파란색 건물 (20)

551 113 40
                                    


"Mendengar bisikan tak tahu asalnya, jangan menoleh. Jangan menjawab, karena bisa saja mereka bermaksud untuk mengundang. Karena setiap hantu menantikan alasan mereka."

(Author **** POV)

Sepanjang jalan kenangan....

Itu bukan sebuah lagu atau syair yang pernah populer di Indonesia. Bukan juga lagu sedih yang dinyanyikan saat hati sedang gundah, galau, dan resah. Tapi bagi Jungkook setiap kali mereka melangkah itu bisa disebut sebuah kenangan. Jungkook menganggap bahwa hidup seperti bunga sepatu, menjalani hari ini seperti kau tidak bisa melakukannya besok. Karena kesempatan tidak datang dua kali, sama halnya dengan bagaimana kau mencari tahu akan bagaimana kemarin kau hidup.

Langkah riang Jungkook bertolak belakang dengan langkah santai seorang Min Yoongi yang tidak ingin kelelahan atau menghabiskan waktu dengan sia-sia. Rasanya dia ingin belanja kebutuhan tapi dia tidak bisa mengabaikan apa itu sebuah janji, toh... Jika memang benar Jungkook anak pejabat dia bisa minta upah bukan pada ayahnya.

Yoongi berhenti di depan sini. Dia melihat sekitar dan menatap mendongak.

"Apakah benar disini?" Yoongi bertanya pada hantu di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apakah benar disini?" Yoongi bertanya pada hantu di sebelahnya. Jungkook memicingkan matanya ketika matahari yang hendak menunggu mengenai netra nya. Cahayanya terbias tak beraturan, ketika dia memandang Yoongi malah warnanya hijau semua. "Aku lupa bagian depannya, tapi seingatku ada pohon besar disana." Jungkook menunjuk ke arah selatan. Dimana tanah itu di dominasi oleh bunga hiasan yang sengaja di tanam

"Tidak ada apapun, apa kau yakin?" Rasanya akan sangat memalukan jika dia masuk dengan alasan bahwa dia akan menemukan mayat tiga tahun yang lalu. "Iya benar, aku dulu melihat pohon palm disana. Sangat besar, apa mungkin di tebang ya?" Jungkook menepuk dagunya dan mengingat. Tapi, firasatnya mengatakan bahwa lahan sana yang pernah dia injak.

Yoongi menoleh kesana dan memperhatikan ponselnya lagi, Google maps menunjukkan disinilah gedung biru itu. Tempat dimana para presiden dan pejabat lainnya menjalankan pemerintahan pusat. Tapi melihat Yoongi yang memakai pakaian santai dan datang pada acara resmi seperti ini malah membuat Yoongi menjadi minder.

Entahlah, hanya saja disini terlalu banyak orang kaya di tempat. Menikmati minuman boobanya Yoongi merasa bahwa sedikit ragu jika Jungkook mati disini.

"Hei apa kau yakin kau mati disini, tapi kalau di ponselku gedung biru memang di- astaga bocah itu." Yoongi melepaskan gigitan dari sedotannya dengan wajah datar dan mata sipit malas. Dia sendiri pusing menerka tapi hantu muda itu malah sedang sibuk bermain dengan seekor anjing yang tak diikat.

Mau tidak mau Yoongi mendekat dan menghampiri Jungkook.

"Ya ampun lucu sekali, anjing siapa ini. Hei apakah kau lapar, siapa namamu?" Jungkook mengusap gemas kepala anjing berwarna cokelat tua dan bulu tebal nya. Dia sejenis cihuahua kecil yang membuat siapapun akan menyukainya. Tapi Yoongi merasa aneh saat melihat Jungkook bisa bermain dengan anjing.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang