21: " Hold on! " 🌛

615 46 4
                                    

Haaii!!

kembali lagi setelah beberapa hari di telan bumiii, canda bumii😥😂

(Note: di diatas Karel dengan wajah tanpa dosanya😆)

---
Dah siap baca?
Bantu kasih tau typonya yaa makasii💦
1

2

3

Happy reading💦

•••••

"Beneran Dok?" perempuan dengan rambut yang dicepol asal-asalan itu tersenyum sumringah.

Setelah mendengar perkataan dari seorang Dokter perempuan tersebut, dengan name tag yang bertulisan Soraya itu telah membolehkan ia pulang. Sontak membuat Ataya senang sampai selang yang menancap di punggung telapak tangannya itu hampir lepas karenanya.

"Waah.. Terima kasih Dokter Aya!" perempuan itu dengan sekenanya sendiri memanggil dokter tersebut dengan panggilan darinya sendiri.

Dokter tersebut ikut merasa senang. "Tapi obatnya jangan lupa di minum ya, vitaminnya juga." tuturnya.

"Baik Dok."

Dokter itu mengulurkan tangannya untuk mengacak-acak rambut Ataya gemas.

"Kalau begitu saya tinggal ya.." ujar dokter tersebut ramah.

"Baik dok."

"Yeshh!! Nggak sabar mau pulang, kangen tidur di kasur yang nyaaaman." ujarnya dengan menghembuskan napas lega.

Leo yang bersendekap dada itu mendengus lalu tertawa renyah.
"Emang enak di rumah sakit?"

Perempuan itu menoleh dengan cepat dengan menatap garang adiknya itu.

"Heh dasar bocil, nggak gue masakin tau rasa lo!"

"Iya-iyaa kakak ku yang amat garang." cowok itu menghembuskan napas pasrah.

Tiga puluh menit berlalu perempuan itu sudah berada di depan pagar putih rumahnya bersama Ayah dan Leo di sampingnya. Senyumannya tidak pernah pudar dari mulai berangkat sampai saat ini, ia terus berenandung riang bahagia.

"Cepetan ih! Buka pagar aja lama amat kek siput." omel perempuan itu tidak sabaran melihat adiknya yang sedang membuka gembok pagar rumahnya itu.

"Baru sembuh aja cerewetnya minta di sumpel." Leo juga entah merasa kesal, pasalnya gembok pagarnya ini susah untuk diajak kompromi susah sekali untuk di buka.

"Nah sudah, yuk masuk!" ujar cowok itu setelah beberapa detik gemboknya terbuka juga.

Perempuan itu menghirup nafasnya dalam-dalam setelah berada di dalam rumah, mencoba mencium aroma yang ia rindukan selama berhari-hari di rumah sakit tepatnya.

"Aaa.. Rindu banget sama rumah, akhirny- " ucap perempuan tersebut sedikit teriak, kemudian terpotong karena Leo sudah membungkamnya dengan telapak tangannya.

"Jangan berisik, hiih!" ucapnya geregetan. Kemudian di balas dengusan oleh kakaknya itu.

Semua orang yang berada di dalam rumah tersebut menata rapi barang-barang yang mereka bawa. Termasuk juga Ataya, walaupun baru pulih dari masa-masa sakitnya, perempuan itu tidak mau hanya diam ia juga ikut membantu.

ATARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang