보이지 않는 운율 (53)

337 65 12
                                    

"Aku terjebak dalam rasa takutku, melihat arwah sama saja memaksaku untuk tidak hidup. Aku bisa saja mati perlahan karena mereka tanpa mengenal hari dan menit seperti menikam diriku."

(Author ***** POV)

Katanya rasa sayang seorang ayah itu tidak akan pernah mati, mereka yang lama tak pulang lalu kembali ke rumah karena rindu. Biasanya begitu dan kebanyakan memang seperti itu, walaupun kenyataannya apa yang dia pikirkan ternyata lebih dari sebuah nol persen semata.

"Untuk apa ayah pulang, aku tidak memintamu pulang. Aku sudah terbiasa tidak kau tengok ayah." Yoongi mengeluarkan semua suara judesnya, bahkan Jungkook tidak menoleh tapi dia tahu dari cara bicaranya dengan sang kakak. Mereka ada di depan pintu masuk dan Yoongi tidak memberi ijin ayahnya untuk ke meja makan tempat dirinya juga Yoongi bersantai.

"Apa kau tidak tahu kalau aku sangat rindu dengan anak kesayanganku, kenapa kau sangat judes sekali." Ayahnya mengacak rambut anaknya sampai berantakan, jika orang lain akan tertawa maka dia tidak. "Lepaskan tanganmu, kau membuatku semakin tidak nafsu makan." Sudah beberapa kali Yoongi mengatakan hal itu tapi ayahnya tidak merasa sakit hati sedikit pun. Entah kenapa, Jungkook merasa kalau pemuda sipit itu salah. Seharusnya dia tidak begitu walau dia memang tidak senang dengan kehadiran nya.

"Kau marah dengan ayah tapi kenapa kau malah membiarkan hantu itu masuk dalam rumah kita."

"Ayah terlalu banyak ikut campur, tidak ada rumah kita. Aku tinggal di rumah peninggalan kakek, aku menjaga rumah ini sampai kapanpun bahkan saat aku sudah beristri." Yoongi begitu mantap mengatakan hal itu, dia sendiri juga melirik ke arah ayahnya di samping dia pura-pura sibuk dengan ponselnya.

Sang ayah mengangkat tangannya, dimana dia sedikit ragu untuk memanjakan putra yang dia sayang. Yoongi tersenyum menang saat melihat wajah ragu itu. Dia tidak tahu kalau sebenarnya Jungkook melihatnya dengan tatapan sedih, dia ingin hubungan ayah dan anak itu membaik. Di sisi lain dia tidak berani kalau memberitahu Yoongi atas kesalahannya, dia punya sifat susah untuk diatur. Dalam diamnya dia hanya memainkan jemarinya diatas meja dengan mendengar perdebatan itu.

"Alasan apa kau membenciku anakku, padahal selama ini ayah tidak pernah membenci mu. Aku bahkan sangat menyayangi mu, tapi kenapa kau malah menolak ku." Wajahnya di buat memelas, dia ingin membuat perasaan sang anak bersalah tapi malah sosok itu yang merasa kalau dia yang bersalah karena sudah membuat konflik tanpa sengaja. Jungkook tidak lupa akan hal itu, dimana dia mendapatkan serangan tiba-tiba dari pria itu.

Sedikit takut dan bisa dibaca oleh Yoongi betapa takutnya seorang Jungkook dengan ayahnya. "Aku terlalu banyak alasan sampai enggan menyebutkannya. Aku sangat malas padamu, aku akan berangkat sekolah." Yoongi memutuskan untuk mengambil tasnya dan saat melihat bagaimana Yoongi berbunga dengan sosok Jungkook disana membuat hatinya sedikit teriris perih.

Daeng Hwa melihat sosoknya dalam diam, dan dia memang tidak bisa untuk menerima bahwa anaknya jauh lebih peduli dengan arwah penasaran. Sedikit tertarik ketika aura yang ada di sosok itu meneduhkan dan beda dari yang pernah dia rasakan selama berkelana. Tanpa Yoongi ketahui dia tersenyum tipis, seperti ada rencana alot mampir dalam otaknya.

"Kau benar, sepertinya ayah memberikan hak disini untukmu. Kau sangat bijaksana dalam berkata pada ayahmu anakku hahahaha..." Dia tertawa dengan keras tapi hanya dianggap sebagai gurauan bodoh saja. Putranya mendengus dan dia melihat bagaimana ayahnya beberapa kali mencuri pandang ke arah Jungkook berada. Rasa tidak nyaman merasuki suasana dan membuat namja sipit itu langsung mendorong tubuh itu keluar dengan paksaan.

"Aku sudah bilang pada ayah untuk pergi, kenapa kau tidak mau mengerti?!" Yoongi kini sukses membuat sang ayah berpindah dan kini berada di depan pintu. Ayahnya sedikit sinis melihat Jungkook yang berada di belakang anaknya, dan pemuda itu seperti menjaga jarak antara ayahnya dengan keberadaan Jungkook. "Sekarang kau tidak sopan padaku, kenapa anakku sekarang jahat padaku?" Dari nada bicaranya dia begitu mendramatisir keadaan sampai di pandangan orang lain dia yang paling ter-nista.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang