픽업하지 않고 집으로 가십시오. (60)

270 69 3
                                    

"Semua yang hidup akan mati, sama dengan halnya manusia di bumi ini. Mereka hidup untuk mencari takdir dan pulang membawa perbuatannya. Saat semua menjadi keputusan, kemungkinan besar manusia mendapatkan penyesalan ataupun tidak."

(Author ***** POV)

Yoongi pulang dengan namja di sampingnya, terlalu banyak hal yang mereka lakukan sampai waktu menunjukan malam hari. Jungkook merasa sedikit bosan karena tidak ada lagi percakapan yang terjadi, apalagi dia sudah cukup puas melihat bayangan manusia di sampingnya. Dia yakin bahwa bayangan itu bagaikan gambaran dari ruh yang ada di dalam tubuhnya.

Apakah ketika manusia mati maka bayangan itu masih ada? Pertanyaan itu sangat bodoh karena tentu saja bayangan ada karena bantuan cahaya matahari atau lampu. Sekali lagi saat Jungkook menjadi bodoh maka kesempatan dia menjadi pintar ada ketika diam-diam dia belajar sesuatu di dalam kelas. Entah kenapa ada suatu ide besar hinggap di kepalanya, membuat senyuman itu ada dan menjadi kekehan.

"Yoongi hyung aku ingin bertanya padamu. Bolehkah?" Dia tersenyum dengan tubuh berjalan mundur tanpa takut menubruk. Sementara Yoongi menatap dengan tatapan datar dan mengangguk. Tanpa bicara dia sudah memberikan jawaban yang membuat si hantu muda kesenangan. "Aku ingin bertanya selain melihat hantu apakah kau bisa melihat lainnya?" Pertanyaan itu sebenarnya kurang rinci, tapi Jungkook tak pernah memahami bagaimana teliti nya Yoongi.

Beruntung sekali Doggo itu anjing tukang tidur makanya dia tidak akan ketularan absurd-nya Jungkook.

"Selain melihat hantu aku juga bisa melihat manusia dan yang ada di sekitar. Memangnya kau pikir aku akan hidup seperti di akhirat atau fana." Ungkapnya dengan sedikit kesal, dimana Yoongi tak lagi memakai earphone nya. Dia sama sekali cuek dengan sekitar dan menikmati kebersamaannya dengan Jungkook.

Dia memasukkan kedua tangan di dalam saku jaket karena terasa sangat dingin. Jungkook menggeleng dengan wajah sedikit ngambeknya. "Bukan itu maksudku hal lain. Selain hantu dan ruh penasaran apakah kau bisa melihat lainnya, seperti...." Jungkook mengatakan dengan sedikit tak yakin, dia mencoba untuk meringis lucu. Tapi bagi Yoongi semua itu hanya lelucon.

"Kau terlihat bodoh kalau seperti itu, katakan saja apa yang akan kau katakan. Senang sekali membuatku berfikir keras." Dia bergumam perlahan lirih, tapi tak memungkiri jika Jungkook malah semakin terkekeh senang. Sepertinya hantu itu terlalu banyak makan sesajen sampai seperti itu. "Baiklah, baiklah tapi jangan kaget oke."

Yoongi mengangguk dia sama sekali akan menanggapi Jungkook apapun itu karena sebuah janji untuk membuat dia bahagia selama dia masih ada di dekatnya. Anggap saja hal itu adalah mencari kenangan yang baik. "Yoongi Hyung, apakah bisa melihat malaikat. Seperti malaikat pencabut nyawa." Sedikit takut dengan kedua tangan dimainkan seperti orang manis.

"Malaikat? Hal itu bukan sesuatu yang mustahil jika mereka ada. Tapi, untuk kemampuan sepertiku tidak bisa terjadi. Malaikat itu makhluk suci dan tercipta dari cahaya. Itulah mengapa manusia tidak akan bisa melihatnya selain Tuhan berkehendak." Yoongi semakin bijak dan membuat hantu muda itu bertepuk tangan kagum. Dia senang ketika mendengar ucapan Yoongi sedemikian bijak.

"Aku heran sekali karena kau bertanya hal itu, memangnya kau sudah menemui malaikat. Maksudku hari ini biasanya hantu gentayangan kan sering di sebut ruh tersasar." Tatapan curiga itu ada tapi Jungkook langsung menggeleng menolak itu semua. Bagaimana pun dia juga tidak bisa mengatakan hal itu, biarkan saja Yoongi menganggapnya sebagai pertanyaan konyol nan fiksi.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang