Twenty-Four

1.4K 171 19
                                    

Happy Reading 💚
Maaf selalu telat up☹️

"Jangan dikejar," tahan Damian saat Ravin ingin mengikuti Alexa.

Selain merasa begitu bersalah, ia juga takut jika sang istri berbuat nekat meskipun Ravin tau Alexa tak akan berbuat semacam itu, tapi tetap saja ia khawatir.

"Beri dia waktu untuk berfikir, kita sudah terlalu sering menuruti keinginannya!" tutur Damian lagi.

"Tapi gimana kalau Alexa berbuat yang aneh-aneh, Yah?" Ravin tak akan bisa tenang jika tak memastikan sendiri keadaan sang istri.

"Dia sudah dewasa, Ravin. Ayah yakin Alexa pasti tau apa yang baik untuknya!"

Pria itu akhirnya memilih berjalan menuju sofa dan duduk di sana dengan perasaan tak menentu. Diambilnya ponsel yang sedari tadi tersimpan di sakunya kemudian menghubungi seseorang.

"Tolong cari dan ikuti Alexa ke manapun dia pergi, tapi ingat! Jangan sampai dia tau keberadaan kalian!"

Setelah mendapat persetujuan dari seberapa sana, akhirnya Ravin bisa sedikit lega. Ia takut kejadian yang lalu terulang kembali, kejadian di saat sang istri benar-benar terpuruk dan ingin membunuh dirinya sendiri di atas gedung rumah sakit meski Alexa saat itu mengatakan bahkan ia tak akan melakukannya tapi Ravin tetap tak percaya.

Damian yang melihat kekhawatiran pria itu akhirnya ikut bergabung bersama sang menantu, ia salut pada Ravin yang mampu bertahan dengan Alexa, si gadis keras kepala itu.

Dirinya adalah saksi pahitnya kisah cinta mereka, mulai dari Alexa yang meminta untuk diduakan oleh Ravin hingga Alexa sendiri yang meninggalkan Ravin, Damian tau sudah seberapa banyak pria itu berkorban demi putrinya.

Bahkan, setelah menikah pun tak ada yang berubah dari pria itu, yang ia lihat Ravin masih benar-benar mencintai Alexa yang pembangkang.

"Tapi ke mana dia akan pergi?" Gumam Ravin cukup pelan tapi mampu didengar oleh Damian.

"Dia tak akan salah memilih tempat untuk melampiaskan perasaannya," jawab Damian.

"Tapi ke mana, Yah? Siapa yang Alexa punya selain Ravin dan Ayah?"

Damian mengangguk setuju, Alexa tak mudah percaya dengan seseorang. Siapa lagi yang kemungkinan bisa Alexa kunjungi.

"Ayah akan hubungi orang suruhan Ayah untuk memantaunya!"

***
Malam telah larut tapi orang-orang suruhan Ravin dan Damian benar-benar tak bisa menemukan Alexa.

Apartemen, kantor, dan kediaman teman-teman Alexa sudah mereka kunjungi namun masih tak menemukan gadis itu.

Bahkan mereka sempat mengunjungi Marchel yang kini berada di luar kota untuk menanyakan keberadaan Alexa dan pria itu pun tak bisa melacak keberadaan Alexa.

Hal itu berhasil membuat jantung Ravin berdetak takut, jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada sang istri ialah yang patut di salahkan.

Damian pun sama khawatirnya, ia sampai meninggalkan Angel bersama beberapa bodyguard di rumahnya demi mencari sang putri.

Semua tempat yang sering Alexa kunjungi telah ia datangi, bahkan hingga ke hutan yang dulu sering mereka kunjungi semasa SMA telah Ravin telusuri.

Telepon Alexa pun tak aktif, itulah yang mengakibatkan gadis itu sulit untuk dilacak.

"Ravin, apa Alexa memiliki seseorang yang ia percaya selain kita?"

Pria itu menggeleng, pertanyaan Damian yang sudah beberapa kali terlontar itu membuatnya semakin takut.

Dark Light (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang