전능 한 결정 (19)

570 116 67
                                    

"Manusia tanpa iman namanya jahanam. Jahanam akan selalu berlaku bagi para lingkaran setan."

(Author **** POV)

Subuh menjelang dan matahari belum menyapa 'Hai.'

Tapi sekarang Jungkook beberapa kali menguap dan mengantuk dengan langkah kaki yang amburadul arahnya. Beruntung sekali karena dia adalah sosok hantu jadi dia tidak akan jatuh tersandung seperti manusia kebanyakan.

"Yoongi Hyung, apakah masih jauh?" Jungkook menepuk mulutnya yang menguap, dia sangat pulas tadi dan mimpi bersama bidadari. Tapi di dalam mimpinya Yoongi menjadi penyihir jahat dan mengutuknya, ketika bangun dia malah bertemu secara langsung dengan wajah garangnya. Yoongi tentu saja menoleh ke belakang dengan wajah tidak sukanya, dia memang risih jika ada yang mengeluh.

Padahal dirinya sendiri tidak mengeluh walau berjalan jauh. Anehnya kenapa hantu harus tidur bukankah penampakan akan selalu tahan di malam hari untuk mengganggu. Oh beruntung sekali sekarang hari Minggu, jadi dia bisa sedikit longgar untuk mengerjakan sesuatu.

"Kau malas, aku yakin ketika kau hidup kau tukang makan dan tidur."

"Yaakkk! Bagaimana bisa kau mengatakan aku pemalas. Memangnya kau hidup denganku dulu?" Jungkook merasa tak terima, apakah wajar hantu tidak tidur? Sementara dia juga punya hak dan kewajiban guna menikmati waktu istirahatnya.

"Heleh, katakan saja kalau kau merasakannya. Dasar namja." Ungkapnya dengan tatapan menohok, hanya saja hal itu menjadi lucu ketika Jungkook melakukan protes. "Aku memang namja tahu, kau pikir aku manja?" Jungkook ingin sekali menendang bokong tepos manusia di depannya, hanya saja dia takut menjadi gembel. Astaga, kenapa semakin sulit untuk dia merasakan apa itu sebuah ketenangan di rumah orang.

"Kau memang namja manja Kook, aku malah penasaran bahwa kau mati bukan karena kecelakaan atau apa." Yoongi nampak berfikir dengan tangan menopang dagu, keningnya mengkerut tapi tatapan matanya selalu mencari tahu. "Eh, apakah Hyung tahu kenapa aku bisa mati. Padahal..."

"Aku pikir kau mati kena azab karena
kau jadi remaja manja."

Yoongi berceletuk dengan teori tak mendasar. Dengan lentera kunonya dia menuntun hantu di belakangnya untuk melewati jalan kecil, kali juga beberapa hektar sawah milik orang. Matahari juga masih malu sementara tubuh manusia indigo itu sebenarnya membutuhkan kehangatan.

"Mana bisa begitu, aku pasti mati dalam keadaan baik atau tidak diserang orang."

Tanpa sadar keduanya menjadi tatapan para makhluk penghuni hutan disana. Bagaimana tidak ada Jungkook yang notebene seorang hantu berdebat dengan manusia indigo. Baik Yoongi dan Jungkook sama-sama mendengus sebal.

Menggigil adalah salah satu cara agar dia bisa bertahan dalam rasa gengsinya. Sementara Jungkook masih enggan untuk ajak bicara Yoongi lagi, apakah dia harus menyetujui ungkapan bahwa dia manja? Tanpa tahu bahwa sesungguhnya Yoongi hanya anggap hal itu sebagai lelucon penghilang bosan.

Menurut kalian apakah tindakan Jungkook sudah dianggap terpuji? Mendadak hantu muda ini malah protes dengan membawa nama akhlak.

"Kau tahu, hanya saja setahuku hantu tidak terpuji, termasuk iblis dan setan."

Apa yang dia katakan dan apa yang dia lihat semua itu kena pada Jungkook kemudian. Menurut Yoongi tak akan ada hantu, setan atau iblis yang punya akhlak baik seperti manusia. Jika itu Jin sesuai ketentuan Tuhan dia percaya tapi lainnya dia anggap sebagai sebuah persepsi kekeliruan akan ilmu logika di luar nalar.

"Hyung apa kau tidak takut dengan kemampuan mu, maksutku apa kau tidak takut. Padahal setiap hari kau melihat banyak hantu." Jungkook merasa bosan, tanpa sengaja dia mengajukan pertanyaan yang tak perlu di jawab mungkin. Yoongi memperhatikan lentera kunonya kedap-kedip seperti mati.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang