힘든 결정이지만 끝났다 (35)

503 92 70
                                    

"Tak ada yang memaksamu untuk membuat keputusan, tapi kematian adalah keputusan yang mutlak. Karena malaikat maut pun setiap hari bekerja menjemput jiwa manusia."

(Author ***** POV)

Sangat terbantu dengan kedatangan wanita ini, dia adalah salah satu kenalan kakeknya yang kebetulan datang berkunjung. Seorang nenek berusia tujuh puluh tahun, dengan membawa buah jambu hasil pohon di samping rumahnya.

"Bagaimana, sudah membaik bukan? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya saat kau menahan rasa sakit itu sendiri. Seharusnya kau segera bawa dirimu ke dokter." Neneknya menempelkan dua buah koyo di bagian pinggang anak muda di depannya. Dia adalah seorang tabib yang menggunakan bahan tradisional, apalagi menggunakan keahlian jemari nya untuk memijat namja di depannya.

Dia menganggap Yoongi sama seperti cucunya. Melihat sekitar di dalam rumah yang masih sama saja tatanannya, tidak ada perubahan sama sekali. Sementara anak muda itu tersenyum penuh arti, dia suka saat seseorang begitu peduli padanya. Karena dalam dirinya ada perasaan manusiawi jika dia butuh perhatian, dengan cepat Yoongi menggunakan baju kaus oblongnya.

"Terima kasih nek, aku merasa lega. Aku pikir tadi aku akan sangat kesakitan sampai besok." Dia tersenyum hangat dengan memberikan uang sebagai bentuk bayaran, jasa harus di bayar karena bagaimanapun Yoongi mendapatkan pertolongan. "Nenek tidak ingin uangmu, kesehatanmu lebih dari cukup. Jangan lakukan hal bodoh seperti jatuh dan membuat dirimu terluka." Suara seraknya penuh dengan bimbingan, bibirnya kering dan dibasahi dengan teh hijau yang sedang diseduh.

"Tapi aku tidak ingin membuat nenek kapok datang kesini tanpa aku membayar jasa nenek. Tolong terima uang ini sebagai perwakilan perasaanku karena aku sangat berterima kasih." Diulungkan nya uang itu sampai Yoongi menenggelamkan amplop itu pada tangannya memaksa. Wajah memelas adalah senjatanya agar wanita yang ada disana mau menerimanya, pada akhirnya perasaannya membuncah dan menyerah. "Aku tidak akan kapok dan minta bayaran, melihatmu sehat selalu adalah kebahagiaan kecilku nak."

Yoongi merasa bahwa wanita yang selama ini sudah memberikan ajaran banyak hal itu sudah sangat membantu. Dia memeluk, melepaskan rindu akan sosoknya dan kehangatan itu akan selalu terjadi sampai kapanpun. Dia menenggelamkan wajah di pundaknya dan mendengarkan kata-kata ajaib yang selalu membuat dia mendapatkan motivasi.

"Aku tahu jika pada akhirnya kau merasakan sedih, tapi jangan selalu berfikir kalau kau sendiri. Hiduplah sederhana dengan apa adanya, sebuah beban akan membuat tubuh mu kurus. Nenek tahu bagaimana perasaanmu yang bertemu dengan ayahmu." Perasaan seorang wanita begitu kuat ketika dia merasakan hembusan nafas berat itu menjauh jarak dari daun telinganya.

Yoongi terpaksa tersenyum ketika dia mendengar ungkapan mengenai sang ayah. Dimana dia harus bertolak belakang melawan naluri sebagai seorang anak pada ayahnya. "Aku memang senang bertemu dengannya, tapi rasa kecewaku lebih berat. Terlebih saat tahu bahwa ibu meninggal setelah melahirkan ku, ayah malah tidak datang ke pemakaman ibu." Raut itu kentara, dia sama sekali tidak akan paham bagaimana jalan pemikiran sang ayah. Padahal Yoongi hanya tahu bahwa menikah itu acara sakral dan perasaan saling percaya akan selalu ada, karena hal itu juga sang ayah seperti membantah segalanya.

"Kakek mu yang menceritakan semua ya?" Diusapnya dengan sayang rambut hitam itu, dimana senyuman wanita itu seolah mengatakan bahwa dia ingin namja di depannya menjadi orang yang kuat.

Yoongi hanya bisa mengangguk tanpa memberikan suara apapun, dia mengusap lengannya dan raut wajahnya seakan menceritakan semua keadaannya. Sosok penampakan melihat hal itu dengan raut wajah sendu, dia tidak akan paham dan tahu bagaimana kehidupan Yoongi jika tidak mendengarnya secara langsung. Hanya bisa bersandar pada dinding di belakang nya, menoleh ke sana dan seperti mengikuti permainan hati.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang