36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓

운명의 단서, 위험에 처해? (28)

"Jiwa ingin terbebas dari rasa terbelenggu oleh dendam dan kebencian, yang tak nampak meminta bantuan pada manusia dan bukannya Tuhan. Karena kenyataannya iblis tidak mau bersujud pada ciptaan Tuhan."

(Author ***** POV)

Jungkook melihat sosok itu, seperti sebuah bayangan dengan kedua mata yang merah. Menyeramkan dan dia tinggal di dalam patung seekor kucing khas Cina. Dianggap sebagai pembawa keberuntungan dan rezeki bagi beberapa orang.

"Sepertinya benar kucing di depanku bukan pembawa keberuntungan tapi malapetaka."

Yoongi melihat si pemilik toko yang ada disana, ada senyum sapa darinya dan dia yang meminta Yoongi datang. Entah dari mana pria itu mendapatkan nomor telefon Yoongi, tapi ini seperti peluang untuk namja pucat ini mendapatkan uang. Dia juga tidak menduga mendapatkan panggilan seperti ini, jika dia menolak karena tidak ingin berurusan lebih jauh dia juga tidak mungkin.

Bagaimana dia akan membayar biaya sekolah nya? Malangnya dia memang tidak punya orang tua, sampai berjuang sendiri untuk hidup.

"Anda pasti Min Yoongi, maafkan aku karena mendesak anda untuk datang sekarang." Terulas sebuah senyum ramah dengan tangan yang dia ajak berjabat, hanya saja Yoongi sedikit awas ketika melihat telapak tangan itu mengeluarkan aura tidak mengenakan. Sedikit lama saat dia melihat telapak tangannya dengan sedikit tidak mengenakkan.

Tapi dia juga tidak ingin membuat pemilik toko menjadi lebih ketakutan, karena dia bisa melihat wajah itu merinding. "Iya, anda pemilik toko ya...." Mendadak canggung dan melihat situasi yang jauh dari kata baik. Sementara dia melihat hanya ada beberapa pengunjung disana itu pun mereka tampak seperti mengalami kejadian di luar nalar.

Ada pengunjung yang mengusap tengkuknya tak nyaman, dan Yoongi melihat ada makhluk yang menjilat dengan air liur menjijikkannya disana. Hantu itu nampak menatap mesum pada wanita yang tengah menikmati hidangan. Di sisi kanan Yoongi juga melihat mie di depan pria itu berbentuk seperti cacing dan jika dimakan akan bergerak meronta.

"Sial, aku malah mual." Gumamnya di tengah wajah kelabakan dan menahan mual dalam mulutnya. Perutnya seperti ribuan massa berdemo tak terima saat melihat adegan buruk di depan matanya. Kenapa matanya terlalu spesial hingga melihat dengan pandangan spesifik seperti ini.

"Kau tak apa, apa kau merasakan sesuatu hal aneh pada tokoku? Ah iya, ngomong-ngomong aku Park Haecho. Aku keturunan Cina dan Korea dan ini adalah bisnis dari generasi sebelumnya, mendiang ibuku. Aku dengar dari siswa yang mampir ke sini kau salah seorang murid dengan berkah. Kau bisa membantuku untuk mengusir para pengganggu, maaf... Tapi aku merasa beberapa bulan ini tokoku mengalami penurunan dan banyak komplain bahwa pengunjung ku mengalami hal aneh."

Yoongi mendengarkan dengan seksama, dia melihat Jungkook yang masih sibuk melihat beberapa koleksi foto dan kucing yang masih sibuk menggerakkan tangannya. Dia sedikit awas sekarang sejak kejadian kemarin, takut jika Jungkook bisa saja terluka.

"Aku tidak sehebat itu tapi aku akan usahakan asal dengan bayaran yang cukup pantas." Bagi Yoongi kerja untuk mendapatkan uang bukan pengalaman. Karena tanpa bekerja pun manusia bisa mendapatkan pengalaman.

"Tentu saja aku akan memberikan bayaran yang sepadan. Ah, sebentar aku akan membantu pelangganku." Dia melihat jika pintu disana macet dan membuat Haecho pergi kesana. Yoongi memperhatikan sekitar dalam waktu yang sedikit serta menatap langsung sosok bayangan yang bertengger diatas plafrom atas sana.

Belum sempat Yoongi ingin mencari kejelasan dari makhluk itu seseorang sudah berteriak sedikit ketakutan, dia Jungkook yang menunjuk dengan jemari bergetar.

"Tolong jangan bunuh aku." Tubuh itu meringkuk pada tembok, tatapan Jungkook seakan takut ke arah sana dan menggeleng kepala tanpa tahu kepada siapa dia ketakutan. Yoongi menoleh ke belakang dan memicingkan kedua matanya. Pertama kalinya dia melihat Jungkook ketakutan dan tak mau di dekati, tapi dia bingung apa hubungannya dengan tempat ini.