Twenty-Nine

1.4K 181 58
                                    

"Allardo?" bingung Damian. Nama itu tak asing untuknya, ia pernah mendengarnya tapi tak tau kapan.

Di tengah kebingungannya, Angel datang membawa nampan berisi beberapa gelas minuman dan beberapa toples kaca yang berisi cemilan.

Dan hal itu tak luput dari perhatian Allardo yang terus menatap dirinya begitu dalam, ia ingin bersuara namun enggan.

"Silahkan diminum selagi hangat," tutur Angel berusaha tenang kemudian ikut duduk di sebelah sang suami.

"Allardo! Anda tidak kenal dia?" Bingung Alexa saat melihat pria itu hanya diam.

Seketika Allardo menggeleng ragu, tapi tatapannya masih tertuju pada wanita itu.

"Bohong!" Marah Alexa.

Ia bangkit, berjalan mendekati Angel dengan wajah datarnya. Tanpa permisi, cincin yang melingkar di jari Angel ia lepas paksa meski sang pemilik tak memperbolehkannya.

Cincin itu adalah cincin yang sama seperti ia lihat di foto yang ditemukannya di laci meja kerja Allardo saat itu.

Cincin itu pula yang membuat Allardo berfikir bahwa ialah yang menculik Angel karena telah memakai benda mungil tersebut ke tempat di mana Alicia berada.

"Ini!" ucapnya meletakkan cincin itu di atas meja tepat di hadapan Allardo. "Masih pura-pura gak tau?! Oke, fine!" ancamnya seraya mengeluarkan bukti-bukti yang telah ia kumpulkan.

Melihat itu Marchel pun ikut mengeluarkan bukti yang ia punya berupa foto-foto kebersamaan Allardo dan Angel di masa lalu, surat-surat pernikahan yang ia temukan dalam data pribadi Allardo.

Jangan lupakan kemampuannya yang mampu meretas data orang lain tanpa orang tersebut ketahui. Inilah pekerjaan Marchel, sudah hampir dua tahun ia bekerja sebagai Chief Intelligence di sebuah perusahaan hukum.

"Kenapa anda jadi seperti ini? Apa diancam oleh wanita itu, " tebaknya saat melihat perubahan Allardo.

Pria itu terlihat begitu merindukan Angel tapi di sisi lain ia tak berani untuk mengungkapkannya. Hal aneh ini tak luput dari perhatian Alexa.

"Angel, apa maksudnya ini?" Tuntut Damian meminta penjelasan.

Wanita itu kini telah menampilkan wajah bingungnya. "Aku gak tau, Mas. Ada apa sebenarnya, Alexa?" Tanyanya.

Membuat Alexa berdecih, wanita itu ternyata pandai bersandiwara.

"Ayah," panggilnya seraya mengambil cincin itu, memberikan pada Damian agar pria itu dapat melihat sendiri. "Itu bukan cincin pemberian ibunya atau siapapun yang telah dia ceritakan pada Ayah. Itu adalah cincin pernikahannya dengan Allardo!"

Damian terlihat terkejut, ditatapnya Angel serta Allardo bergantian dengan sorot terluka. "Benar itu, Angel?"

Angel masih menggeleng mengelak, membuat Alexa lagi-lagi geram dan ingin segera menarik kuat rambut wanita itu. Namun, ini belum saatnya.

"Liat nama yang ada di cincin itu, Yah," pinta Alexa.

Dan benar, ada ukiran nama Allardo di sana. Alexa juga memberikan bukti foto-foto kebersamaan dua pasangan itu. Foto paling atas semakin memperkuat spekulasi Damian. "Lihat, di foto ini mereka pakai cincin yang sama." Alexa lagi-lagi mengeluarkan sebuah surat-surat yang berhubungan dengan pernikahan dan memberikannya pada Damian. "Mereka pernah menikah, siri!"

"Kalau Ayah masih gak percaya, tanya saja Marchel. Dia yang sudah menyelidiki semuanya."

Dari sana Angel mulai merasa terancam. Hingga sebuah ide licik muncul di kepalanya.

Dark Light (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang