fourteenth

1.9K 201 21
                                    

Baru kali ini, Alexa berangkat bekerja dengan perasaan berbeda. Ada rasa lega, senang, dan tenang.

Semua beban hidupnya seolah-olah terhempas entah ke mana. Membuat gadis itu tiada henti untuk tersenyum sepanjang perjalanan menuju kantor.

Tiba di sana, sebuah sapaan mengalun menembus gendang telinganya. Tentu saja Alexa membalas dengan lebih ramah.

"Selamat Pagi, Nona," sapa sang resepsionis.

"Selamat pagi juga, Helena."

Balasan itu berhasil membuat Helena si resepsionis yang selalu diperlakukan jutek oleh Alexa kini merasa aneh sebab mendapat reaksi berbeda dari sang bos.

Seperginya Alexa, Helena seketika menghela nafas lega. Mungkin belum satu tahun ia bekerja di sini, tapi Helena sudah bisa memahami sikap sang bos yang sulit tertebak. Bisa saja, di balik senyum manis itu ...

ada hal mengerikan yang akan terjadi.

***

"Apa ini?!" bingung Alexa.

"Ini surat dari perusahaan Tuan Allardo, beliau meminta kita untuk segera meninggalkan tempat ini," jelas bawahan Alexa, pengganti Alicia selama cuti.

"Siapa dia! Kenapa seenaknya?! Ini perusahaanku, kenapa kita harus pergi?!" marah Alexa.

"Maaf, Nona. Saya hanya menjalankan tugas, selebihnya saya tidak tau apa-apa," bela sang bawahan.

Mendengar itu Alexa hanya bisa menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskan nya dengan kasar.

"Berikan nomor ponsel si Allardo itu sekarang!"

Dengan segera gadis pembawa berita itu meraih selembar kertas kosong serta bolpoin dan mencatat nomor ponsel yang tertera di kepala surat.

"Ini, Nona."

Alexa meraih kertas tersebut kemudian memberi isyarat pada bawahannya itu untuk segera meninggalkan ruangan.

Disalin nya nomor tersebut ke ponsel, tanpa berfikir dua kali Alexa langsung menekan tombol hijau di sana.

Dengan tak sabaran ia menunggu. Di kepalanya sudah banyak yang ingin ia pertanyakan.

"Halo?"

"Apa hak anda meminta saya meninggalkan perusahaan saya sendiri, Tuan?!"

"Maaf sebelumnya, Nona. Tapi perusahaan anda sudah terbeli dan dibayar lunas oleh pihak kami."

"Saya tidak pernah menjual apapun! Siapa yang sudah berani menjualnya?!"

"Saya pikir itu Anda sendiri, Nona. Anda datang kemari membawa segala surat-surat dan menawarkan perusahaan anda dengan alasan bangkrut."

"Tuan, saya tidak mengenal anda! Saya juga tidak tau di mana Anda berada. Tidak mungkin saya yang menjualnya!"

"Bukankah Anda Nona Adelia? Anda memiliki wajah bulat dan sedikit berisi, rambut anda berwarna hitam legam sebatas leher dengan tahi lalat kecil di bawah bibir. Benar itu anda?"

"Bukan!"

"Maaf, Nona. Jika masalahnya seperti ini kami tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Pihak kami telah membeli perusahaan anda secara tunai dan sah. Segala surat bertandatangan sudah ada di tangan kami, jadi perusahaan itu telah resmi menjadi milik kami."

Tutt

"BRENGSEK!" murka Alexa melempar benda persegi itu ke sembarang arah.

Kaki dengan hak tinggi nan tajam itu berjalan cepat keluar dari ruangannya tersebut.

Dark Light (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang