출현 (26)

557 106 76
                                    

"Jalan cerita ini penuh misteri, sama seperti nya sebuah kematian yang datang di waktu tidak pernah di ketahui. Manusia tak tahu dengan apa yang terjadi ke depannya."

.

(Author ***** POV)

Yoongi berjalan cepat untuk pulang dia harus melakukan sebuah ritual agar seseorang sembuh. Dengan tangan menenteng satu kantung penuh batang dia gunakan, dia membelinya di pasar kuno yang cukup jauh dari rumahnya. Ingin menggunakan sepeda tapi bannya rusak, terpaksa dia berjalan kaki. Tapi sepertinya keinginannya harus tertunda lantaran seseorang menghalangi jalannya.

Melihat sebuah sepatu merah muda dengan sepatu mahal lainnya. Biasan matahari mengenai bagian kepala di salah satunya, Yoongi melihat keduanya yang ada disana.

"Tolong menyingkir lah, aku rasa tugasku sudah selesai." Yoongi sedikit menusuk dalam setiap ucapannya tapi dia juga tidak ingin mengalah hanya karena keduanya wanita egois. Ya, baginya wanita egois adalah hal memuakkan baginya.

Tapi salah seorang wanita dengan dandanan nyentriknya sama sekali tidak mau mendengar dan justru memberikan satu lembar cek dengan uang besar di dalamnya.

"Aku ingin kau melakukan pekerjaan lagi, aku percaya dengan apa yang kau lakukan dan suamiku tidak sakit lagi. Bisakah kau membantuku lagi?"

Ini sebuah permintaan atau kesombongan? Dari nadanya saja Yoongi sudah meragu dan tidak suka. Dia menatap heran dengan ibu dari temannya itu, setelah beliau menuduhnya macam-macam sekarang dia meminta tolong? Sebenarnya apa yang terjadi dan kenapa mendadak.

Tidak mungkin bukan ada udang di balik batu yang membuat semua ini terjadi?

Meski nominalnya dikatakan sangat menggiurkan, ketika dia melihat keadaan Jungkook sekarang membuat dia menggeleng.

"Aku tidak bisa menerimanya, aku sudah banyak membantu kalian. Yang yang diberikan Hae Kyung juga cukup banyak." Bohongnya dengan kata mantap, dia sendiri juga tidak mau menurunkan sebuah harga diri.

"Sombong sekali aku yakin kau kehabisan uang karena kehidupan masa muda mu. Lagi pula aku memberikan kesempatan agar kau bisa merasakan kaya." Wanita itu mengambil cek nya lagi dengan sedikit keras. Wajah sombong itu akan selalu diingat oleh Yoongi selalu.

Dia berdecih dengan tawa yang bisa dikatakan meremehkan. Perkataan mengenai kesempatan menjadi kaya. Rasanya sangat lucu memang saat dia mendengarnya sendiri dari seseorang sama sepertinya. Sama-sama makan nasi.

"Maafkan aku nyonya berbadan besar, tapi aku tidak bisa. Jika kau memintaku untuk melakukan apa yang kau maksud pekerjaan lebih baik kau cari saja orang lain. Aku tidak berminat dan sama sekali enggan. Lagi pula aku sudah pernah menjadi kaya, tapi kaya hati." Ucapan seperti sebuah peringatan atau petuah, sementara Hae Kyung diam tertunduk malu lantaran dia tahu bahwa ibunya akan kalah telak dengan ucapan teman sekelasnya.

"Sombong sekali temanmu Hae Kyung, apakah dia tidak diajarkan orang tuanya berkata sopan!"

Hae Kyung merasa bahwa ucapan ibunya sedikit menyakitkan dia tidak jadi bicara dan melihat Yoongi seperti diam dengan senyum tipisnya.

Ini bukan pertama kali dalam hidup seorang Min Yoongi direndahkan seperti ini. Dia menghadapi orang tua jadi dia tidak akan banyak bicara.

"Hae Kyung jika kau memang ingin bebas. Putuskan sekarang, relakan rumah itu. Karena kau tidak akan bisa menahan semua, mereka akan memonopoli sebagian kehidupanmu. Aku sudah peringatkan ini padamu, terserah dengan keputusan mu. Aku tidak akan ikut campur lagi."

Yoongi berjalan melewati gadis itu, dia sudah mengatakan apa yang menjadi tugasnya. Dia harap masih ada yang di dengarkan tapi entah...

Karena manusia punya anggapan beda, sementara wanita di sampingnya terus berteriak dengan memaki dan mengatakan hal tidak menyenangkan. "Hei anak muda kau sangat sombong, semoga kau di neraka. Aku yakin dia teman dari setan yang mengganggu keluarga kami. Aku tidak akan lagi meminta bantuan padamu bocah sialan!"

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang