슬픈 편지, 그것은 슬픔을 의미하지 않습니까? (34)

421 94 30
                                    

"Jangan bermain pemanggil arwah atau ruh. Mereka memang akan datang dan hanya menetap sebentar untuk menyapa dalam sekejap, tapi belum tentu mereka akan pulang jika kalian pinta pada mereka kembali. Bisa saja mereka menetap karena sudah tahu bahwa kalian percaya dengan keberadaan mereka. Pikirkan sekali lagi jika kalian ingin berurusan dengan jiwa tersesat."

(Author ***** POV)

Bohong jika sekarang dia sama sekali tidak suka dengan perasaan ini.

Ketika ayahnya datang di depan matanya dan memberikan pelukan hangat yang selama ini di dambakan olehnya sejak kecil. Sekarang dia mendapatkannya, tapi kenapa malah tidak ada kebahagiaan sama sekali dalam benaknya.

"Appa sangat merindukanmu nak." Lirih dengan semakin erat menangkup pinggang itu. Sang ayah juga mengusap punggung sang anak sekedar melepas rindu. Nafas Yoongi tercekat saat dia melihat sosok dari kejauhan melihat dirinya dalam posisi seperti ini. Nampak dari kejauhan jika dia juga kebingungan dengan apa yang dilihatnya, tangan yang hendak membalas pelukan sang ayah itu enggan dia lakukan kali ini.

Sempat terlarut tapi tidak jadi dan memilih untuk melihat salah satu senjata yang ada di dalam kantung baju ayahnya. Kakeknya pernah bilang kalau ayahnya adalah pemburu hantu terkenal pada masanya. Bisa saja sampai sekarang, karena secara teliti senjata itu pasti diasah hingga tajam setiap harinya.

Jungkook adalah hantu dan dia bisa mendapatkan bahaya jika sang ayah bertemu dengannya. Sempat terlintas bahwa ayahnya juga seorang indigo, bukankah itu mengerikan?

"Apakah itu salah satu keluarga Yoongi Hyung? Tapi aku belum pernah melihatnya, ah iya... Aku kan hantu kenapa aku takut malu untuk dilihat. Toh hanya Yoongi Hyung yang bisa melihatku."

Berbeda dengan Jungkook, dia sama sekali tidak merasa takut untuk mendekat ke sana. Perlahan dia melangkah kan kakinya dan tersenyum cerah hingga kedua gigi kelincinya nampak. Jalan begitu santai dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana, layaknya anak muda yang melewatinya tadi.

"Eh, kenapa malah Yoongi Hyung malah seperti itu, apakah wajahnya digigit semut?" Ujarnya kebingungan dengan langkah terhenti seketika. Pandangannya menerawang di bawah tanah yang dia pijaki. Sekali lagi dia menoleh di depan sana dan melihat kedua mata Yoongi yang melotot.

Bodohnya Jungkook membuat Yoongi merasa jengkel setengah hidup, dia berusaha untuk memberikan tatapan itu sebagai sebuah kode tapi kenapa dia malah mendapatkan kebingungan Jungkook yang seperti melihat semut berjalan di atas tanah.

"Jungkook larilah, jangan datang ke hadapanku dahulu karena ayahku bukan orang pengampun."

Batinnya berteriak. Suaranya tidak bisa keluar, ayahnya seperti benteng menakutkan dan merugikan baginya untuk bisa berkomunikasi dengan sosok merepotkan begitu. Yoongi mengorek di sakunya dan menemukan sebuah batu kerikil, sial ponselnya ada di dalam tas. Dia bermaksud membuat alasan ada yang menelfon jika ada ponselnya.

Melihat gelagat tak nyaman dari kakaknya disana membuat Jungkook diam memperhatikan. Tangan kanannya menggaruk puncak kepalanya yang gatal, sungguh dia aneh melihat bagaimana Yoongi seakan di telan dalam suasana gelisah. Jungkook sempat menoleh kemanapun karena menurutnya ada makhluk mengganggu, tapi kosong.

Malahan hanya Jungkook dan beberapa hantu yang sibuk dengan urusan mereka seperti hantu tengah pacaran dan Jungkook tidak menyukainya, dia ingat siapa yang membuat dia merasa terhina karena tidak sengaja berteriak lantang ketika menginginkan Yoongi membantunya.

Menurut saja karena dia hanya hantu yang tidak ingin membuat kesalahan sama kedua kalinya. Dari kejauhan ini dia berdiri dengan kaki yang mengetuk tanah pada ujungnya. Ada sedikit lega dari manusia indigo itu karena sadar bahwa Jungkook tidak meneruskan perjalanannya.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang