운명의 편지 (62)

284 61 0
                                    

"Aku ingin pergi selamanya saat semua yang aku ketahui adalah sebuah takdir menyakitkan. Putus asa dan patah semangat, semua itu seperti neraka."

(Author ***** POV)

Saat ini hanya mereka berdua yang berdiri di atas gedung dengan ketinggian jauh meternya, seperti menembus awan dan tak ada rasa takut pada diri mereka jika jatuh. Taehyung ingin membuang segala pemikiran dan kebenaran itu, tapi dia tidak mampu karena Mingyu sudah mengatakannya. Namjoon hanya bisa diam tanpa berkilah atau membantah, yang dia rasa itu benar bahwa rahasia akan terbongkar juga.

Saat ini malaikat itu mendapatkan hukuman setelah membeberkan semua. Mingyu seperti karyawan yang dinonaktifkan sementara dari tugasnya sebagai malaikat pencabut nyawa. Membuat mental dan keseimbangan Taehyung dalam bertugas menjadi terganggu. Ketika Namjoon memberikan suara ketukan pada dinding di bawah jemarinya, ada senyuman manis di lesung pipinya. Meski mereka saling bertemu pandang, tapi Taehyung tidak mengulas senyum. Dia hilang ekspresi dengan segala kondisi yang dia dapatkan.

"V, aku minta maaf. Sepertinya aku sangat terlambat menghalangi ini semua terjadi. Aku juga tidak mengerti kenapa Mingyu melakukan hal itu dan dia adalah senior." Namjoon sempat merasakan amarah yang ada dalam benaknya, ketika dia melihat kenyataan bagaimana seorang malaikat yang seharusnya mengemban malah membuat semua urusan menjadi terbelit. Taehyung tidak tahu harus berekspresi apa, haruskah dia lega? Senang atau apapun itu. "Bagaimana bisa senior menyembunyikan ini semua. Apakah ini juga perintah Tuhan?" Taehyung memang kecewa sekarang, tapi dia begitu sakit untuk saat ini.

Namjoon tidak ingin Taehyung mengalami hal seperti sebelumnya, dalam pengamatannya dia merasakan bagaimana sosok di depannya berusaha tenang meskipun sayapnya seperti memberontak. Dia melihat bagaimana manusia di bawah sana bisa hidup dengan tenang tanpa menyadari bahwa masa hidup mereka sedang diawasi. Taehyung menjadi sedikit tidak antusias dengan apa yang dia kerjakan sekarang, entah kenapa tangannya terasa sangat berat hanya untuk mengusap cairan yang baru saja merembes dari kelopak matanya.

"V, percayalah yang kau lakukan ini akan memberikan bukti nyata. Kau harus percaya jika Tuhan-"

"Aku hanya ingin tahu kenapa bisa aku begini. Jangan panggil aku seperti itu kalau aku baru saja tahu bahwa V adalah nama dari seorang pembunuh."

Taehyung langsung menyela, dia sama sekali tidak bisa membantah kenyataan. Hidup yang dia punya sedikit rumit dengan jalan takdir yang dia sadari semua palsu. Dia bukan sosok malaikat utusan Tuhan tapi seorang pembunuh yang membuat segalanya menjadi mungkin.

Penebusan dosa dan hukuman.

Ketika Taehyung mencoba untuk mengakhiri segala tugasnya dengan mencoba memotong sayapnya. Namjoon melakukan sesuatu yang benar dan secara langsung, membuat Taehyung merasa bahwa pukulan itu bukan sebuah permainan dan membuat Taehyung bungkam dengan tubuh membeku. "Yang kau lakukan ini adalah salah. Kau pikir Tuhan akan suka, jika kau melakukannya kau sangat menghancurkan garis takdir. Pikirkan V yang aku lakukan ini demi kebaikanmu juga," dia terdiam saat melihat ada gigi menggigit bibir bawah itu. Taehyung menangis dan dia baru saja melakukannya, satu hal tak wajar dan dia ketahui setelah tahu bahwa dia adalah manusia dulunya.

Namjoon seakan tidak tega melanjutkan cara bicaranya, dia tahu bahwa malaikat di depannya terbilang baru dan terkejut. "V kau bukan pembunuh kau hanya.... Entah aku tidak bisa menyebutmu apa. Tapi selama ini kau bekerja dengan baik dan dengan hati, jangan beranggapan bahwa kau pembuat onar. Melakukan pembasmian pada diri sendiri merupakan perlawanan mu pada Tuhan." Namjoon mencoba untuk menahan tangan yang sudah membawa senjata di tangannya itu.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang