제발 건드리지 마 (50)

385 67 18
                                    

"Tetap hati-hati karena manusia tidak sendiri di dunia. Mereka hidup berdampingan dengan alam ghaib, tempat dimana para makhluk selalu ingin memakan dan mencari kesempatan. Gelap adalah sisi dan rumah mereka."

(Author ***** POV)

"Hae Kyung kenapa kau bisa..." Ucapannya itu terhenti, melihat keadaan dirinya dan kamar ini membuat otaknya bisa berfikir. Wajahnya mendadak berubah ekspresi tapi dia langsung diam karena gengsi.

"Kau tak apa? Aku pikir kau tidak akan sadar. Aku menemukanmu saat kau terluka dimana-mana, syukurlah kau baik saja sekarang. Oh iya makan sarapan mu agar kau sembuh."

Persembahan pagi ini susu cokelat dengan roti panggang dan telur mata sapi setengah matang. Kebetulan sekali teman sekelasnya memberikan makanan yang merupakan sebuah favoritnya. Sepintas hidangan itu tampak menggoda. Hanya saja ketika sebuah tangan mencoba mengusap rambutnya yang berantakan gerakan Yoongi menjauh.

"Apa yang kau lakukan, biarkan saja aku seperti ini." Ucap Yoongi dengan tatapan risih tidak sukanya, di saat dia melihat Hae Kyung tengah tersenyum tidak enak padanya namja sipit ini berharap lebih jika seorang wanita akan tahu. "Bukan mencari masalah tapi aku tidak suka melihat kau berantakan, ketampanan mu akan selalu ada saat kau rapi." Dia pintar bicara bahkan alasan gadis itu patut diacungi jempol.

Yoongi mundur ketika tangan itu mencoba untuk menyentuh bagian depan rambutnya sekali lagi. Tidak bisa begini, hingga mata tajam dengan keinginan bisakah dia mengerti perkataan ku? Tapi Hae Kyung, merasa kalau namja disana hanya malu-malu saja.

Dia tersenyum senang karena merasa menang saat sukses membenarkan poni hitam milik pria yang mulai dia taksir ini. "Kau ini kacau, tapi sekarang tidak. Aku menemukanmu di depan pintu rumahku, badanmu juga babak belur. Kau sebenarnya dari mana kok bisa terluka? Apa kau habis bertarung dengan anak jalanan atau diserang preman?"

Yoongi mencoba memahami kejadian yang dialaminya tanpa dia tahu. Kenapa bisa dia ada disini, lalu alasan apa yang tepat baginya. Dirinya menatap gadis itu menelisik dengan tatapan tak nyaman dan bingung tapi karena hal itu membuat Hae Kyung salah tingkah.

"Astaga Yoon kenapa kau menatapku seperti itu, apakah aku tampil cantik di matamu?" Dia menguraikan rambut bagian depannya dengan malu, gadis itu sepertinya salah paham dan Yoongi tahu itu. Kepalanya terasa berdenyut pusing dan buram pada pandangannya. Tubuh namja itu bangun tapi langsung limbung, Hae Kyung disana dan menahan merangkul tubuh itu dengan erat. Yoongi merasa tertolong tapi dia juga merasa risih karena seorang gadis memberikan perhatian lebih, entahlah... Ada yang aneh dengan perasaannya saat ini.

Sekali ini dia baru merasakannya.

"Kau tak apa, sebaiknya kau ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jujur ketika melihatmu sakit membuatku semakin tidak tega, aku akan membantumu. Aku antarkan kau oke, aku akan minta ayah mengantarku." Gadis itu bergerak hendak keluar pintu. Tapi, sebuah tangan mencekal hingga dia menoleh.

"Kau pikir aku manja, aku tidak suka ke rumah sakit. Aku hanya sempoyongan dan tidak parah." Yoongi mengatakan hal itu dengan nada dingin dan judes, dia sendiri biasa merawat dirinya sendiri kala sakit. Hae Kyung melihat bagaimana eratnya tangan Yoongi memegangnya sampai kedua pipinya merah karena malu. Sadar atau tidak dia melihat bagaimana gadis itu cengengesan dan Yoongi langsung melepaskannya begitu saja.

"Aigu, aku merasa malu karena kau menyentuh tanganku. Yoongi tahukah kau kalau aku sudah terjebak dengan pesona mu."

Siapapun akan heran jika seorang gadis akan sangat jujur pada pria yang dia taksir. Sama seperti halnya dengan Yoongi yang mengangkat sebelah alisnya bingung, ada decakan dan nafas lelah di setiap hembusannya. Dia ingin marah tapi sadar kalau gadis di depannya yang sudah menolongnya. "Jangan katakan hal itu lagi aku tidak suka. Lebih baik antarkan aku pulang karena aku juga akan berangkat sekolah." Yoongi ingin melupakan hal ini dan melampiaskannya dengan hal lain sebelum kata pedas keluar dari bibir tajamnya. Hae Kyung merasa bahwa sebaiknya pria di depannya ini istirahat tapi Yoongi bukan manusia penurut.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang