20: " Ikan dan kamu. " 🌛

531 45 4
                                    

-Katanya perasaan datang, karena sering bersama? Benar?-

Ataya.

•••••

Cowok itu sedang duduk diatas motor kesayangannya, sembari menunggu kedatangan Naura yang tak kunjung menampilkan batang hidungnya. Bolak-balik Karel melihat jam pada ponselnya, sudah lewat 5 menit tapi juga tak kunjung datang juga cewek tersebut.

"Bwa!" tepuk Naura di pundak Karel tiba-tiba membuat cowok tersebut sedikit terkejut.

"Lelet amat lo, cepetan naik." Karel mendengus menatap Naura kesal.

"Pms lo ya marah-marah, emangnya mau kemana sih?" tanya cewek itu masih diam di tempatnya.

"Buruan naik, pake banyak tanya."

"Iya- iya ceriwit amat, eh lo ga bawa helm cadangan gitu buat gue, ntar jatoh gimana we... Mana motor lo tinggi amat lagi!" cewek itu berhasil membuat Karel semakin geram di tempat.

Perempuan dengan segala kerumitannya. Ucap Karel lirih, tapi masih terdengar samar oleh Naura.

"Apa lo bilang?"

"Nggak." Karel menyodorkan helm cadangan kepada Naura, sedangkan Naura mendengus sebal.

"Kok ke supermarket Rel?" tanya Naura setelah Karel mengarahkan sepeda motornya ke supermarket.

"Lo mau jajanin gue ya Rel?" tanya Naura cengar-cengir.

"Iyain."

"Ikut gue cepetan!" ucap cowok itu tidak sabaran.

Naura mendengus, sembari turun dari atas jok motor Karel.

"Dari tadi gue ngikutin lo ya!"
Karel tak mengubris lagi perkataan cewek tersebut.

Keduanya mampir ke keranjang biskuit dan buah-buah an, Karel  tampak fokus sedang memilih salah satu barang disana untuk dimasukan ke dalam troli belanja.

"Ra?"

"Apa?" jawab Naura di samping Karel dengan membawa troli belanja.

"Lo kan deketnya Ata, gue ma- "

"Aaa... Ternyata lo ngajak gue buat ini Rel, eciee.." goda cewek tersebut.

"Dengerin dulu, gue mau tau makanan atau buah kesukaan dia apa?" tanya Karel tiba-tiba dengan tatapan datarnya.

"Iyaa gak ngegodain lagi, Ata tuh suka...." Naura menjawabnya mengantung.

"Cepetan Ra."

"Iya- iya dari tadi cerewet mulu lo."

Karel mendengus mengiyakan perkataannya.

"Dia suka buah pisang, susu pisang, kalau makanan suka apa aja sih yang penting ada pisangnya."

Karel mengangguk paham, kemudian cowok itu menyomot apa saja yang ada dihadapannya, bodo amat yang penting ada rasa pisangnya. Pikir cowok tersebut.

ATARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang