가짜 생활 (73)

239 59 5
                                    

"Menolak takdir mendapat dosa, menolak kejahatan adalah kebaikan. Tapi kenapa orang baik selalu di tindas? Itulah yang tak pernah aku mengerti."

(Author ***** POV)

Sayap sekarat.

Malaikat itu tidak akan menduga jika sekarang dia berada di tempat asing. Berdiri di tengah kota, benar saja? Dia hanya ingat bahwa tubuh seseorang telah menubruknya tiba-tiba. Dia bangun dengan kepala terasa sakit tapi tak memungkiri bahwa dia seperti manusia bodoh disana. Tunggu! Apakah dia bisa di sebut manusia? Dia hanya utusan tak berwujud.

Berdiri dengan tatapan bingung. Situasi tidak bisa membohongi apa yang dia lihat, dia hanya menemukan sebuah rumah. Tempat dimana manusia tinggal. Akan tetapi rumah ini cukup besar dan bagus, tidak. Dia berdiri di salah satu sisi rumah dekat dengan jalan raya.

"Apakah aku mendapatkan tugas mencabut nyawa manusia?" Kedua mata melihat sekitar. Tidak ada yang tahu bahwa dia ada disana. Jika ada yang melihat, pasti kebanyakan mereka lari.  Taehyung melihat ada dua buah mobil melaju begitu cepat, mereka tidak sempat melakukan rem.

Sampai akhirnya....

Taehyung memejamkan mata ketika adegan mengerikan di depannya bakal terjadi. Seketika semua menjadi gelap sampai dia melihat cahaya terang menerobos kedua netra nya. "Sebenarnya apa yang terjadi sekarang?" Tangan kanan menutupi silaunya, Taehyung tidak akan pernah tahu takdir apa yang menjelma di depan matanya.

,

"Taehyung! Dengarkan aku. Bisakah kau menurut, aku ayahmu!" Seorang pria menahan putranya. Keluar dari pintu sana diancam bukan anaknya lagi. Suara kerasnya mengatakan bahwa dia sama sekali tidak akan memberikan toleransi. Kecewa! Bahkan putranya saja tidak bisa mengatasi kemarahan ayahnya.

"Bodoh!" Kata singkat menyakitkan. Membuat hati seorang pria naik darah. Jika saja pemuda di depannya bukan anak kandungnya bisa dipastikan pria itu bisa menyakiti yang muda secara berlebihan. Konsekuensi mempunya anak keras kepala memang berat. Tapi, bukan berarti mereka berhenti mengurusnya. "Kau tidak bisa melakukan ini! Katakan padaku bahwa kau bohong! Kenapa kau mempermalukan keluarga!" Sentak nya.

Anaknya mendengar. Pusat kedua mata tanpa ada kata maaf. Seperti ada beban tersendiri di dalam hatinya.

"Ayah. Aku menjadi seperti ini karena siapa? Kenapa aku disalahkan. Siapa bilang ayah selingkuh hingga ibu masuk rumah sakit dan stroke. Dia syok lihat tingkah anda!" Penekanan dengan jari. Membuat pria ini menjadi tidak percaya atas sikap putranya. Jung Seo dia tidak bisa mengungkapkan mimik wajah putranya. "Apakah kau percaya dengan gosip itu putraku? Kau tidak tahu yang sebenarnya. Ibumu sakit bukan karena aku, tapi memang dia sakit. Ayah tidak pernah sekalipun mengkhianati nya." Bersikeras mengatakan hal ini. Dia tidak bisa menerima fitnah sang anak begitu saja. Taehyung tidak akan mungkin mengatakan hal seperti ini jika bukan orang lain memberikan kabar.

Decihan sebal.

Taehyung mengambil jaketnya, dia tidak bisa menerima alasan. Dengan kasar dan cekatan dia memasukkan kedua lengan pada penghangat kedatangannya.

"Tunggu nak! Mau pergi kemana kau! Kau tidak boleh membawa mobil! Aku melarang mu anak muda." Jung Seo menahan tangannya. Anaknya masih saja ngeyel sampai dia mendorong sang ayah tidak sengaja. Walau dia tahu, ini kesalahan. Egois telah membuat dia membenci untuk menolong seseorang. "Aku harus mengantar Jungkook ke bandara ayah. Dia ingin ke luar negeri, tempat kakaknya bersekolah." Hembusan nafas dimana dia sama sekali tidak keberatan dengan ini semua.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang