단 며칠 (71)

278 59 0
                                    

"Sudah waktunya semua di ubah. Sudah waktunya untuk manusia berhenti bekerja saat Tuhan meminta pada malaikat kematian, bahwa manusia itu sudah tidak bisa mendapatkan kesempatan."

(Author **** POV)

Wajah cantik seorang wanita menatap cermin di depannya, make up tebal dia pakai adalah salah satu senjata dia gunakan untuk membuat kecantikan di dalam dirinya semakin bertambah. Meski dia memoles hingga tebal yang terjadi adalah riasan itu sedikit memburuk ketika cairan bening jatuh dari tempatnya.

"Selama ini aku selalu bersabar menghadapi tindakan suamimu, sekarang aku bisa membuat semua yang aku rencanakan terjadi. Tapi kenapa aku harus menjadi salah satu jiwa yang tak bisa pulang. Mungkin ini yang membuat aku tak bisa pulang karena aku punya keinginan untuk menghancurkan sebagian hidupmu." Dia masih menggunakan lipstik sampai menebal, bulu matanya lentik semakin lentik ketika menggunakan maskara. Produk yang dibeli adalah diimpor dari luar negeri, sungguh menggelikan karena selama ini saat dia hidup tidak ada sekalipun make up mahal di kedua pipinya.

"Nyonya ada dokter Jang, dia ingin bertemu dengan mu." Suara dari luar, tidak ada ketukan pintu tapi suara seseorang begitu patuh berbicara padanya. Saat dia menurunkan parfum yang sempat dia pakai, dia menoleh ke belakang dengan ucapan anggunnya. "Bukalah pintunya aku tidak mengunci kamarku." Suasana nampak beda karena dia tidak menunjuk tabiat biasanya. Dia seperti seseorang yang penuh ketenangan di balik wajah penuh emosi dan tegas.

Seorang wanita masuk dengan mempersilahkan pria dengan jas putih kebesarannya masuk. Dia memberi rasa hormat tunduk pada seseorang yang sudah menggajinya. Dia memberikan argumen bahwa seseorang di depannya adalah wanita kejam meski dia juga menjadi babu kejahatan sosok di depannya.

"Apa sesuatu sedang terjadi, apa yang kau lakukan sampai kau datang kesini." Memainkan kuku jarinya, sebenarnya manik matanya sedikit nakal akibat dia melihat seseorang pria tampan di depan matanya. Sedikit menggigit bibir bawahnya agar bisa dilirik olehnya. "Aku ingin bertemu dengan tuan besar sebenarnya tapi dia pergi. Makanya aku ingin bertemu denganmu karena ini berkaitan dengan Jungkook." Dia membuka koper di tangan kanannya, wanita yang memainkan tangannya itu tersentak dengan tatapan terkejutnya.

Nama Jungkook tidak asing dia juga seperti mengalami gejolak lain saat mendengar nama itu. "Jelaskan secara rinci mengenai keadaannya." Dia menatap melalui lengkungan kelopak bawah yang serius. Tangannya mengetuk meja guna menghilangkan rasa bosan. "Dia mengalami kemajuan ketimbang penurunan. Beberapa kali tubuhnya mendapatkan respon, yang saya lihat otaknya tidak bisa tidur melainkan bekerja selama dia mengalami tidur panjangnya. Apakah anda ingin melanjutkan beberapa prosedur untuk benar-benar menghentikan itu semua." Dia bermaksud untuk tidak melanjutkan ini semua, besar kemungkinan kesadaran seseorang akan muncul selanjutnya. Dalam hal ini resiko terbesar pastinya akan muncul.

"Memangnya jika Jungkook mengalami peningkatan apa yang akan terjadi padaku. Bukankah semua ini yang merencanakan ini adalah suamiku." Dia malah bertanya kembali, membuat dokter itu kaget. Sebelah alis terangkat sebelah ketika mendengar cara bicara wanita di depannya berbeda. Selama ini dia lebih suka meninggi dan membentak seolah dia adalah ratu dalam rumah ini.

"Tapi semua yang aku lakukan ini berdasarkan rencana anda." Dokter itu berfikir bahwa mungkin saja wanita di depannya lupa mengenai hal lalu. Tak menyangka bahwa ada banyak skandal dan misteri telah terjadi. Sepertinya dia salah taktik membuat hukuman pada pria bajingan itu sampai hal sebesar ini saja belum terkuak. Dia tersenyum dengan manja dan menguntai rambutnya hingga berbentuk keriting. "Kalau begitu jangan lakukan apapun yang bisa menyakitinya. Aku masih belum mendapatkan tujuanku. Tetap jaga dia seperti biasa, aku masih peduli dengan dia. Dia adalah putra kesayanganku dan jangan lakukan hal buruk padanya, oke." Saat dia melepaskan gelang dia pakai, tangan itu membentang dengan memberikan benda dari berlian di tangannya.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang