyung berdiri dengan tubuh sempoyongan, saat sayap itu terbuka pelan tapi tidak mampu mengatup lagi membuat seseorang menopangnya sekarang. Namjoon melihat beberapa iblis bersembunyi dengan takut, mereka belum bisa dimusnahkan lantaran Tuhan belum memintanya. "Aku akan mengantarmu ke gereja, agar kau bisa menenangkan segala pikiran disana." Hendak terbang tapi seseorang melepaskan rangkulan itu pelan.

Taehyung menolak ide itu. Dia menatap seniornya dengan sangat, dia tidak ingin kesana. Dia ingin menemui seseorang yang entah kenapa membuat emosinya selalu bangkit. Bukan dalam bentuk negatif, tapi perasaan lain menginginkan untuk terus melindungi seseorang itu.

"Bisakah senior antarkan aku ke rumah manusia. Aku ingin menemui Jungkook dan mengatakan sesuatu padanya." Taehyung berkata lirih dengan manik mata penuh harap, terik matahari membakar sekitar. Malaikat di sana hanya mengangguk pelan ketika dia menuruti keinginan juniornya. Dia sebenarnya tidak punya hak untuk membawa dia dalam satu masalah baru, tapi Taehyung memang harus menyelesaikan tugasnya.

"Tutup matamu, dan pastikan agar sayap mu tetap rapat." Melihat ke belakang sana, ada dua sayap hitam besar menunjang tubuhnya untuk tetap kuat. Kedua kaki itu lemas, hingga Taehyung hanya bisa mengangguk pelan. "Terima kasih senior, tanpa bantuanmu aku tidak akan bisa pergi disana sendiri. Entah kenapa seluruh tenagaku hampir habis tanpa aku sadari." Bibirnya terkatup rapat, dia merasa bagaimana kakinya melayang. Dia percaya dan yakin pada akhirnya Tuhan akan memberikan kejelasan untuk takdirnya.

Namjoon merasa kasihan pada Taehyung. Dia menoleh melihat wajah pucat disana. "Aku hanya ingin sesuatu yang baik terjadi padamu. Aku merasa yakin kalau Tuhan merencanakan semua." Terucap dalam hati, hingga dia tidak bisa mengatakan apapun lagi ketika melihat wajah teduh itu.

Dia hanya merasa bahwa kesempatan yang jarang di dapatkan oleh para pendosa lain ialah, menebus kesalahannya di depan semua. Tuhan tidak pernah tidur dan melihat apapun yang dilakukan setiap ciptaannya. "Sudah sampai V kau bisa membuka matamu." Begitu hati-hati dan perlahan. Dia melihat ada sosok anjing kecil di depan pintu sana, dia menjulurkan lidahnya dengan manis hingga nampak sangat lucu.

Begitu bahagianya ketika dia melihat sosok di sampingnya datang sampai berlari kecil memutar bagaikan mengejar ekornya. "Itu Doggo, dia adalah anjing kecil kesayangan. Selama ini aku tidak pernah tahu bahwa aku pernah satu hidup dengannya, dia seperti anak dan juga teman bagiku. Rasanya sangat mengecewakan karena aku bisa lupa dengannya tapi dia begitu sabar menanti ku." Tersenyum mentah dengan wajah tak kuasa melihat keimutan hewan kecil itu.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang