Tenth

2.4K 255 21
                                    

"Jangan main-main, Alexa!" geram Damian.

Gadis itu mengangkat bahunya acuh. "Hanya menawarkan. Kalau gak mau juga gak apa-apa," tutur gadis itu.

"Kenapa harus anak?!" tanya Damian tak habis pikir.

"Ya, karena aku tau hanya itu yang berharga! Waktu berhargaku juga akan terbuang sia-sia untuk menemaninya, Ayah. Hal berharga harus dibalas dengan sesuatu yang berharga juga, right?"

Damian menghela nafas panjang, berbicara dengan anaknya ini memang butuh kesabaran penuh. "Mana Ravin?"

"Di kantor," jawab Alexa malas.

"Panggil dia, suruh dia pulang sekarang!" perintah Damian.

"Untuk apa?" sinis Alexa.

"Untuk menghukum istri tersayangnya!" balas Damian dengan kejam.

***
"Apalagi, sih?!" jengah Alexa.

Ternyata omongan Damian tak main-main. Ayahnya itu benar-benar menghubungi Ravin dan di sinilah ia berakhir.

Di dapur rumah Damian.

Ia pikir suaminya itu masih marah padanya. Itu lah mengapa Alexa tak terpengaruh sama sekali dengan ancaman Damian.

Gadis itu sama sekali tak takut, baik itu dengan Damian atau Ravin sekalipun. Hanya saja ia tak suka jika suaminya itu sudah mulai berbuat mesum.

"Ada apa, Yah?" tanya Ravin saat baru tiba.

Mendengar pertanyaan sang menantu, Damian seketika menunjuk Alexa yang duduk di sofa seraya menatap kuku-kukunya seolah tak perduli.

"Ayah cuma minta dia untuk menemani Angel selama Ayah di luar negeri, tapi dia malah minta anak yang dikandung Angel sebagai imbalan," jelas Damian.

Seketika Ravin menatap istrinya tak habis pikir. "Kamu mau punya anak, Del? Kenapa harus minta? Kita bahkan bisa bikin anak sendiri, berapapun yang kamu mau," tutur Ravin.

Alexa mendelik tak suka. Ia berdiri menatap angkuh sang suami. "Jangan mimpi!"

"Kenapa? Mimpi boleh-boleh saja, gak ada larangan sama sekali!" balas Ravin seraya membuka jas kerjanya. "Gimana? Mau buat sekarang?"

Ucapan terakhir suaminya berhasil membuat pipi Alexa memerah. Wajah bersemu itu berpaling ke samping guna menutupi kegugupannya.

Ravin sialan!

Pria itu bahkan tak malu berkata seperti itu di depan Ibu tirinya serta Damian. Alexa segera berbalik, ia berjalan cepat menuju ke arah pintu luar.

"Loh, mau kemana? Mau bikin di luar? Kamu berani juga ternyata," goda Ravin lagi.

Ia tau Alexa paling anti saat dirinya sudah mengungkit tentang hal-hal mesum. Padahal istrinya itulah yang lebih sering memancing Ravin untuk berbuat lebih.

"Stop it!"

"I like to see you blush, Dear."

"Diam sialan!" geram Alexa.

"Kenapa? Bukannya kamu mau anak? Ayo kita buat, sepertinya di luar juga menyenangkan," usul Ravin menggoda sang istri.

"Don't you dare!"

"Kenapa? Kita sudah sah, ingin melakukan di mana saja bisa dan aku selalu siap."

"Diam brengsek!"

Alexa berjalan cepat memukul mulut mesum suaminya. Pria itu dengan segera memeluk pinggang ramping sang istri guna mengurung Alexa dalam kukungannya.

"Menurut sama aku atau kita akan seperti ini terus sampai besok," ancam Ravin.

"Gak dua-duanya!"

Satu alis Ravin naik tanda meremehkan. Membuat Alexa merasa emosi seketika, kakinya ingin bergerak menendang pria itu tapi malah berhasil di tepis dengan gampang oleh sang suami.

"Kamu lupa aku juara taekwondo? Pergerakan kamu bisa dengan mudah terbaca, jadi jangan macam-macam!" bisik Ravin.

Pria itu terkekeh melihat wajah jutek Alexa yang mendengus kasar saat rencananya gagal.

"Ekhem ekhem," sela Damian. "Jangan di sini, Vin. Kalian ke kamar saja," sambungnya.

"Alexa mau di sini, Yah," jawab Ravin sambil terus memperhatikan ekspresi sang istri yang kini sudah melotot tajam padanya.

Gadis itu memberontak ingin dilepas, tapi itu sama sekali tak ada gunanya jika sudah berhadapan dengan Ravin yang bertenaga jauh lebih kuat darinya.

"Hanya ada dua pilihan, menurut dengan aku atau kita tetap seperti ini!"

Alexa menarik nafas dalam kemudian menghembusnya dengan pasrah. Wajahnya beralih menatap hal lain, yang penting bukan wajah menyebalkan sang suami.

"Menurut," gumam Alexa sangat-sangat pelan.

"Hah? Apa?" tanya Ravin pura-pura tak mendengar. Padahal dengan jarak sedekat ini, detak jantung Alexa pun bisa ia dengar.

"AKU PILIH BUAT NURUT, PUAS!!"

Ravin bersiul menggoda, menandakan ia menang lagi melawan gadis keras kepala itu. "Janji?" pancingnya karena Ravin tau, seorang Alexandra paling tak bisa dengan yang namanya melanggar janji.

"Janji!"

Hanya satu kata, tapi bisa membuat Ravin tersenyum puas.

"Jadi kamu mau makan apa?" tanya Alexa di sisa kedongkolan nya.

"Grilled Meat Stick With Peanut Sauce and Onion," jawab Ravin.

"Ribet! Tinggal bilang sate apa susahnya, sih?!"

"Biar keren, Del."

"Aku gak bisa bikin sate, jadi pesen aja!" tutur Alexa.

"Gak, ingat janji kamu!"

"Ya trus mau gimana? Aku gak ngerti cara buatnya, Tuan Ravindra yang terhormat," frustasi Alexa.

Ravin seketika tersenyum miring. "Ini untuk menguji otak kamu agar bisa banyak berpikir, biar berpengetahuan kamu bisa lebih luas!" ucap Ravin kemudian berlalu.

Gadis itu diam, pandangannya kosong saat teringat dengan ucapannya sendiri terhadap pria itu tadi siang.

"Bukan kesabaran Lo yang mau gue uji, Tapi otak sialan Lo! Otak itu gak cukup banyak berfikir sampai-sampai mau ditipu oleh cewek gak jelas!"

Kekehan kecil seketika keluar begitu saja, matanya kemudian memandang sinis punggung suaminya itu.

Perkataan Ravin berhasil menyentil sebagian hatinya.

Jangan lupa votemen 🌟
Jangan sider
Dosa

💌💌💌

Hai,

Sebelumnya Aku mau minta maaf karena dua Minggu gak update, sebenarnya udah dari seminggu yang lalu mau up tapi tiba-tiba part yang sudah aku tulis malah hilang 🙃

Padahal rencananya setelah ceritaku yang WYO udah tamat, aku mau fokus ke cerita ini dan berharap bisa update tiap hari juga.

Tapi gak nyangka part yang udah aku tulis banyak tiba-tiba hilang😭

Aku bakal usahain up tiap hari asal sider di sini bisa berkurang. Setidaknya kalau gak mau komen mohon di vote aja. Jangan cuma dibaca dan diabaikan, vote kalian juga bisa jadi semangat aku buat bisa terus update 🙏

Dan buat yang selalu nungguin cerita ini, yang udah vote dan komen makasihhhh bangett😭 maaf juga mengecewakan kalian karena lama banget baru up lagi🙏

Salam
Alexa&Ravin♥️

20 Juli 2020

Dark Light (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang